Sabtu, 31 Oktober 2020

Resep Tahu Goreng Crispy Enak Super Sederhana

Tahu Goreng Crispy Anandadepe

Cek kulkas dan nemu tahu di rumah? Pengen digoreng? Daripada tahu goreng polos, cobain deh digoreng crispy, enak banget loh. Anak-anak pasti suka. Bahannya super sederhana. Gak pake cekcok bumbu dapur. Berikut resepnya Bun.

Bahan :

  • Tahu
  • Minyak untuk menggoreng
  • Sedikit air

Bumbu :

  • Tepung crispy instan (saya pakai sasa)

Cara membuat :

  1. Potong tahu sesuai selera
  2. Tuangkan tepung bumbu krispi ke wadah
  3. Pisahkan 2 sendok tepung krispi ke wadah kecil, campurkan sedikit air dan aduk hingga tepung semiencer
  4. Balurkan tahu ke tepung kering, lalu ke tepung basah, dan kembali lagi ke tepung kering (lihat cara penggunaan dibelakang kemasan tepung sasa)
  5. Panaskan minyak goreng, tuang tahu, goreng hingga warnanya keemasan, jangan lupa dibalik nanti gosong.
  6. Tahu siap disajikan.
    Tahu goreng krispi anandadepe (ii)

Mudah bukan? rasanya kriuk, awet dan enak. Anak-anak pasti suka. Selain itu Bunda bisa lebih irit uang belanja. Gimana ceritanya irit? Ceritanya tahu jadi subtitusi (pengganti) ayam. Beli tahu 5ribu sama dengan ukuran ayam 35ribu. Oia, sebenarnya sih kalau kita udah sering makan tahu, yang menjual disini tepung crispinya doang wkwkwkk. Selamat mencoba

This entry was posted in

Rabu, 28 Oktober 2020

Sepatah Kata

Halooo. Ini adalah web fungsi (fungsi=turunan, web turunan dong ahhahahaa) dari blogspot anandadepe. Jadi sebelumnya aku punya blogspot yang isinya tentang my life. Sebuah tempat dimana aku mencurahkan dan mengerahkan semua perasaanku secara jujur dan berantakan. Blog itu masih ada dan masih kutulisi. 

 

anandadepe

Mari kita beralih pada web anandadepe yang baru. Di sini aku fokus membuat blog ini sebagai sarana informasi atas hobi dan aktivitas seorang istri yang bekerja. Aku membagi menu menjadi 4, Kesehatan, Home & Living, Entrepreneur, Resep. Bisa dilihat pada menu bar di atas. Sumber tulisan berdasarkan pengalaman pribadi maupun inspirasi dan informasi dari orang-orang. Blog ini akan menyaring pengalaman serta berbagi ilmu dan inspirasi kepada para Dek Can (aww,, serasa om-om), Kakak Cantik (ini serasa pedagang sentral), Bunda-bunda dan semuanya yang butuh info terkait.

Intro tentang web sudah ya, kalau begitu mari kita bicara bebas (seems i'm gonna change my online diary with this one hhehee). Hari ini adalah 28 Oktober 2020, hari peringatan sumpah pemuda yang aku bahkan gak tau kalau gak buka facebook. Suamiku berada di ruangan sebelah sedang melakukan pertemuan online dengan teman-teman organisasinya, Garda Nusantara Preneur Sulsel. Aku sendiri sedang menikmati libur panjangku sampai akhir oktober dengan bersantuy-santuy. What a beautiful day. Duh kehidupan pekerja swasta. Aku selalu membayangkan libur panjang akan ada untukku selain menjelang hari-hari besar. Why? karena jika saat itu adalah hari besar, waktu kita pasti akan terfokus pada pertemuan keluarga, bukan liburan untuk me time. Dan di liburan kali ini aku bebas menggunakan waktuku untukku. Pak Suami memberikan kode-kode untuk melakukan perjalanan keluar kota yang gak jauh tapi gak dekat juga. Rencananya sih Tana Toraja. Tapi ini belum pasti karena kita berdua belum sepakat dan belum menyesuaikan semua urusan-urusan. Karena hari libur untuk pekerja, bukan berarti hari libur untuk pengusaha. Begitupun sebaliknya. Selamat liburan!

Kamis, 22 Oktober 2020

Sayur Bening Sawi Hijau dan Terong

Malam ini aku masak menu makan malam yang simpel seperti biasa. Sayur Bening Sawi Hijau dan Terong. Kebetulan ada sisa sayur sawi  dan terong. Ini adalah sayur yang cara buatnya sangat sederhana. Orang-orang di rumahku sering buat sayur bening seperti ini. Berikut cara memasak sayur bening sawi dan terong ala anandadepe.

Sayur bening sawi hijau dan terong
Bahan :

  • Secukupnya Sawi Hijau, potong-potong.
  • 1 Terong Ungu, kupas & potong.
  • Secukupnya Air

Bumbu :

  • Secukupnya garam
  • Secukupnya penyedap rasa/vetsin (aku pakai ajinimoto)

Cara memasak :

  1. Cuci bersih sayuran yang telah di potong
  2. Panaskan air di panci hingga mendidih
  3. Tuangkan sayur Terong terlebih dahulu ke panci, tunggu 3 menit kemudian masukkan sayur sawi
  4. Masukkan garam dan penyedap rasa, cicipi hinga rasa kuahnya pas
  5. Jika sawi sudah terlihat layu/gelap, matikan kompor dan sayur bening siap disajikan.

Sayur bening sawi hijau dan terong (i)

Kuahnya itu bersih dan bening, beda dengan sayur tumis yang bercampur minyak dan bumbu-bumbu. Dengan masak bening, rasa original sayuran lebih kuat dan terasa. Kalau lagi batuk dan menghindari makanan berminyak, aku biasa buat masakan sayur bening. 

Hampir semua sayur bisa dimasak bening, tapi gak semua sayur bening itu kuahnya berwarna bening. Warna kuah tergantung jenis sayuran karena pigmen yang mempengaruhi warna sayuran berbeda-beda. Misalnya bayam merah kuahnya cenderung merah, sayur kelor kuahnya cenderung hijau kan.

This entry was posted in

Kamis, 24 September 2020

Bapak

Hari ini aku ke Taeng membawa mesin cuci baju untuk digunakan disana. Mesin cuci lama kami rusak dan adik-adikku mengeluh kewalahan mencuci manual dengan sikat. Aku senang sekaligus sedih. 

Bertemu keluarga adalah hal membuat semangat kita bangkit. Ada fatur yg lucu dan saudara saudari yang bisa diomeli dan berbagi cerita. Yang membuatku sedih adalah kondisi Orang Tuaku, lebih tepatnya Bapak. Aku diberitahu kalau Bapak sedang istirahat karena tidak enak badan. Kumasuki kamar orang tuaku, aroma balsem merayapi hidung. Entah sudah berapakali aku mendapati kondisi bapak yang drop tiap ke rumah. Hati anak mana yang tidak sedih dan sakit melihat keadaan ini. Meskipun bapak selalu bilang baik-baik saja, hanya flu, masuk angin, atau yang lainnya. Yang aku tau sakit sekecil apapun bisa berakibat fatal. Apalagi dengan aktivitas yang banting tulang tiap hari. Rasanya mau bapak tinggal di rumah saja menikmati waktunya beribadah, nonton TV atau main bersama anak cucu :'(

Ya Allah... Semoga aku bisa segera membahagiakan Bapak dan Ibu. Semoga adik-adikku bisa menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, bangsa dan negara.

Suatu Hari Setelah Marah karena Paksu

Sepertinya aku berdosa. Karena membuat tulisan yang menjelek-jelekkan suami pada postingan yang lalu. Begini ceritanya blog. Jadi kemarin sore sehabis magrib saat sedang sendiri di ruko karena Paksu keluar kota mencari gula, aku berinisiatif mau bersih-bersih warkop. Warkop tutup sejak bulan delapan dan sampai saat ini belum ada progres lagi karena kami kekurangan humanresource serta kondisi yang belum kondusif akibat covid. 

Kulihat kipas angin yang menempel di dinding penuh dengan debu. Akupun mengambil lap, membasahinya dan naik ke salah satu meja warkop. Bodohnya, aku lupa meja yang kunaiki ini hanya memiliki satu tiang penyangga di tengah-tengah. Awalnya aku berdiri dengan aman, tumpuan kakiku tepat ditengah meja, hingga aku sedikit bergeser ketepi lalu mejanya hilang keseimbangan seiring tubuhku dan gubrak! duk! srengg! Haafff... sungguh pengalaman yang menyakitkan dan memalukan. Aku terjatuh dengan pantat mendarat terlebih dahulu menyusul kepala. Meja yang kugunakan dan sebuah kursi terlihat lunglai terkapar dilantai. Kami bertiga telentang hingga beberapa saat. 

Aku berusaha bangun dengan kaki bergetar. Pantatku syok. Dengan tertatih kuberdirikan meja dan kursi. Aku duduk sebentar melihat situasi. Apakah keributan yang terjadi tadi terdengar hingga ke tetangga, apakah intel covid yang nongkrong di depan mendengar keributan didalam sini, pokoknya kuperhatikan situsi diluar melalui celah-celah pintu ruko. Sepertinya semua aman. Tak ada yang berusaha mengintip. Mungkin maluku masih bisa tertutupi. Akupun naik ke atas.

Merasakan kondisiku, sepertinya aku akan demam malam ini. Kuambil balsem dan sarung. Kupijat-pijat bagian yang sakit. Istigfar kuingat hal buruk yang baru kulakukan. Sepertinya ini karena aku marah sama Paksu perihal begadang. Pengen sadar tapi masih sebal. 

Pukul 8 malam aku keluar mengambil pesanan baliho perumahan dan membeli alat tulis untuk kantor. Meskipun masih sakit, kupaksakan naik motor dan pulang dengan segera. Sampai di rumah kukerjakan yang bisa kukerjakan dan mencoba beristirahat dengan damai. Baru saja kucoba menutup mata, ada telepon dari Paksu yang minta di bukakan pintu. Sudah pulang rupanya dan waktu menunjukkan pukul 03.00 dinihari. Aku gak tau kalau aku sempat tidur atau tidak. Setelah membuka pintu aku langsung ambruk tertidur.

Rabu, 23 September 2020

Aku Tak Bisa Tidur Cepat & Paksu Bilang Mengganggu

Jauh sebelum menikah, aku sudah terbiasa begadang. Hingga menikahpun kebiasaan ini masih kubawa. Kupikir aku lebih suka begadang karena cepat atau lambat jadwal tidur, aku selalu saja bangun kesiangan. Pukul 6 ke atas. Kenapa aku seyakin itu? Percayalah aku sudah mencoba dan mengalaminya berkali-kali. So it is a waste to sleep early and wake late. Akan lebih baik jika aku gak sekalian tidur cepat dan menggunakan waktuku dengan sedikit bersenang-senang. Lagipula mataku tampaknya tak ingin melawan kebiasaannya. Semalampun aku butuh waktu dari pukul 22.00 - 01.20 agar bisa tertidur.

Yang bikin aku sedikit sedih adalah Pak Suami tidak suka dengan kebiasaanku yang selalu begadang. Dia bilang aku mengganggu. He told me to do this and that. Bukannya menemani atau mengajakku bermain supaya lelah dan cepat tertidur, ia terkesan marah-marah. Padahal aku gak berisik, aku cuma main hape dengan silent di karpet bawah atau diluar meja kerja, bukan di tempat tidur. Karena semalam ia berkata tidurnya nyenyak hingga aku tak berhenti gelisah dan mengganggunya, dia bilang kalau dia bahkan gak gangguin aku kalau liat aku tidur dengan pulas. Ohh begitu... Aku mengganggu ceritanya... Well,, oke Pak Suami, sekarang rasakan sensasi Antagonis dari tulisanku. 

Aku sudah sabar-sabar, aku paham kita berbeda, tapi apa harus kehidupan bahagia sederhanaku diusik seperti itu? Padahal aku juga gak nuntut apa-apa. Kalau ditemani, aku tentu saja senang. Tak ditemanipun aku gak masalah. Tapi aku gasuka banget blog. Dia playing victim dan mempergunakan kekuasaannya sebagai suami untuk mengatur-aturku. Kukira kita sudah sepakat mengenai equality. Toh selama ini baginya pendapatku kadang gak berpengaruh sebesar itu. Kalau ia telah membuat keputusan, walaupun menanyakan pendapatku, keputusan yang ia pilihlah yang sebenar-benarnya keputusan. Aku seolah hanya basa basi jika tak sependapat dengannya dan menjadi pendukung jika keputusan kami sudah sama. Dia egois, tidak peka dan jahat!

Dia harus diingatkan kalau keberuntungan dan rejeki itu datang saat istri bahagia. Bagaimana kalau kalau istrimu malah hanya merasakan sakit hati? Hari ini, besok dan besoknya lagi tanpa henti. Aku sedih blog pengen nangis :'(

Kamis, 17 September 2020

Bangun pagi - main hape - masak - cuci piring - mandi - berpakaian - sarapan - main hape lalu malas

Ada hari aku bangun pagi, main hape, masak, cuci piring, mandi, berpakaian, sarapan, main hape lalu malas. Pengen bolos kerja. Itu adalah hari ini.  Aku berencana bolos kerja dan jalan-jalan. Moodku sedang dititik paling rendah. Aku butuh adrenalin, kejutan, sesuatu yang menyenangkan. Tapi tetap saja berakhir di kantor. Dan aku malalui hari yang kayak mau muntah. Gak enak. Wait, apa jangan-jangan aku...? Heh.. Hheheh... Hhehehee. 

ketika aku yang lagi malas ada di tempat kerja, manekinpun kuajak selfie. Mereka gaya sekali.

Aku memang pengen punya bebi secepatnya. Tapi sampai tiga bulan terakhir belum ada tanda-tanda. Apalagi kondisiku yang gak stabil. Ditambah cerita pasangan-pasangan yang udah lama nikah tapi belum dikaruniai anak, ini serem banget. Marini udah nikah dua tahun lebih tapi belum dikasih Bebi. Padahal dia normal, rajin olahraga juga, suaminya juga atlit. Ia bahkan melakukan pengobatan medis dan alternatif. En juga udah setahun sejak menikah tapi belum ada hasil. Terus ada sepupu yang nikah sembilan bulan lalu dan belum juga...Tiap orang beda-beda. Ada yang dikasih waktu lama ada juga yang langsung. Aku bersyukur apapun itu. Tapi lebih cepat sih lebih baik.

Btw hari jumat kemarin paket studio miniku udah sampai. Dan dicoba gunain selasa pagi, uhhh lucu banget hasilnya bagus soalnya pencahaan cukup dan ada banyak background ^_^

Hasil foto studio mini, green bean coffee toraja by malgo

Menulis membuatku sedikit bersemangat. Melakukan hal yang kita sukai itu lumayan bikin refresh ya. Btw aku gendutan blog hiks T_T  sekarang jadi 67,8 kilo dikit lagi 68. 

_-_

Post ini harusnya di posting tadi siang saat aku masih di kantor, tapi karena tiba-tiba Pak Ical beli gorengan, kegiatan menulis (red:mengetik) ku jadi terhenti. Sekarang aku udah di warkop dan akan kulanjut kembali. Gorengan tadi siang itu tahu isi bakso, sukun goreng dan ubi goreng. Gak penting ya buat di ceritakan >.< 

Jadi posisiku sedang insomnia gak bisa sleep ditambah tenggorokan yang kayak ada dahaknya. Mengganggu karena jadi keseringan "ehem..ehem..". Mohon di mengerti ehem yang dimaksud bukan ehem2 yang itu, tapi ehem2 untuk mendorong si dahak dari tenggorokan, alias batuk dorongan. Hahh... Kuingin nonton film yang mewek. Btw satu anggota kami, si Ilham rencananya besok bakal pulang kampung. Sepertinya tak kembali. Jadi paksu terlihat bersiap merekrut anggota baru lagi.