Selasa, 04 Februari 2025

Random Story in Feb

Hellow blog. Beberapa hari ini aku selalu bilang "banyak kerjaan" ke Paksu. Rasanya juga memang agak capek sih. Itu karena Bos berharap agar semua pekerjaanku yang sedang berproses bisa tuntas sebelum berpindah kerja. Selain itu aku juga harus transfer ilmu ke Evita, meskipun masih perlu banyak belajar untung saja anaknya rajin. Aku menargetkan semuanya selesai dalam sebulan hingga akhir februari. Rencananya mau slow working di maret dan tetap dapat thr, apakah aku terlalu serakah? Hhahahaa.

Kira-kira apa yang harus kusiapkan untuk memulai kerja di tempat baru? Gambaran besar yang kupikirkan saat ini cuma tempat tinggal. Meskipun banyak keluarga suami di sana, tapi aku agak ragu untuk menumpang. Mungkin aku akan mengontrak rumah atau membeli rumah sekalian (yang disuruh beli si Lisa, soalnya diriku udah punya rumah di Makassar). Selain persiapan tempat tinggal pasti perlu kendaraan juga. Si kuning bisa ikut aku dah. 

Btw kemarin aku keluar makan siang bersama Lisa, Nyonya Marini dan Kak Rizal. Perasaan cuma nama orang-orang ini deh yang beberapa kali mampir di postingan. Tapi aku senang. Obrolan yang santai disertai jokes. Tak ada yang berubah dari mereka, nostalgia rasanya.
Kabar terbaru Alhamdulilah Marini lulus PPPK di kantornya dan sedang senang bermain badminton. Kak Rizal masih dengan aktifitasnya berpolitisi dan mengajar. Sedangkan aku? *tepuk-tepuk dengkul* *berbisik ke dengkul dengan mesra, "cepat sehat bro, yang kuat, tolong kerjasamanya untuk kedepan"*. Ya gitu deh. Hhakhakhakk.

####

Siang tadi, secara random si Evita tiba-tiba bilang, "Kak Nanda mauka belajar bikin alis ini, nanti kalau tauma kuajariki baru sama-samaki pakai alis gambar". Nahhh itulah yang ingin kulakukan bahkan sejak sebelum nikah sampai sekarang tapi belum kesampaian. Gasskan! Ajarkan aku juga segeraaaa! :'D
 
Semalam Paksu balik dari Sinjai. Dibawakannya oleh-oleh buah manggis, pete dan ubi jalar. Katanya ada durian juga, tapi karena dia nebeng mobil sepupu yang gak suka mobilnya bau, alhasil durian gak kebawa. Pinginku makan durian yang tebal dan manis-manis itu. Tapi gapapalah, udah puas sekali makan manggis. Ubinya jadi karbo untuk diet mulai besok syalalalaa. Pulang ke kampung suami itu ada banyak sekali yang bisa dibawa, sementara pulang ke kampungku entah apa yang bisa di temukan. Mengsedih.

Rencananya pertengahan bulan ini aku sama Paksu mau ke Palu cari tempat tinggal. Tapi setelah dipikir-pikir lagi sepertinya ini pemborosan dan tidak begitu perlu deh. Mungkin sebaiknya nanti sekali jalan saja kalau sudah ada jadwal pasti. Biaya tempat tinggal, perlengkapan dan kebutuhan dasar pasti perlu disiapkan dalam jangka waktu sesingkat ini. Jangan sampai Paksu boncos soalnya bulan depan doi mau pergi temani mertua ke tanah suci. Semoga dimudahkan semuanya. Amiin YRA.

Minggu, 19 Januari 2025

Selamat Tahun Baru 2025

Selamat tahun baru 2025 blog. Semoga tahun ini lebih baik lagi. Selamat ulang tahun juga untukku, ternyata sudah setua kepala tigaan. Kata suami lututku bunyi-bunyi. Usia dan fisik tampak berbanding lurus ya hhahahaa.

hbd adp

 Senang sekali akhirnya pengumuman cpns 2024 sudah keluar. Sesuai perkiraan aku gak lulus perengkingan di lokasi yang kudaftari, tapi berita baiknya aku lulus optimalisasi P/L-U3 di lokasi lain yang masih satu pulau, Masha Allah Alhamdulilah. Meskipun ini diluar rencana, tapi syukur sekali rasanya usahaku tidak sia-sia. Ikut bimbel online, beli dan belajar berbagai tryout masih dengan kondisi kesakitan pasca jatuh, meminta jalur langit, minta restu suami, orang tua dan keluarga.

Sepertinya semua menjadi poin-poin tambahan untukku sehingga bisa lolos. Bahkan ada momen yang kurasa sangat sakti, cucian kaki ibu. Sebelum ujian SKD, ibu datang menjenguk ke rumahku, sekalianlah kuajak adik-adik yang merawatku (Lisa dan Rindu) untuk mencuci kaki ibu, memohon maaf serta meminta restu agar dimudahkan dan diloloskan cpns tahun ini. Masha Allah Tabarakallah, aku dan lisa benaran lolos cpns! Fakta menariknya lagi, kami sama-sama lolos di Sulawesi Tengah. Lisa dari awal memang mendaftar Pemprov Sulteng, dan aku melalui optimalisasi terlempar ke Sulteng. Allah Maha Besar, settingan-Nya tidak main-main.

Ketika tahu aku lulus di lokasi yang jauh, rasanya sedikit ragu karena selama ini suami melarang untuk pilih tempat yang jauh. Katanya dia gak bisa jauh2 dariku, secinta itukah dia wkwkwk. Sanggahannya sih masa gak bisa bersaing di daerah sendiri. Apakah dia tahu berapa banyak freshgraduate dan orang-orang cerdas yang mencari kerja saat ini? Tapi syukurlah, ternyata suamiku mendukung untuk mengambil kesempatan ini. Sembari berproses, untuk sementara kami mungkin harus ldr dulu karena dia kerja di Makassar. Semoga ada kemudahan untuk kami berdua kedepannya. Amiin YRA.

Kamis, 26 Desember 2024

Pengalaman Periksa di Rumah Sakit

Hola blog. Minggu lalu aku pergi memeriksakan kakiku ke spesialis ortopedi dengan keluhan area lutut masih terasa nyeri dan jalan pincang. Ini pengalaman pertamaku ke rumah sakit untuk memeriksakan diri loh. Setelah membaca hasil radiologi, dokter memberikan penjelasan yang membuatku pusing.

1. Kakiku patah tapi syukurlah posisi tersambung cukup baik.

2. Dimarahi karena tidak langsung menerima penanganan medis yang benar, malah berobat alternatif yang blablabla.

3. Nyeri seiring waktu akan berkurang, tapi kedepannya nanti kalau nyerinya datang pasti akan terasa sakit sekali, dan untuk menangani itu kemungkinan perlu tindakan seperti memotong sendi dan mengganti dengan sendi buatan blablabla. Ini serius si dokter ngeri bet dah kasih penjelasan. Apakah aku harus tahu itu semua?

Hasil radiologi.

4. Jalan terpincang ini akibat jaringan sekitar yang hancur belum seutuhnya membaik. Bisa dioperasi tapi tidak disarankan oleh dokter karena patah yang sudah cukup lama (4 bulan) dimana penanganan yang tidak tepat selama ini membuat area tulang yang tersambung menjadi seperti serabut/keropos/rapuh. Penanganan dengan operasi bisa beresiko, kalau tidak salah resikonya itu kayak bekas tulang yang patah bisa rapuh atau keropos saat tindakan dan jadi masalah baru.

5. Gak dikasih obat, cuma disuruh pakai tongkat pendek selama 3 bulan, nanti kembali lagi pemeriksaan untuk melihat perkembangan.

Ini yang kutangkap sih semoga tidak salah. Penjelasan dokter terlalu panjang, terlalu banyak data yang kuterima, aku sendirian, dan tak mendapatkan yang kuinginkan (berobat yang langsung sembuh). Mengjompo deh. Ambil hikmahnya sajalah, aku bisa bebas dengan alasan kesehatan. Btw aku beli tongkat baru lagi~ kali ini bisa di lipat jadi tidak rempong saat bawa motor.

Jumat, 13 Desember 2024

Tidak Bisama Berkata-kata

Tidak bisama' berkata-kata. Kukira istimewaka karena bisa sampai tahap SKB dengan semua kesungguhan dan usahaku, ternyata dibandingkan saingan SKB ku, masih B aja ka' hhahahaa. Setelah semua perjuangan ini ges. Assulukmi bahasa Makassarku.

Well, ujian SKB sudah kulalui kemarin. Setelah membandingkan nilai dengan saingan formasi (asumsi nilai psikotes saingan sama dengan nilaiku), aku masih berada di urutan 12. Butuh 5 orang gagal psikotes diatasku supaya bisa masuk perengkingan wkwk. Tapi sepertinya kecil kemungkinan. Karena peminat PPBJ ini orang-orang cerdas. Nilai-nilai tertinggi SKB disesiku saja dikuasai oleh peserta dari formasiku, keren bukan. Sepertinya aku salah daftar formasi :')

Akhirnya aku akan kembali ke plan awalku, main affiliate dan jualan kopi. Masih kerja juga sih. Jadi teringat obrolan dengan peserta SKB disampingku kemarin yang tahun ini adalah jatah terakhirnya mengikuti CPNS. Kita berkenalan, bertukar info dan bagian serunya adalah membahas topik yang sama seperti, mau risain tapi tak pernah jadi, suami kita masing-masing mungkin sudah lelah mendengar wacana risain sejak bertahun2 yang lalu. Ada juga pembahasan tentang dokter-dokter obgin dan pengobatan rekomended di Makassar, dan terakhir itu tentang kesamaan kita yang mengorbankan drakor-drakor demi persiapan CPNS ini, pokoknya habis SKB gas maraton nonton drakor. Kenapa aku merasa kami sangat mirip? Umur segini yang dibahas emang hal seperti itu ya?

Btw karena seleksi sudah selesai, sepertinya aku bakalan siap-siap melakukan pemeriksaan medis untuk kakiku. Hal yang sudah kutahan-tahan sejak awal.

Sabtu, 07 Desember 2024

A Day On

Hari ini kerja lapangan dan capeknya jadi 2x lipat karena hujan. Sebenarnya untuk pekerjaanku sendiri tidak banyak memakan tenaga, tapi sesempatnya aku ingin menyelesaikan urusan pribadiku juga di pegadaian samata. Saatnya meluluskan kesayanganku dari sekolahnya wkwkw. Apesnya urusan pribadi ini menguras tenaga yang cukup banyak harus bolak-balik 3x. Kenapa sampai 3x? 

Saat pengurusan pertama, aku menghilangkan surat penting sehingga disuruh membuat keterangan hilang. Datanglah aku ke polsek terdekat, Polsek Somba Opu di Jalan Malino untuk membuat keterangan hilang. Sepengalamanku selama ini membuat keterangan hilang di Polres Gowa, semuanya gratis, petugasnya ramah dan edukatif. Tak pernah ada perasaan tidak nyaman saat akan meninggalkan polres. 

Tapi pengalaman di polsek ini agak berbeda :D Pelayanannya sih bagus, cepat, aku suka yang gini sat set aja gak basa basi. Tapi kok pas dokumen selesai dan disodorkan padaku, petugasnya lurus menatapku tanpa berkedip dan bersuara. Cukup lama dan tajam aku ditatap, ampun bayangkan betapa risihnya. Kutatap balik dong, "Ini sudah selesai ya Pak?" tanyaku disertai senyuman. Dijawab iya sudah dengan tatapannya yang masih sama. Aku berusaha tetap tersenyum, "Amanmi di? Kalau begitu terimakasih ya Pak, saya jalan dulu". Bangun dari kursi, keluar ruangan sambil sedikit melirik si petugas yang tampaknya kesal. Rasanya pingin kubilang "apa liat-liat? tak akan kau dapatkan yang kau inginkan Ferguso, sementara aku mendapatkan yang kubutuhkan HHUAHAHAHAAA". Aku bukannya gak peka, paham sekali maksud tatapannya itu blog, tapi aku gak suka membiasakan hal semacam itu. 

Ketika balik lagi ke pegadaian untuk kedua kali, ternyata pelayanan baru saja tutup istirahat. Sayang sekali. Padahal hari hujan, waktupun saling berburu dengan jadwal kegiatanku. Akhirnya kuputuskan jalan dulu ke arah notaris mengerjakan deadline terdekat. Janjian jam 1 dengan pembeli rumah di kantor notaris yang lokasinya dekat Mesjid Syech Yusuf.

Kuhubungi pembeli rumah, ternyata do'i masih belum jalan. Akupun makan bakso, singgah ke mesjid kemudian nongkrong di kafe yang berada persis depan mesjid bersama Evi. Karena rekan kerjaku si Evita sudah biasa disana kebetulan karyawan disana adalah teman sekolahnya dulu jadi kita nyaman-nyaman saja. Aku bahkan sempat dipasangi henna kuku oleh mereka saking gabutnya menunggu. 

Jam 2 lewat tak ada tanda-tanda user akan sampai, kuputuskan kembali lagi ke Samata ketiga kalinya untuk menyelesaikan urusanku. Evi kusuruh stand by ketika ada panggilan ke notaris. Di sini sebenarnya aku sudah mulai capek dan kedinginan. Bersyukur urusan ku selesai cepat, bersamaan dengan itu pembeli rumah juga sudah ada di notaris. Akupun menyusul mendampinginya  hingga kami berpisah.

Terakhir, otw ke Citraland singgah di rumah bos untuk laporan dan membawakan dokumen. Ditengah jalan, tiba-tiba hujan berubah lebat sekali. Jas plastik sepahaku dan Evi sudah pasti tak bisa menghalangi aliran air meresap ke celana dan sepatu kami. Motor kupinggirkan ke Indomaret yang ada di Jl. Andi Tonro. Menunggu hujan agak mereda itu lumayan lama. Sampai-sampai aku dihampiri orang asing yang tak berhenti berbicara. Untung saja aku agak budek. Kuiya-iyakan ucapannya sambil chat-chatan dengan Evi bertanya apakah ini orang sakit atau gimana.

Karena hujan tak berhenti begitupun ocehan orang asing ini, kuputuskan memesan grab mobil. Rute kita ke Citraland lalu kantor. Dari kantor pakai motornya evi balik lagi ke Andi Tonro mengambil motorku dan kita pulang ke rumah masing-masing. Sampai rumah jam 5.30 aku kedinginan dan rammusu. 

==============

Bisa dibayangkan besoknya seperti apa? yep, gak kerja, mencret-mencret dan lutut sakit. Aku terlalu aktif hari kemarin. Padahal aku mau sekali jalan-jalan ke Ramayana karena ada promo serba 50ribu :'

Selasa, 03 Desember 2024

Psikotes yang membangongkan

Psikotes seleksi CPNS PUPR 2024 ini memang agak meresahkan karena tesnya bersifat menggugurkan. Sudah maksimal pol-polan di SKD supaya masuk rengking SKB muncullah psikotes yang akan menggugurkan tanpa peduli pengetahuan pbj kami. Aku bahkan tidak tahu kalau psikotes bersifat menggugurkan hingga adanya pengumuman jadwal psikotest disertai aturannya. Fokusku langsung terpecah karena sejak pengumuman SKD aku cuma belajar SKB. 

Tapi bagaimana dengan psikotes ini loh? kiblatku hanyalah diskusi grup psikotes peserta seleksi cpns pupr dan youtube yang mana mereka semua juga cuma memperkirakan bentuk soal psikotesnya sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Akupun turut ber Oohh oke oke belajar ini dan ini, supaya nanti tidak gugup dan mantabb. Bahkan Paksu mendukung agar aku mencari tempat kursus untuk mempermantap persiapanku. Tapi nggak kuikuti karena jadwalnya sudah mepet. And you know what?! You know nothing John Snow (eh). Ternyata apa yang semua orang bahas dan perkirakan selama ini dengan situasi tes sebenarnya sangat berbeda! Sempat lemas karena banyak yang memiliki nilai tinggi saat SKD justru tidak lolos di psikotes ini. Apalah aku yang nilai SKD pas-pasan. Akhirnya strategi kuubah, aku berhenti belajar psikotes. Kuikuti saran kebanyakan orang, jawab dengan versi terbaik sesuai kepribadian dan istirahat serta makan dengan baik sebelum ujian untuk mempersiapan mental dan tubuh yang fit.

Sehari sebelum ujian aku berusaha istirahat yang cukup. Kupaksakan tidur jam 9 malam setelah pergelutan panjang guling-guling di tempat tidur (maklum, gak biasa tidur cepat). Di hari tes aku tak merasakan sesuatu yang mengganggu mood ku. Perasaanku senang-senang saja, Paksu juga membelikan sarapan  yang kuinginkan untuk membuatku senang walaupun sebenarnya itu tidak perlu. Padahal dia sendiri cuma makan nasi telur dadar goreng. 

Ujianpun dimulai jam 2.30 siang dan berakhir jam 6.30 dengan aku sebagai peserta terakhir yang keluar zoom dari 39 orang peserta. Untung panitianya sabar. Aku terheran-heran kok bisa ya people mengerjakan soal secepat itu. Orang-orang sejago ituloh membaca ratusan soal dan memilih jawaban. Apakah ini karena aku tak muda lagi? atau mataku sudah tak tajam lagi? mungkinkah... mungkinkah... Kau mampir haaari ini, eh.

Sebagai informasi, psikotes CPNS PUPR 2024 itu terdiri dari 3 bagian;

Bagian yang pertama adalah Tes Intelegensi dimana kita diberikan 10 subtes masing-masing berisi 50 soal dengan waktu 7 menit. Soalnya hitung-hitungan, pengetahuan umum, mencocokkan gambar dan lupa. Gak harus dijawab semua tapi untuk efisiensi waktu jangan terpaku di satu soal yang membutuhkan penyelesaian lama. Mengerjakan tes ini serasa lagi deadline diburu waktu. Sanggup 500 soal dalam 70 menit?  manusia itu tempatnya salah dan lupa, wajarlah manusia, bukan nabi boyy! (plak!).

Bagian kedua Tes Kepribadian. Aku gak tahu apa istilah nama tes nya, kita diberi 375 pernyataan dan disuruh memilih dari skala 1 (sangat setuju) - 7 (sangat tidak setuju) untuk setiap pernyataan. Kupikir ini easy tapi ternyata lumayan menguras pikiran juga. Yang kuyakini untuk mengerjakan soal adalah harus konsisten dengan jawaban. Jika pada awal pernyataan memilih A dan di tengah soal muncul pernyataan dengan makna serupa, kita tetap harus memilih A. Kalau salah pilih, disinilah konsistensi dan integritas kita (mungkin) dinilai. Lalu pilihan kita itu harus bagaimana? tentu saja yang positif dan berintegritas, yang melambangkan asn berakhlak. Tapi ternyata agak sulit bah. 80 nomor pertama kebanyakan kupilih ujung perujung 1/7 saja. Tak ada ragu-ragu bagiku! Tapi kemudian entah bagaimana aku merasa ini salah dan mengubah jawaban ke skala yang paling menggambarkan diriku. Untungnya ini adalah keputusan terbaik yang kulakukan saat itu. Waktuku sangat mepet, orang-orang banyak keluar zoom di jam 5.30 tapi aku masih berkutat di nomor 200an. Sekitar jam 6 akhirnya selesai tes ini.

Bagian terakhir aku lupa apa nama tesnya tapi kita diminta membuat tulisan sebanyak 1500 karakter. Penjelasannya untuk apa ya? lupa lupa ding. Kayaknya sih untuk menunjukkan kepribadian juga deh lewat tulisan. Untung aku bisa nulis satset T,T waktuku disini rasanya super mepet mungkin karena tersisa sendiri dengan 4/5 orang panitia. Tepat jam 6.12 akhirnya tes ku selesai. Nilai langsung muncul dilayar. Setelah melakukan konfirmasi dengan panitia, jam 6.15 keluar zoom.

Terakhir, alhamdulilah hasilnya sesuai harapan. Minimal lolos passing grade. Ini adalah SKB pertama yang kuikuti hiks. Dan pengalamannya sudah seseru ini. *joget menggol-menggol* Aku tunjukkan... rumah masa depan... yang siap huni... posisi hook! posisi hook!

Syalalaa~

Rabu, 27 November 2024

ter pjb pjb

Weekend kemarin kuisi waktu dengan berbenah rumah. 

Berhubung Paksu sudah berjuang ditengah malam menemukan dan membasmi dua ekor tikus yang bersarang di dapur sejak beberapa waktu terakhir, aku turut berkontribusi dengan lanjut membersihkan bagian dapur. Karpet-karpet rumput di cuci, sampah-sampah diangkat, peralatan dapur disortir dan terpenting semua plastik-plastik serta tas dan karung yang ada didapur disingkirkan.

Apakah cuma aku yang sering mengumpulkan plastik dan tas bekas belanjaan? Niatnya sih ini dijadikan alas tempat sampah nanti. Sesekali memang fungsinya jadi seperti itu, tapi seringkali tidak karena sudah disediakan plastik khusus untuk tempat sampah by doi. Akhirnya segala kemasan plastik dan bagpaper atau apapun yang kukumpulkan itu malah dikopek tikus. Tapi baguslah karena ada alasan untuk menyingkirkannya. Bisa jadi gak akan kubuang kalau tidak ada tanda-tanda sabotase. Hhahahaa.

Kemudian, karena aktifitas membersihkan dapur saat itu harus memindah-mindahkan peralatan dapur, terasalah lututku sakit lagi. Sakitnya karena aku menumpukan beban pada kedua kaki saat berusaha mengangkat kulkas dan mesin cuci. Padahal sudah bertiga loh dibantu Rindu dan Lisa (paksu masih kerja). Ini awal mulanya. Ternyata sakit lutut itu bertahan hingga senin kemarin. Jalanku over tertatih. Sudah mau tantrum lagi, tapi kutahan karena ada hal lain yang kupikir lebih penting. Prioritas pekerjaan by Pak Haji dan belajar skb pbj.

Sejak pengumuman hasil skd, aku berhenti nonton drama korea dan sibuk belajar. Sampai muak karena skb itu soalnya tidak variatif seperti skd. Dulu capek belajar twk ya bisa refreshing tiu. Sekarang mah capek tidak capek terus saja diikuti. Tapi aku suka. Tapi muak. Tapi lumayan seru sih. Lolos tidak lolos rasanya aku jadi agak pintar hhahaa. Aku bisa menggunakan pengetahuanku untuk proyek-proyek pengadaan di masa depan. 

Btw sore tadi kuketemu si bestie Nyonya Marini. Doi ini lucu sekali, ada-ada saja yang diceritakan. Aku sampai bingung sebagai seorang bestie apa perlu hanya mendengar, ikut mendukungnya atau memberikan pendapat jujur yang mungkin bisa merusak kesenangannya~ sebaiknya diam saja sih. Karena setiap komentarku tadi berakhir dengan jawaban yang agak defensif walaupun lucu. Nanti kita janjian ketemu lagi di ulang tahunku. Persahabatan, tinggal sekotapun ketemunya cuma 3-4x setahun. Padahal kalau dipikir kita belum punya anak, yang membuat kita sibuk cuma pekerjaan... dan hidup masing-masih sih.

Oh kemarin ulang tahun Paksu. Satu lagi angka dalam hidupnya yang bertambah yyeyyeii. Aku belum menyiapkan hadiah apapun, cuma doa tulus setiap harinya agar ia mendapatkan semua kebaikan dari Allah, iman yang selalu kuat, ilmu yang bermanfaat, kesehatan serta rejeki yang berkah dan berlimpah. Mari pikirkan hadiah saat waktu dan kondisi sudah cukup kondusif.

Besok libur pemilu calon bupati dan gubernur. Akhirnya pulang kampung hhahaa. Sepertinya aku akan ikut pemilu dengan membawa-bawa tongkat kejompoanku.