Sabtu, 07 Desember 2024

A Day On

Hari ini kerja lapangan dan capeknya jadi 2x lipat karena hujan. Sebenarnya untuk pekerjaanku sendiri tidak banyak memakan tenaga, tapi sesempatnya aku ingin menyelesaikan urusan pribadiku juga di pegadaian samata. Saatnya meluluskan kesayanganku dari sekolahnya wkwkw. Apesnya urusan pribadi ini menguras tenaga yang cukup banyak harus bolak-balik 3x. Kenapa sampai 3x? 

Saat pengurusan pertama, aku menghilangkan surat penting sehingga disuruh membuat keterangan hilang. Datanglah aku ke polsek terdekat, Polsek Somba Opu di Jalan Malino untuk membuat keterangan hilang. Sepengalamanku selama ini membuat keterangan hilang di Polres Gowa, semuanya gratis, petugasnya ramah dan edukatif. Tak pernah ada perasaan tidak nyaman saat akan meninggalkan polres. 

Tapi pengalaman di polsek ini agak berbeda :D Pelayanannya sih bagus, cepat, aku suka yang gini sat set aja gak basa basi. Tapi kok pas dokumen selesai dan disodorkan padaku, petugasnya lurus menatapku tanpa berkedip dan bersuara. Cukup lama dan tajam aku ditatap, ampun bayangkan betapa risihnya. Kutatap balik dong, "Ini sudah selesai ya Pak?" tanyaku disertai senyuman. Dijawab iya sudah dengan tatapannya yang masih sama. Aku berusaha tetap tersenyum, "Amanmi di? Kalau begitu terimakasih ya Pak, saya jalan dulu". Bangun dari kursi, keluar ruangan sambil sedikit melirik si petugas yang tampaknya kesal. Rasanya pingin kubilang "apa liat-liat? tak akan kau dapatkan yang kau inginkan Ferguso, sementara aku mendapatkan yang kubutuhkan HHUAHAHAHAAA". Aku bukannya gak peka, paham sekali maksud tatapannya itu blog, tapi aku gak suka membiasakan hal semacam itu. 

Ketika balik lagi ke pegadaian untuk kedua kali, ternyata pelayanan baru saja tutup istirahat. Sayang sekali. Padahal hari hujan, waktupun saling berburu dengan jadwal kegiatanku. Akhirnya kuputuskan jalan dulu ke arah notaris mengerjakan deadline terdekat. Janjian jam 1 dengan pembeli rumah di kantor notaris yang lokasinya dekat Mesjid Syech Yusuf.

Kuhubungi pembeli rumah, ternyata do'i masih belum jalan. Akupun makan bakso, singgah ke mesjid kemudian nongkrong di kafe yang berada persis depan mesjid bersama Evi. Karena rekan kerjaku si Evita sudah biasa disana kebetulan karyawan disana adalah teman sekolahnya dulu jadi kita nyaman-nyaman saja. Aku bahkan sempat dipasangi henna kuku oleh mereka saking gabutnya menunggu. 

Jam 2 lewat tak ada tanda-tanda user akan sampai, kuputuskan kembali lagi ke Samata ketiga kalinya untuk menyelesaikan urusanku. Evi kusuruh stand by ketika ada panggilan ke notaris. Di sini sebenarnya aku sudah mulai capek dan kedinginan. Bersyukur urusan ku selesai cepat, bersamaan dengan itu pembeli rumah juga sudah ada di notaris. Akupun menyusul mendampinginya  hingga kami berpisah.

Terakhir, otw ke Citraland singgah di rumah bos untuk laporan dan membawakan dokumen. Ditengah jalan, tiba-tiba hujan berubah lebat sekali. Jas plastik sepahaku dan Evi sudah pasti tak bisa menghalangi aliran air meresap ke celana dan sepatu kami. Motor kupinggirkan ke Indomaret yang ada di Jl. Andi Tonro. Menunggu hujan agak mereda itu lumayan lama. Sampai-sampai aku dihampiri orang asing yang tak berhenti berbicara. Untung saja aku agak budek. Kuiya-iyakan ucapannya sambil chat-chatan dengan Evi bertanya apakah ini orang sakit atau gimana.

Karena hujan tak berhenti begitupun ocehan orang asing ini, kuputuskan memesan grab mobil. Rute kita ke Citraland lalu kantor. Dari kantor pakai motornya evi balik lagi ke Andi Tonro mengambil motorku dan kita pulang ke rumah masing-masing. Sampai rumah jam 5.30 aku kedinginan dan rammusu. 

==============

Bisa dibayangkan besoknya seperti apa? yep, gak kerja, mencret-mencret dan lutut sakit. Aku terlalu aktif hari kemarin. Padahal aku mau sekali jalan-jalan ke Ramayana karena ada promo serba 50ribu :'

Selasa, 03 Desember 2024

Psikotes yang membangongkan

Psikotes seleksi CPNS PUPR 2024 ini memang agak meresahkan karena tesnya bersifat menggugurkan. Sudah maksimal pol-polan di SKD supaya masuk rengking SKB muncullah psikotes yang akan menggugurkan tanpa peduli pengetahuan pbj kami. Aku bahkan tidak tahu kalau psikotes bersifat menggugurkan hingga adanya pengumuman jadwal psikotest disertai aturannya. Fokusku langsung terpecah karena sejak pengumuman SKD aku cuma belajar SKB. 

Tapi bagaimana dengan psikotes ini loh? kiblatku hanyalah diskusi grup psikotes peserta seleksi cpns pupr dan youtube yang mana mereka semua juga cuma memperkirakan bentuk soal psikotesnya sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Akupun turut ber Oohh oke oke belajar ini dan ini, supaya nanti tidak gugup dan mantabb. Bahkan Paksu mendukung agar aku mencari tempat kursus untuk mempermantap persiapanku. Tapi nggak kuikuti karena jadwalnya sudah mepet. And you know what?! You know nothing John Snow (eh). Ternyata apa yang semua orang bahas dan perkirakan selama ini dengan situasi tes sebenarnya sangat berbeda! Sempat lemas karena banyak yang memiliki nilai tinggi saat SKD justru tidak lolos di psikotes ini. Apalah aku yang nilai SKD pas-pasan. Akhirnya strategi kuubah, aku berhenti belajar psikotes. Kuikuti saran kebanyakan orang, jawab dengan versi terbaik sesuai kepribadian dan istirahat serta makan dengan baik sebelum ujian untuk mempersiapan mental dan tubuh yang fit.

Sehari sebelum ujian aku berusaha istirahat yang cukup. Kupaksakan tidur jam 9 malam setelah pergelutan panjang guling-guling di tempat tidur (maklum, gak biasa tidur cepat). Di hari tes aku tak merasakan sesuatu yang mengganggu mood ku. Perasaanku senang-senang saja, Paksu juga membelikan sarapan  yang kuinginkan untuk membuatku senang walaupun sebenarnya itu tidak perlu. Padahal dia sendiri cuma makan nasi telur dadar goreng. 

Ujianpun dimulai jam 2.30 siang dan berakhir jam 6.30 dengan aku sebagai peserta terakhir yang keluar zoom dari 39 orang peserta. Untung panitianya sabar. Aku terheran-heran kok bisa ya people mengerjakan soal secepat itu. Orang-orang sejago ituloh membaca ratusan soal dan memilih jawaban. Apakah ini karena aku tak muda lagi? atau mataku sudah tak tajam lagi? mungkinkah... mungkinkah... Kau mampir haaari ini, eh.

Sebagai informasi, psikotes CPNS PUPR 2024 itu terdiri dari 3 bagian;

Bagian yang pertama adalah Tes Intelegensi dimana kita diberikan 10 subtes masing-masing berisi 50 soal dengan waktu 7 menit. Soalnya hitung-hitungan, pengetahuan umum, mencocokkan gambar dan lupa. Gak harus dijawab semua tapi untuk efisiensi waktu jangan terpaku di satu soal yang membutuhkan penyelesaian lama. Mengerjakan tes ini serasa lagi deadline diburu waktu. Sanggup 500 soal dalam 70 menit?  manusia itu tempatnya salah dan lupa, wajarlah manusia, bukan nabi boyy! (plak!).

Bagian kedua Tes Kepribadian. Aku gak tahu apa istilah nama tes nya, kita diberi 375 pernyataan dan disuruh memilih dari skala 1 (sangat setuju) - 7 (sangat tidak setuju) untuk setiap pernyataan. Kupikir ini easy tapi ternyata lumayan menguras pikiran juga. Yang kuyakini untuk mengerjakan soal adalah harus konsisten dengan jawaban. Jika pada awal pernyataan memilih A dan di tengah soal muncul pernyataan dengan makna serupa, kita tetap harus memilih A. Kalau salah pilih, disinilah konsistensi dan integritas kita (mungkin) dinilai. Lalu pilihan kita itu harus bagaimana? tentu saja yang positif dan berintegritas, yang melambangkan asn berakhlak. Tapi ternyata agak sulit bah. 80 nomor pertama kebanyakan kupilih ujung perujung 1/7 saja. Tak ada ragu-ragu bagiku! Tapi kemudian entah bagaimana aku merasa ini salah dan mengubah jawaban ke skala yang paling menggambarkan diriku. Untungnya ini adalah keputusan terbaik yang kulakukan saat itu. Waktuku sangat mepet, orang-orang banyak keluar zoom di jam 5.30 tapi aku masih berkutat di nomor 200an. Sekitar jam 6 akhirnya selesai tes ini.

Bagian terakhir aku lupa apa nama tesnya tapi kita diminta membuat tulisan sebanyak 1500 karakter. Penjelasannya untuk apa ya? lupa lupa ding. Kayaknya sih untuk menunjukkan kepribadian juga deh lewat tulisan. Untung aku bisa nulis satset T,T waktuku disini rasanya super mepet mungkin karena tersisa sendiri dengan 4/5 orang panitia. Tepat jam 6.12 akhirnya tes ku selesai. Nilai langsung muncul dilayar. Setelah melakukan konfirmasi dengan panitia, jam 6.15 keluar zoom.

Terakhir, alhamdulilah hasilnya sesuai harapan. Minimal lolos passing grade. Ini adalah SKB pertama yang kuikuti hiks. Dan pengalamannya sudah seseru ini. *joget menggol-menggol* Aku tunjukkan... rumah masa depan... yang siap huni... posisi hook! posisi hook!

Syalalaa~

Rabu, 27 November 2024

ter pjb pjb

Weekend kemarin kuisi waktu dengan berbenah rumah. 

Berhubung Paksu sudah berjuang ditengah malam menemukan dan membasmi dua ekor tikus yang bersarang di dapur sejak beberapa waktu terakhir, aku turut berkontribusi dengan lanjut membersihkan bagian dapur. Karpet-karpet rumput di cuci, sampah-sampah diangkat, peralatan dapur disortir dan terpenting semua plastik-plastik serta tas dan karung yang ada didapur disingkirkan.

Apakah cuma aku yang sering mengumpulkan plastik dan tas bekas belanjaan? Niatnya sih ini dijadikan alas tempat sampah nanti. Sesekali memang fungsinya jadi seperti itu, tapi seringkali tidak karena sudah disediakan plastik khusus untuk tempat sampah by doi. Akhirnya segala kemasan plastik dan bagpaper atau apapun yang kukumpulkan itu malah dikopek tikus. Tapi baguslah karena ada alasan untuk menyingkirkannya. Bisa jadi gak akan kubuang kalau tidak ada tanda-tanda sabotase. Hhahahaa.

Kemudian, karena aktifitas membersihkan dapur saat itu harus memindah-mindahkan peralatan dapur, terasalah lututku sakit lagi. Sakitnya karena aku menumpukan beban pada kedua kaki saat berusaha mengangkat kulkas dan mesin cuci. Padahal sudah bertiga loh dibantu Rindu dan Lisa (paksu masih kerja). Ini awal mulanya. Ternyata sakit lutut itu bertahan hingga senin kemarin. Jalanku over tertatih. Sudah mau tantrum lagi, tapi kutahan karena ada hal lain yang kupikir lebih penting. Prioritas pekerjaan by Pak Haji dan belajar skb pbj.

Sejak pengumuman hasil skd, aku berhenti nonton drama korea dan sibuk belajar. Sampai muak karena skb itu soalnya tidak variatif seperti skd. Dulu capek belajar twk ya bisa refreshing tiu. Sekarang mah capek tidak capek terus saja diikuti. Tapi aku suka. Tapi muak. Tapi lumayan seru sih. Lolos tidak lolos rasanya aku jadi agak pintar hhahaa. Aku bisa menggunakan pengetahuanku untuk proyek-proyek pengadaan di masa depan. 

Btw sore tadi kuketemu si bestie Nyonya Marini. Doi ini lucu sekali, ada-ada saja yang diceritakan. Aku sampai bingung sebagai seorang bestie apa perlu hanya mendengar, ikut mendukungnya atau memberikan pendapat jujur yang mungkin bisa merusak kesenangannya~ sebaiknya diam saja sih. Karena setiap komentarku tadi berakhir dengan jawaban yang agak defensif walaupun lucu. Nanti kita janjian ketemu lagi di ulang tahunku. Persahabatan, tinggal sekotapun ketemunya cuma 3-4x setahun. Padahal kalau dipikir kita belum punya anak, yang membuat kita sibuk cuma pekerjaan... dan hidup masing-masih sih.

Oh kemarin ulang tahun Paksu. Satu lagi angka dalam hidupnya yang bertambah yyeyyeii. Aku belum menyiapkan hadiah apapun, cuma doa tulus setiap harinya agar ia mendapatkan semua kebaikan dari Allah, iman yang selalu kuat, ilmu yang bermanfaat, kesehatan serta rejeki yang berkah dan berlimpah. Mari pikirkan hadiah saat waktu dan kondisi sudah cukup kondusif.

Besok libur pemilu calon bupati dan gubernur. Akhirnya pulang kampung hhahaa. Sepertinya aku akan ikut pemilu dengan membawa-bawa tongkat kejompoanku.

Selasa, 19 November 2024

19 Nov 2024

Yeahh finally ada momen untuk mengisi blog. 

Hari ini aku habis mengikuti acara sosialisasi regulasi perijinan usaha di Hotel Aston oleh DPMPTSP Makassar, kali ini menggunakan tongkat sehingga jalanku terlihat normal. Agak unik saja karena ada orang yang benar-benar tua disana tapi satu-satunya yang menggunakan tongkat malah diriku wkwkw. Kemudian pulangnya naik bus transmaminasata sambung grab. Seru sekaliii.

Ini dinas keduaku semenjak bekerja. Sebelumnya pernah di Hotel Fourpoint (mungkin 3-4 minggu lalu) kupaksakan diri datang tanpa alat bantu dan hasilnya sungguh membuatku malu karena jalanku benar-benar seperti orang disabilitas dengan kaki yang bengkok keluar membentuk huruf k dan orang-orang seperti melihatku kasihan. Nggak deng, orang melihatku agak memaksakan diri, kenapa bukan staff lainnya saja yang datang. Hhahahaa. Gimana tidak, itu adalah proyekku dan cuma aku yang tau seluk beluknya kemarin.

Mungkin itu salah satu momen mencekam bagiku. Akupun curhat dengan sangat sedih pada paksu, tentang pandangan dan komentar orang-orang yang menganggapku cacat karena sudah berapa lama dengan kondisi seperti ini, bagaimana kalau aku jadi cacat benaran, kenapa tidak sejak awal kita melakukan penanganan ke dokter, aku mau diperiksa secara medis secepatnya dst dst. Ingin teriak dan nangis-nangis. Tapi berakhirnya malah ke alternatif lagi :v untung saja alternatif terakhir itu cukup ampuh karena kakiku lumayan bisa melurus. Aku berusaha optimis lagi, ini karena otot pahaku belum sepenuhnya membaik. Aku pasti sembuh.

Pokoknya sejak dari hotel fourpoint itu aku jadi uring-uringan dan sering bermimpi. Kusebut ini mimpi buruk meski sebenarnya dibilang buruk juga bukan, hanya membawa kenangan. Entah kenapa orang ini beberapakali muncul dimimpiku. Mungkin aku sedang dirindukan. Ditambah lagi kekecewaan pasca ujian skd cpns 2024 yang nilainya tak sesuai prediksi, semakin sedihlah aku blog. Dua bulan lamanya belajar, puluhan try out sudah dilakukan dengan nilai yang not bad, sudah keluar biaya untuk bimbel online dan berbagai tryout. Tapi nilaiku tahun ini bahkan lebih rendah dibanding skd terakhirku, kok bisa?? 

Untung saja masih lolos perengkingan. Sekarang ingin kucurahkan lagi waktu dan pikiranku untuk persiapan psikotes dan skb. Meskipun akan saling mepet-mepet dengan pekerjaan. Semoga bisa lolos cpns. 

Jumat, 18 Oktober 2024

Dua bulan Pasca Jatuh~

Hai blog, empat hari lagi dan aku akan memasuki bulan ketiga pasca jatuh. Kondisiku masih belum stabil, masih belum bisa jalan dengan normal alias terpincang-pincang. Apakah aku terlalu manja atau memang ada yang salah dengan kakiku. Mungkin karena aku introvert, kaki ini juga ikut introvert sengaja bermalas-malasan tidak bisa move on dari situasi santai di rumah atau gimana, entahlah. 

Sebenarnya aku sedih blog, takut sekali kenapa pemulihanku sangat lama. Padahal cerita banyak orang yang mengalami kondisi lebih parah dariku proses mereka dua bulanan sudah membaik. Tentu saja banyak masukan disekitarku, bawalah ke dokter, jangan putus berobatnya, jangan terlalu dipaksakan dulu, ya senuanya butuh proses dll. Sekarang aku merasa kejompoanku akan berubah jadi disabilitas jika tak kunjung sembuh juga. Padahal aku mau jalan ke mall, mau makan-makan enak, mau jogging dan senam sepulang kerja, mau sibuk kesana kemari, tapi...:(

Banyak yang menyemangati juga utamanya suamiku. Doi dengan sabarnya merawatku, membawaku berobat, mencarikan obat dan menghiburku. Aku jadi punya banyak waktu berbenah di rumah, membantu usaha suami, belajar persiapan cpns, berat badanku turun banyak dan rasanya aku jadi semakin putih karena jarang keluar rumah. Ada kebaikan disetiap hal sih :) Oh... pekerjaan juga walaupun sudah mengajukan risain, ternyata permohonanku ditolak, aku masih bekerja disuruh istirahat gakpapa kerja di rumah, atau sesekali ke kantor terserah. Levelku rasanya gak main-main, sebebas itu tapi masih digaji normal :'D Padahal aku berencana membeberkan bucket list pengangguranku untuk postingan berikutnya, eh gak jadi.

Sabtu, 28 September 2024

Belajar Jalan Sendiri

Memasuki minggu ke enam pasca kecelakaan. Ternyata cedera kaki (tanpa operasi) tidak sembuh secepat itu~

Sebenarnya aku sudah bisa beraktivitas, kakiku sudah sangat mendingan. Tapi lututku yang tidak baik-baik saja (duh berasa jompo). Masih belum stabil juga. Mobilisasiku seringnya menggunakan tongkat, tapi hari ini aku mulai belajar tanpa tongkat. Sakit bingit rasanya lututku blog harus menanggung beban diluar kapasitasnya. Tapi demi segera pulih harus menahan ini semua ya.

Akhirnya aku jalan seperti pinguin, kadang kedua tanganku terangkat sekitar 15 derajat untuk menjaga keseimbangan. Kakiku kiriku melangkah cepat dan mendarat dengan hentakan untuk melepaskan rasa sakit, karena saat kaki kiri terangkat semua beban pindah ke kaki kanan yang lututnya tidak konsisten tegak lurus, kadang menjorok ke kiri atau kanan (disitulah momen menyakitkannya :'). Lalu kaki kanan melangkah normal cuma agak lambat dan hati-hati. Lanjut lagi kaki kiri melangkah dan begitu seterusnya.

Hari ini bisa dibilang hal paling produktif yang kulakukan adalah belajar dan latihan jalan. Aku harus bergerak supaya otot paha dan betis kananku bisa kencang kembali. Mengsedih kalau membandingkan kondisi mereka yang satu kelihatan segar tapi sebelahnya malah kelihatan peyot. Kubaca di internet sih hal ini karena massa otot hilang selama tubuh diistirahatkan. Ini salah satu alasanku juga untuk mulai latihan jalan.

Well, ada hal sedih yang ingin kusampaikan. Selama lima minggu istirahat di rumah, setelah berbagai pertimbangan dan meminta restu dari Pak Suami, akhirnya aku mengajukan resign dari tempat kerja. Tempat kerjaku selama enam tahun terakhir, dengan pimpinan-pimpinan yang super baik dan loyal. Tempatku banyak belajar tentang dunia kerja dan ilmu-ilmunya. Semoga ini bukan keputusan bodoh yang kulakukan. Sejujurnya aku juga takut bagaimana nasibku kedepannya, tapi semua kuserahkan kepada Allah. Yang pasti aku juga tak berniat untuk menganggur lama.~

Selasa, 17 September 2024

Hikmah

Gabut sekali blog. Sepertinya ini akan menjadi minggu keempat tidak kerja karena kakiku masih belum pulih. Aku pakai tongkat sebagai alat bantu jalan, tapi karena lututku masih tidak stabil dan kaki sangat terasa capek jika banyak jalan, akupun belum berani keluar. Rebahan di rumah, nonton dan kadang mempraktekkan fisioterapi untuk cedera lutut, duduk-duduk, belajar, makan, buang air, itu-itu saja. Pekerjaan rumah? Ada Lisa dan Rindu yang stand by menjagaku wkwk.

Tapi sepertinya ada hikmah tersembunyi selain harus berhati-hati saat keluar rumah dari kejadian ini. Mungkin tidak relevan mungkin juga relevan. Aku yang tidak bisa haid kalau belum minum obat, tiba-tiba mengalami haid secara natural. Persis sebulan sejak haid terakhirku yang dibantu obat-obatan. Seperti keajaiban karena ini adalah pertamakalinya terjadi semenjak aku menikah. Banyak yang kupikir menjadi penyebabnya, apakah ini akibat keberlanjutan promilku? apakah karena obat dari dokter ortopedi? karena aku banyak istirahat di rumah? karena air dan doa dari pengobatan alternatif selama ini? Karena saraf-saraf membaik di kakiku yang telah mengalami beberapa kali urut? Pola makan juga sepertinya terpengaruh karena aku sudah jarang makan bakso dan mie ayam. Apapun penyebabnya, semua atas kehendak Allah.

Sebenarnya aku sedang promil sejak bulan juni, dan pada hari kecelakaan itu aku punya jadwal kontrol ke dokter obgyn untuk usg pemeriksaan sel telur. Malangnya musibah terjadi dan proses promilku seperti harus tertunda lagi. Aku pasrah dan mungkin menunggu sehat kembali untuk bisa melanjutkannya. Tapi haid natural ini memberikanku semangat karena ada satu lagi kesempatan masa ovulasi yang akan kutemui. Syalalala~