Senin, 26 Oktober 2015

Good bye Johnny

Sudah cukup membuat lukanya, jangan ditambah lagi...

Okey blog, mari sedikit bercerita. bukan tentang sepotong kalimat di atas. Tapi yang lainnya. Bagaimana kabarku blog? ahh yaa fisikly semua baik saja sehat, tapi mental rasanya sedikit kacau. Uwahhh rasa mau lempar batu di sungai, di laut, atau di manapun. Disitu kadang saya merasa kosong. Empty bingit. Bukan karena merasa sendiri, tapi untuk menceritakan hal-hal dan kemudian hanya mengeluhkannya... sangat tidak dewasa. Diam lebih baik.
Tapi karena 'diam' ini jugalah aku tak bisa berinspirasi dengan benar. Diam membuatku semakin tertutup dan simsalabim tak ada apa-apa. kosong.

Karena aku merindukannya. Karena aku menulis hal-hal yang tak seharusnya kutulis.

Blog kamu ingat johnny? pacar setiaku satu itu sudah benar-benar pergi. Saat dia masih menungguku dengan sabar aku malah sibuk dengan yang lain. Padahal setiap kali dalam keadaan terdesak, aku hanya perlu mengandalkannya. Tak ada lagi yang bisa kuandalkan.
Seharusnya aku tak sedih bila mengingat perlakuanku selama ini. Aku bahkan tak memperhatikannya. Tidak..tidak.. justru sebaliknya sudah seharusnya aku merasa sedih karena perlakuanku selama ini. Harusnya aku memperlakukannya dengan lebih baik lagi...

Tanpa pemberitahuan apapun dan ia pergi. Kejam. Kenapa tak ada yang memberitahuku. Ibu ataupun bapak... tak ada yang bilang sampai aku bertanya dan menyadarinya sendiri.
Yah kamu akan menyadarinya saat dia sudah tak ada. Kupikir kenangan manis bersama johnny juga memang belum hilang dari pikiran.

Jumat, 23 Oktober 2015

Mengingat-ingat kembali

Kupikir tak ada yang istimewa, ternyata itu karena aku malas mengingat-ingat apa yang terjadi hari-hari terakhir. Banyak kok hal-hal. Aku merasa begitu senang untuk hari-hari itu. Tak sedih. Mungkin yah ada bosannya dikit tapi bukan sesuatu yang mesti dikeluh-keluhkan.

Baik, mengingat-ingat kembali sebenarnya bukan keahlianku tapi bila diingat-ingat ada jalan yang sering macet,, jalan diboulevard sedang diperbaiki, jalan di abdesir juga diperbaiki. Mau tak mau aku beberapa kali lewat di pettarani lewat kilometer empat dan seterusnya.
Terus ada Marini yang pergi Medan ikut seleksi prapon. Yahh semoga lolos. Catatan, asap kebakaran sudah sampai Medan rupanya. Lucunya waktu nonton berita tadi, judulnya itu, "Habis kebakaran, terbitlah sawit" apajaa. Kupikir karena ada isu politik yang ditutupi pakai itu kebakaran. Tapi sepertinya memang politik sih, politik ekonomi bukan politik sosial hhoo.
Ahh kemarin donor darahka. Jadi teringat adek kembarnya ahmad yang kala itu leukimia butuh darah. Bersedihku kurasa. menyesalka berlama2 kasihtauki. Sesuatu yang mendesak begitu dan bahkan kupikir2kan. Teman macam apa itu. Maaf cciiii T_T
Kok jadi sedih gini yaa. Mari lalui...

Berat badan kemarin sudah 64 lagi, lumayan turun satu. Maih mau turun 4. Momen2 sekarang keren tuh. Sambil ibadah sambil diet hhoo. Terus hb bagus (padahal sering sakit2 kepala kalau malam, gimana tuh yang cek. Tapi disyukuri dong, kan sehat gituww :D), dan darah AB positif masih, belum berubah jadi O, A, atau B. Ndak bisaki bella pilih2 profil darah yang aktif hhehee.
Liat jarumnya, langsungka komen sama petugas, besarnya poeng suara, "Hhahh?? Kenapa besar begitu jarumnya? ndak salahjitu??", semua mata tertuju padaku. jadi bintangka tiga detik...
Setelah donor dapatka kartu apalah namanya lupaka. Wahh padahal hari itu eventnya lumayan keren, Ada kegiatan sumbang bukunya juga. sayang ndak bawaka buku hari iu... Apalagi yaa...
Anu juga, bisul, karengg ada bisulku dileher belakang. Gilama. Bayangkanmino, kennaki sisir sedikit wihhh bikin meringis.
Btw, harumnya bajuku... apa pewangi yang napakai utti dik, dicucikanka duahari lalu. segarnya...

Minggu, 18 Oktober 2015

Seminggu terakhir

Tau kan gimana sensasinya geser kursi sementara kedua kaki kita gak kena lantai karena duduk bersila dikursi. Pantat aja yang dimaju-majuin supaya kursi ikutan geser kedepan lebih rapat sama meja. Yah seperti itu sekarang. Teringat sinchan yang suka jalan pake bokong.
Ehh,, ada pingping dari kasih, tp belum aku buka. hhoo barusan kubuka dan balas, "pong. gimana sayang?? bikin apaki?". Belum terkirim tuh masih centang.
Baik, hari ini setelah sekian lama mau posting di blog tercinta akhirnya bisa terlaksana dikit *bagian ketik2 postingannya hhee* Ohha sudah deliv belum di read. Aku gak bilang kan kalau gak sabaran nunggu balasan. Yya lagian juga disini sibuk berhadapan dengan laptop. Wahhh berminggu-minggu gak ngetik gak curhat sekarang mau nulis postingan saja rasanya gak bisa berhenti... Seruuu. Senang rasanyaa. Senang.. senang lalalaa.

Hha. Blog mau cerita apa ya. Terlepas dari kisah kasih pertama-tama bahas tentang diri ini. Benar-benar ndak terukurma kurasa. Hhahahaa. Hhahahaa. Hhee. Mari bicarakan minggu terakhir. Seminggu yang tenang. Cuma ada aku dan kesibukan kampus. Aku senang dengan ketenangan itu. Seperti aku yang dulu. Bebas dan tanpa pikiran-pikiran. Seorang wanita dan kebebasan itu memang kebanggaan. HHohoww. Semoga cepat selesai cepat kerja cepat disatukan sama jodoh. Amin. Kadang kalau dengar judul teman-teman aku juga ikut mikir judul-judul seperti itu kira-kira kurangnya dimana, tingkat kesulitannya, modelnya, proses olah datanya seperti apa dan sebagainya dan sebagainya. Tapi mau gimana... harus lebih semangat lagi tentu saja!! ^^

Ayo ke topik lain... Karena lilitan tugas sudah kurang, pertengahan menuju akhir semester juga dimulai, mari fokus kembali dengan bijak.
-KRAMSI VI sudah mulai lagi di November ini.
-Kepengurusan FLP juga berakhir di november dan sebelum musran diwajibkan mengumpulkan karya untuk antologi. Apalagi yaa...
-Proker FLP divisiku sepertinya tinggal satu yg belum, dan
-UKMR i see, semua berjalan baik bersama dengan DPO terbaikku.
-Kuliah... Mari mulai membaca dengan teratur, kurangi nonton.
-Yang lainnya menulis postingan ayo start.
-Last, ikut lomba-lomba.
Ahh aku tau aku begitu keren dengan segudang kesibukan.
Masa muda memang yang terbaik. Hhahahaa.
Good night blog. Lain post menyusul.

Sabtu, 03 Oktober 2015

Ini dia 3rd Hasanuddin Sharia Economic Festival 2015 #Sukseshsef

Dengan tema “Pendidikan Ekonomi Islam Menjawab Tantangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia”, tahun ini Festival Ekonomi Syariah Hasanuddin kembali diadakan oleh FoSEI unhas.
....
*50 menit kemudian
*belum ngetik apapun
*Duhh nulis pake bahasa essay itu buang-buang waktu rasanya. Lama bingit mikirnya. Jadi kita nulisnya pakai bahasa tulisan sendiri saja yahhh*

Hasanuddin Syaria Economic Festival ini (selanjutnya kita sebut HSEF, capek ngetiknya panjang begithat -,-)
Jadi HSEF ini mungkin sudah pernah diadakan dua kali sebelumnya, melihat dia sudah jadi yang ketiga *sabar... walaupun gak jadi yang pertama, kamu pasti masih istimewa*. Mari lewati sejarahnya dan membicarakan saat ini.
HSEF tahun ini di adakan di Auditorium Prof Amiruddin Fakultas kedokteran Unhas. Auditoriumnya nyaman, gak panas, aku duduk di sudut kiri atas bersama laptop dan secercah listrik. Snacknya sudah habis, dan perut mulai lapar. Gak sempat sarapan tadi pagi. Sayang kegiatannya gak pake lunch. Tapi gak papa, yakin yang lain juga banyak bernasib serupa. Hhehee.
Kegiatan Nasional yang kubaca diinternet barusan ini, ternyata berlangsung empat hari mulai 1-4 Oktober 2015. Kegiatan2 terdiri dari kompetisi essay, kompetisi ekonomi, fieldtrip dan acara intinya seminar ekonomi syariah tanggal 3 oktober, hari ini. Hhoo.

Seminarnya sudah dimulai sejak tadi. Pemateri pertama adalah Dr. Euis Amalia tentang studi ekonomi Islam. Beliau dari luar sulawesi, WD1 fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah *baca ditiket*
Agenda sekarang itu materi ketiga 'Pertumbuhan Industri Keuangan Nonbank Syariah dan Kebutuhan SDM yang Profesional' dari kakak cantik Heidy Tri Pramudya. Beliau adalah... adalah... saya yakin tadi dia bilang kalau pemateri kedua 'Peluang dan Tantangan SDM Syariah' bapak Nahnudin Alasady (Branch Manager Perbankan Syariah) adalah atasannya. Berkesimpulan saja sendiri ah.

Hha. Ini dia materi terakhir dari Bapak Dr. Sanusi Fattah, dosen senyum terindah. Iya aku pernah dapat kelasnya beliau dan setiap kali mengajar selalu pasang wajah tersenyum. Hati yang kacauw jadi tenang. Harusnya semua dosen seperti beliau. Gak bikin tegang.

Agenda selanjutnya ada sharing/diskusi tapi postingannya sudah sampai sini saja. Sukses Hasanuddin Sharia Economic Festival 2015! Semoga kegiatan ini bermanfaat dan ilmunya nempel. Hhohoo.

Selasa, 08 September 2015

Tentang negeri perasaan

Hari ini mau alay dulu. Syalalaa.
Ini bulan september. Tak pernah ada yang berubah tentang september. Bulan ini sesuatu. Aku selalu berharap bisa merayakannya, tapi kenyataan hanya bisa mengenangnya.
Negeri perasaan memiliki perdana menteri baru. Seorang yang tenang dan begitu manis. Raja hati tidak menemukan hal-hal buruk tentangnya. Raja hati sangat bahagia dan merasa begitu tenang di dalam kerajaan. Rakyat negeri perasaan juga tak ada yang menentang diangkatnya perdana menteri baru. Semua terlihat setuju dengan keputusan ini.
Akhir-akhir ini sang raja sering mengembara. Ia berkelana mencari inspirasi dan mencoba hal-hal baru. Begitulah cara membangkitkan emosinya. Sebagian hatinya terluka. Tapi itu bukan alasan untuk menghindari tanggung jawabnya membuat kerajaan tentram tanpa gejolak. Raja Hati sangat tangguh. Ia bukan raja yang dulu lagi. Yang terkatung diam lama memandangi bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun bersama perdana mentri lama. Raja Hati adalah orang yang baru.
Dalam pengembaraannya, ia bertemu dengan banyak pengelana. Tapi ada seorang pengelana yang ia kenal sejak lama. Pengelana ini ternyata selalu mengikuti sang raja secara diam-diam. Raja mengetahui hal itu namun tak pernah mengatakan apapun. Hingga akhirnya suatu hari pengelana tersebut berhenti mengikuti sang raja. Ia menampakkan diri mulai mengajak berbicara, dengan akrab. Ternyata pengelana ini begitu lucu, seringkali membuat sang raja tertawa. Raja merasa kalau dia tengah bertemu dengan kembarannya. Pikiran mereka begitu mirip! Banyak hal menjadi menyenangkan bahkan ketika mereka hanya membicarakannya.
Si pengelana mulai sering berkunjung ke negeri perasaan. Masyarakat kebanyakan senang dengan pengelana ini. Tapi ada juga yang menentang dengan keras, berusaha mengusirnya. Pengelana meminta kebijakan sang raja, ia tak akan melangkah lebih jauh hingga ke dalam istana. Ia hanya meminta diberikan sedikit ruang di negeri perasaan. Ia bahkan tidak akan menetap. Ia mendukung dan ikut berbahagia terhadap keputusan terbaik yang dibuat raja hati.

Sabtu, 05 September 2015

September 5, 2015

"Ini bagus, tidak ada kerusakan" (Alhamdulillah)
Yah sebuah kesyukuran selalu menjadi hal yang seharusnya kita ingat jika kita merasa bahagia. Begitulah semalam. Tapi bukannya langsung bersyukur aku malah bertanya-tanya. Kawatir apakah diagnosa itu salah. Padahal apa yang harus kukawatirkan? Latar belakang tak usah diragukan, dilihat dari usia, pengalamannya pasti sudah jelas. Tiap ucapannya terasa seperti obat, penuh dengan penyembuhan dan motivasi.

Tapi aku tak akan membahas banyak tentang orang yang di atas itu. Meskipun sebenarnya ada banyak yang ingin kutulis. Hhoo. Aku tak mengerti blog, kenapa ada orang-orang yang tak ingin ditulis. Padahal jika ia ditulis, sejarahnya tentang dirinya pasti lebih terasa. Dan aku juga tak mengerti blog, kenapa aku begitu suka menulis orang-orang. Padahal kalau khilaf sedikit saja aku bisa menulis aib. Gibah kan jadinya. Teringat hal-hal bersama Salcis kemarin. Hal-hal yang begitu sensitif. Tapi entah kenapa aku suka bagian kalimatnya yang bilang kalau Allah akan menjaga aib kita sebagaimana kita menjaga aib orang lain. Tapi dia pakai bahasa dakwah. Ndak kayak yang barusan kutulis itu. Duhh aib. Entah berapa banyak tulisan tentang keburukan yang sudah kutulis. Rasanya jadi malu. Semoga aku selalu diingatkan.

Dan hari ini hari yang spesial. Salah satu sahabat terindah kita ulang tahun. Dia ulang tahun ke 21. Nuraeni Hasang. Happy birthday, En. Semoga selalu setiap kebaikan menyertainya. Senang sekali rasanya kita pernah satu. Masa-masa SMA... Tapi kita bukan cuma sampai situ. Bahkan di perkuliahan juga masih kok. Insya Allah sampai berkeluarga dan nenek2. Hhe. Teringat dua buah keluarga di losari kemarin yang masing-masing gendong baby dan usianya tampak sama. Sepertinya mereka itu sahabatan. Yg berkumpul dengan membawa suami/istri dan anaknya masing2. So sweett.

Jumat, 04 September 2015

September keempat di 2015

Mau tidurrr... Tapi ada hal yang perlu dilakukan. Akhirnya malah terombang ambing nggak jelas. Iya blog ini lagi flu ngga bisa rasa bau apapun. Lemah? Yahh begitulah. Padahal semalam sudah tidur cepat. Bangunnya juga cepat sihh. Hhehee berbanding lurus.

Mau makan nasi kuning... Bicara nasi kuning, lusa itu sudah arisan lagi. Sekarang giliran di rumah. Hhoo. Dan saya dengan percaya dirinya bilang acara mi kering yahh. Acceceehhh. Mi kering buatanku masih standar rumahan yang rasanya dibawah tingkat medium. Gimana caranya mau di hidang... Ibu juga ndak tau bikin... Coba ada jiji.. :< jijii help me aku butuh kamuu...

Mamacalla ada sih... Tapi mengingat kesibukannya yang juga begitu sangat amat luar biasa, bisakah beliau demikian datang ke sini... Aku benar2 perkasa *ehh* maksudku, aku benar2 memaksa.
Dan hari ini jumat. Mau libur tiga hari tapi selalu saja ada hal-hal. Siang ini keluar dulu temani salcis nyari tas, sekalian juga nyari modem buatku. Terus ke jl. diponegoro cari dokter itupun kalau jadi. Besok itulah yg rada membingungkan. Mauka stay di rumah weekendkuu. Tapi besok ulangtahunnya dolpink. Aduh sahabat terindah yang satu ini sudah mau pergi kkn juga... Berarti kita memang harusnya ketemuan dulu. Lusanya ya itudeh. Arisan keluarga. Huff sukurlah ndak adami tanggunganku. Hhahahaa.

Ohh beberapa hari terakhir, semua baik saja. Seperti kehidupan. Ada konflik batin karena dosen killer yang kuhadapi di kampus. Ada kesibukan bersama blog. Ada apalagi yahh,, ohha berat badan hhee. Ini beberapa hari terakhir. Karena di kampus seringnya sampai magrib, pulang ke rumah yah pasti makan juga, selain itu, ada makan saat begadang. Ya Allah. Kenapama ini. Cobana yang kumakan itu ilmu pengetahuan ndak papaji. Inika kalori semuaa.
Ndak bisaka bayangkan badanku jadi seluas samudra.