Haloo^^ selamat tahun baru, semoga selalu sehat dan diberi kelancaran kemudahan tahun ini. Amiin yra. Aku baru update lagi hhehee. Aku suka nulis tapi kadang malas lol. Jadi hari ini aku cuma mau corat-coret apa adanya. Whatever in my mind.
Di mulai dengan flashback 2020. Seorang rekan kerja pernah bilang, "Nanda itu kejadian bulan lalu saja tidak naingat, apalagi memory 1 tahun lalu tidak bisami naingat". Yah ini gak salah juga sih akutuh agak pelupa orangnya. Karena ini juga aku suka nyimpan file atau foto di cloud. Di 2020 aku paling ingat 3 hal yang mengobrak abrik perasaanku.
1. Aku mulai bercocok tanam (cieh bercocok tanam). Waktu itu aku lagi ada di fase sangat-sangat galau dan kulampiaskan dengan merawat tanaman. Aku galau karena butuh uang saat itu, tapi yang kulakukan malah membeli bahan-bahan bercocok tanam. Syukurlah aku merasa tenang dengan tiap hari memandangi dan merawat tanaman-tanamanku. Itu sebelum nikah. Sekarang pun aku masih memelihara tanaman (kali ini bunga) gak sebanyak dulu karena keterbatasan tempat, tapi masih menyenangkan.
2. Pengumuman CPNS 2019. Ini tes CPNS pertamaku menggunakan ijasah S1. Aku optimis. Meskipun tidak maksimal, aku belajar. Aku mempersiapkan diri, bukan hanya sekedar berharap untung-untungan. Tapi mungkin ada yang berusaha dan mempersiapkan diri lebih keras daripadaku. Aku gugur perengkingan. Kecewa pastinya. But life must go on. Dan aku akan mencoba lagi di tahun 2021 ini jika berkesempatan.
3. I'm Finally Married. Aku nikah di awal juni 2020. Saat isu covid masih begitu panas. Ini mengejutkan sih, terlebih lagi aku pernah punya pikiran tentang sebuah skenario perpisahan dengan do'i. Sebelum nikah aku pernah berpikir sebenarnya dia udah gak sesuka itu sama aku. Rasanya hubungan kami berjalan atas dasar kebiasaan dan keterlanjuran. Tau kan semacam "kita udah jalan bertahun-tahun dan gak ada masalah, gak usah diganggu-ganggu", "aduh udah terlanjur lama bersama, kayaknya kalau mau pisah bakalan susah juga, terusin ajalah". Demi apa hubungan harus berjalan seperti itu? Aku percaya setiap warga negara berhak dan bebas memiliki kebahagiaannya masing-masing.
Waktu itu aku hampa dan kesepian. All i wanted just dance, flower and chocolate maybe? Aku ingin perasaan bunga-bunga itu. I told him, but he can't get it. Dia fokus pada usahanya. Dan muncullah skenario itu. Karena ia tetap fokus pada usahanya, aku berpikir masih akan menemaninya berjuang, kemudian jika ia telah sukses aku bisa meninggalkannya dengan tenang. Hanya menunggu waktu... Untung saja do'i melamar tepat waktu, kalau lebih lama lagi entahlah akan seperti apa hubungan kami tahun ini. Hatiku yang pasrah bersiap untuk hal lain, ternyata mendapat kejutan yang membahagiakan.
***
Happy New Year 2021 |
Flashback 2020 udah, jadi sekarang Harapan di 2021 kan? Harapannya gak banyak sih, semoga selalu diberi kemudahan dan kehidupan keluarga kami semakin baik terus cepat punya bebi, semoga bapak ibu dan mertuaku selalu sehat, semoga adik-adikku bisa menjadi manusia yang berguna. Amin.
Target 2021?
- Tinggal di Rumah Sendiri
- Lanjut Pendidikan
- Upgrade Penghasilan
Bismillahirrahmanirrahim.