I have no more feelings about him. Jika ia sudah terlalu tua dan kekasihnya masih belum siap menikah, itu bukan urusanku. Jangan tanya pendapatku dan jangan berharap apapun padaku. Jengkelka blog... Apa yaa... Hanya saja kalau diingatkan kembali rasanya itu kayak gimanaa gitu. Bukan baper tapi lebih ke arah kesal. Karena waktu itu, yang paling banyak bersedih karena patah hati adalah aku, blog. Dia seperti ga ngerasain apapun. Seolah yang rasa sukanya paling banyak itu ya cuma aku sendiri. Tapi waktu berlalu, kita menjalani hidup masing2 tanpa pernah lagi saling kontak ataupun mengenang yang lalu,
Sebut dia Presdir (nama samaran). Tuan yang mendorongku untuk ngeblog pertamakali namun namanya tak pernah ada di blog, yang begitu murah untuk membagi ilmunya, yang suka marah2, yang apa lagi ya... Enam tahun berlalu itu tidak singkat dan aku sudah banyak lupa tentangnya. Yang tersisa tinggal hubungan kekeluargaan.
Baru-baru ini tetangga yang sekaligus tanteku (yang usianya lebih muda dariku T.T), menyinggung2 nama Presdir. Seharusnya tak ada yang aneh mengingat Presdir adalah anak angkat saudara mertuanya. Dan mertuanya ini adalah saudara dari suaminya nenek. Jadi... Yes, we're family, keluarga besar dari garis2 keturunan yang ribet kalau kupikirkan. You knowlah blog, aku tak suka berpikir berat kecuali itu soal yang menarik.
Isi singgungannya itu cukup jelas ke arah mana. Dahulu kala, konon, ibu angkat presdir yang notabene adalah nenekku juga, mengisyaratkan sebuah perjodohan antara kami. Itu yang disampaikan nenek padaku. Isu ini muncul setelah aku dan Presdir sudah berada dalam sebuah "hubungan". Meskipun tak merahasiakannya, tp kami juga tak pernah mengumbar2 hubungan itu. Nah loo kok mereka bisa pada tau ya (masih misteri bagiku).
Aku dan Presdir berakhir, ia bertemu gadis baik lainnya yang jika kubandingkan dengan diriku... ahh, gadis itu sangat sempurna; cantik, pintar, bertalenta. Bikin minder. Isu pun tenggelam. Yang kutahu sekarang mereka masih bersama. Dari yang kudengar, si perempuan belum mau menikah, masih ingin menyelesaikan pendidikannya, sementara orang tua Presdir kawatir dengan usia anaknya yang sudah terbilang matang. Kalau dipikir... apa coba kurangnya... Presdir itu cerdas, jago dalam banyak hal, dewasa tentu saja, mapan jelas, fisikly not bad... Masalah keyakinan, dulu sih dia nggak religius2 amat... Tapi mungkin sekarang dia sudah berubah, entahlah, people change.
Yang bikin jengkel lainnya, waktu disampaikan seperti itu seolah aku adalah pilihan, cadangan gitu. Iiihhhh keki blog. I have my own. Setidaknya aku berharga dan satu2nya terhadap seseorang di sana. Yang mungkin sedang sebal dan kecewa membaca post ini. Maafkeun kasih ^.^ u're the the only one for me *Cuitcuit. Love love. See ya blog, nanti lagi yah.
Sebut dia Presdir (nama samaran). Tuan yang mendorongku untuk ngeblog pertamakali namun namanya tak pernah ada di blog, yang begitu murah untuk membagi ilmunya, yang suka marah2, yang apa lagi ya... Enam tahun berlalu itu tidak singkat dan aku sudah banyak lupa tentangnya. Yang tersisa tinggal hubungan kekeluargaan.
Baru-baru ini tetangga yang sekaligus tanteku (yang usianya lebih muda dariku T.T), menyinggung2 nama Presdir. Seharusnya tak ada yang aneh mengingat Presdir adalah anak angkat saudara mertuanya. Dan mertuanya ini adalah saudara dari suaminya nenek. Jadi... Yes, we're family, keluarga besar dari garis2 keturunan yang ribet kalau kupikirkan. You knowlah blog, aku tak suka berpikir berat kecuali itu soal yang menarik.
Isi singgungannya itu cukup jelas ke arah mana. Dahulu kala, konon, ibu angkat presdir yang notabene adalah nenekku juga, mengisyaratkan sebuah perjodohan antara kami. Itu yang disampaikan nenek padaku. Isu ini muncul setelah aku dan Presdir sudah berada dalam sebuah "hubungan". Meskipun tak merahasiakannya, tp kami juga tak pernah mengumbar2 hubungan itu. Nah loo kok mereka bisa pada tau ya (masih misteri bagiku).
Aku dan Presdir berakhir, ia bertemu gadis baik lainnya yang jika kubandingkan dengan diriku... ahh, gadis itu sangat sempurna; cantik, pintar, bertalenta. Bikin minder. Isu pun tenggelam. Yang kutahu sekarang mereka masih bersama. Dari yang kudengar, si perempuan belum mau menikah, masih ingin menyelesaikan pendidikannya, sementara orang tua Presdir kawatir dengan usia anaknya yang sudah terbilang matang. Kalau dipikir... apa coba kurangnya... Presdir itu cerdas, jago dalam banyak hal, dewasa tentu saja, mapan jelas, fisikly not bad... Masalah keyakinan, dulu sih dia nggak religius2 amat... Tapi mungkin sekarang dia sudah berubah, entahlah, people change.
Yang bikin jengkel lainnya, waktu disampaikan seperti itu seolah aku adalah pilihan, cadangan gitu. Iiihhhh keki blog. I have my own. Setidaknya aku berharga dan satu2nya terhadap seseorang di sana. Yang mungkin sedang sebal dan kecewa membaca post ini. Maafkeun kasih ^.^ u're the the only one for me *Cuitcuit. Love love. See ya blog, nanti lagi yah.