Selasa, 13 Maret 2018

3 Part

Hello Blog. Aku kesakitan saat ini. Dan mataku terus berair. Menyedihkan.... :'( Akan kuceritakan kejadiannya satu persatu.
Sore tadi... Tiba-tiba ada teriakan dari teras bawah, "Dwi... Dwi.... Riccikmi, allei care-carenu". Aku yang saat itu sedang sibuk bermain hape tetiba mendongak, menajamkan pendengaran dan sesegera turun dari tempat tidur setengah berlari siap-siap menyelamatkan jemuran.
Yang terjadi berikutnya adalah ini...(part 1)
Like hell, hampir saja aku jatuh bergulung ditangga karena kesakitan itu. Meringis mau nangis. Pintu dikamarku ada palang balok bagian bawahnya karena posisi pintu agak tinggi. Dan palang balok inilah yang menyakitiku. Mau ngadu bingung ke siapa,,..
Part dua...
Akupun menguatkan diri setelah beristirahat mengelus-elus jari kakiku sekitar 5 menit. Kulanjutkan tujuan muliaku, mengambil jemuran. Semuanya normal-normal saja hingga tiba-tiba aku mengalami hal ini...

Saat itu aku pakai sendal wedges-ku yang tingginya sekitar 3-4 cm. Tapi sol karet bawahnya terlepas sebagian, tau kan kalau solnya terlipat akan ada rasa-rasa aneh di kakimu. Dan aku berusaha sebisa mungkin meratakan sol itu disetiap langkah. Saat itulah kejadian diatas terjadi.
My ankle was burning. Pandanganku gelap, aku merasa tak ada lagi cahaya dan harapan di muka bumi ini. *hheh, lebai*.
Ya Allah... Aku terduduk lagi dan mengelus-elus kakiku. Kali ini agak lama...
Kemudian aku menuju teras rumah sambil tertatih. Memijit-mijit kakiku sambil curhat kesakitan pada nenek dan kembali ke kamar. 
Aku berusaha tak memikirkan sakitnya (part 2), tapi ternyata sakit. Kayaknya aku keseleo deh. Akhirnya aku mencari balsem dan mengoleskannya dipergelangan kaki ini. Ini pertama kalinya aku pegang balsem lagi sejak suatu hari di tahun 2016.
Lanjut... Setelah memijit-mijit kaki, tanpa sadar aku mengucek mata (part 3), ini adalah penyebab dari semua air mata itu. Tiap kali membuka mata aroma pedis balsem menyeruak ke dalam mata. Nasibku sore ini...


Senin, 12 Maret 2018

Jalan Kutu

Hello blog. Days left. Aku menatap bocah ingusan di depanku. Aku mengenakan baju kaos putih berlengan pendek yang usianya sekitar seminggu sejak diberi oleh Dolpink. Ini oleh-oleh dari bali loh. Tiga bulan lalu. Baru diterima minggu lalu.
Rasanya aku kurang bergerak. Badan letih-letih. Kalau di karma, katanya kita ada yang ikutin. Makanya berat. Hei jin get away from me.
Aku tidak punya banyak bahan cerita. Old sister lagi sakit. Kepalanya tiba-tiba pusing sejak kemarin. Jadi semalam aku keluar beli obat vertigo skalian antar Daka nge-barber. Makan bakso juga.
Seriously aku heran. Si Daka ini bela-belain mau potong rambut padahal rambutnya belum sepanjang itu. Tau demi apa? demi belahan garis botak diantara rambutnya! Katanya jalanan kutu. Yahh versi humannya di aspal atau di peping. Haakk kids jaman now.


Selasa, 27 Februari 2018

26 Februari 2018

21/02/2018

Yang kusukai dari drama, mereka kadang alay but in reality they're just right.

Si cewe mohon dengan mata berkaca-kaca supaya cintanya dibalas, "Tolong... aku sudah seperti ini, tidakkah kamu kasihan denganku?"
Si cowo balas, "Lihat aku, apa aku bahagia jika seperti itu?" kemudian pergi meninggalkan si cewe dengan tegas. Jalan ganteng. Yang di shoot punggungnya, makin kesana makin jauh. Good Choice!! Hhaakk :D
- Radio Romance episode 8 -

Sulit memang. Saat kamu memilih rasa kasihan, maka kebahagiaanmu hilang. Tapi jika kamu pilih bahagia, ada yang begitu kasihan. Diposisi ini kamu mau bagaimana? Kalau aku sama seperti si cowo, kebahagiaan dong. Kalau bahagianya tidak berlanjut, berhenti dan berbahagia lagi. Karena hati (jantung) kita punya hak dan kebebasan untuk berdetak seperti "itu" lagi. Lalu bagaimana jika ini sudah menyinggung komitmen? Baiklah... Menurutku ini cukup berat, tapi dibandingkan hak, power dari komitmen jauh lebih kuat. Kecuali kedua belah pihak sudah sepakat atau satu pihak sudah tidak bisa lagi bertahan. It is over. Jadi aku memilih komitmen.

Aku baik-baik saja blog. Tidak ada masalah. Ini cuma menjawab pertanyaan antara kasihan dan bahagia kamu pilih apa? antara bahagia dan komitmen kamu pilih mana?

===========

Karena hariku seminggu terakhir adalah hal yang tak begitu ingin kuceritakan, aku harus membahas hal lain dan ini kaku but it work. Setidaknya ada abjad hitam yang tersusun di halaman ini.

===========

Film. Kemarin aku nonton film yang berjudul The Competition (2017), ini film darimana lupa, yang jelas barat. Ceritanya tentang romance seorang blogger dan seorang pria yang bekerja di firma hukum. Entah pengacara atau jaksa.
Setiap orang itu unik blog, and you have to be you. Si blogger mengaku sebagai seorang peneliti, science researcher, punya blog yang namanya The Pig Theory. Isinya adalah berbagai macam formula. Formula yang unik-unik. Kenapa aku tak pernah kepikiran untuk membuat blog seperti miliknya? Ahh karena aku butuh halaman untuk menggantikan si Ran, H, dirly, dan lain-lain yang aku sudah lupa. Sesuatu yang bukan fisik dan lebih terbuka, namun diakui sebagai konsumsi pribadi. The film was good, kamu bisa percaya kalau tidak semua hubungan bisa tercemar perselingkuhan. Eahh. Tapi aku tidak bahas itu lebih lanjut.

============
26/02/2018

Tentang hariku. Hari ini semuanya membahagiakan dengan sedikit getir. Urusanku lancar di kilometer 17, akhirnya aku punya penjualan di shopee, dan hidupku lebih terang. Tercerahkan gitu hehee. Soalnya lampu teras dan ruang tamu akhirnya diperbaiki.
Lalu saat aku masih was-was mengecek segala online media yang kumiliki, sebuah pesan email dari futureme mengalihkan perhatianku. Seperti kejutan. Membuatku senang dan sedih. Aku senang karena aku mendapat pesan dari yang kurindukan, tapi sedih karena saat membacanya aku jadi kasihan. 

###
Meskipun tak pernah mengungkit lagi, meskipun tak pernah mengatakan apapun lagi...

Luka adalah hal yang serius.
Tak ada yang sepele bahkan untuk luka sekecil apapun.

Aku tahu saat pesan ini terkirim padaku dan dibaca olehku kelak, dia (kcl) pasti sudah bahagia dengan keluarga kecilnya.
Dan aku sendiri mungkin juga sudah bahagia dengan jalan yang diberikan Tuhan. Benarkah?

Meskipun meninggalkannya adalah keputusanku, meskipun tak melakukan apapun untuk mempertahankanku adalah pilihannya... rasanya begitu sakit, sungguh...
3-4 Februari kemarin aku bahkan masih bersamanya. Dan beberapa hari kemudian semua kata sandinya berubah menjadi sandi yang paling kubenci. Bukankah itu tak masuk akal... bukankah itu memuakkan.
Betapa bodohnya aku yang selalu mendesak dan memprioritaskannya. Betapa bodohnya aku yang tak ingin memikirkan hal lainnya lagi bila itu tentangnya.

Kumohon menjadi kuatlah. Jangan menjadi diriku yang sekarang. aku juga ingin keidupanku bahagia...

###

Adalah pesan yang baru sampai setelah melalui sekian tahun perjalanan. Aku harus bilang apa... Dia cuma seorang gadis polos yang jatuh cinta. Dan aku adalah perempuan dewasa yang cerdas dan kuat. Setidaknya begitulah aku menggambarkan diriku saat ini.
Jadi untukku yang dulu, aku tak punya mantra apapun untuk membuatku lebih baik saat itu, tapi percayalah saat ini aku sudah jauh lebih baik. Sedikit mantra untukku yang sekarang, "kebahagiaan-kebahagiaan, tetaplah didekatku dan mari selalu bersama, pui'pui'pui'!" Hhahahhahaaa.

Hahh... besok adalah selasa. Aku sudah punya planning mau ke kilometer 17, lanjut nginap diluar bareng cfv...

Senin, 19 Februari 2018

19 Februari 2018

Kemarin aku cuci baju habis-habisan. Bukan pakaianku, tapi pakaian bocah-bocah. Gak banyak sih cuma cucinya pakai sikat. Rasanya habis-habisan gitu blog :'). Yang dicuci adalah pakaian tertumpuk dan basah selama hampir tiga minggu. Why? kenapa selama itu? Yah masalahnya karena aku biasa mencuci 3-4 hari sekali itupun tumpukan teratas dan jarang tuntas. Jadi tumpukan dibawah gak tersentuh. Karena keranjang pakaian kotor ada di dalam kamar mandi, mereka basah dan bau. Bahkan mulai berjamur. Seram, kan?

Kawatir pakaian itu berbahaya bagi kulit bocah nantinya, kusikat dengan seksama lalu kubilas. Setelah itu kurendam di air panas dan kucuci lagi di mesin cuci. Sialnya saat perendaman itu tanganku sempat terkena air panas. Hot man! T.T dengan segera kucelupkan tanganku ke baskom yang berisi air dingin, untung saja tidak ada bekas luka bakar atau apapun. 

Day happened, i just staying all day home. Sorenya aku kedatangan barang kiriman dari JNE. Dalam hati wow ternyata saat ini JNE Sungguminasa mengantar walaupun minggu. That's a great improvisation. As i know pengiriman JNE selama ini sangat menyebalkan lamanya. Dan ada yang baru loh ~ Mereka gak lagi pakai resi yang perlu di tandatangani manual. Sekarang metodenya digital, mereka ambil foto kita dan tandatangan di layar hape. Mungkin ini untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Beberapa customerku juga ada yang biasa pakai catatan supaya barang diantar kurir dan diterima oleh mereka langsung, jangan titip sama tetangga.

Dan apakah barang kiriman dari JNE itu? isinya dua buah kabel data xiaomi original bertanda petir tapi harganya 10rb/utas serta sebuah hape strawberry dual sim seharga 99rb dan semuanya kubeli dari toko belakang shopee. Aku sudah menggunakan mereka. Kabelnya work, bagus banget ngisinya juga cepat. Sengaja beli dua, satunya cadangan karena tiap kabel yang kugunakan umurnya tak pernah lebih dari 6 bulan. Aku gak tau apa yang salah dengan penggunaanku. Kabel data dan Powerbank zola yang kubeli akhir november 2017 kemarinpun sudah rusak saja. Padahal ini produk seharga 257rb loh. The hell, really? what is wrong with me??

Hapenya sudah kugunakan isi kartu telkomsel simpati perdana. Belinya dekat rumah aja sih. Kartunya buat daftar facebook baru agen entrepreneurID. Aku juga sempat beli vitamin buat mencegah flu. Karena tenggorokanku masih terasa kurang baik. And being ache is the most frustrated moment ever for me. Sebaiknya berjuang agar tidak sakit.
Kartu baru nomor baru ^^ 082293287340

Harganya 1,5rb per dua biji. Aku ada 12 biji. Warna orange lebih enak.
Saran mungkin lebih baik beli vitamin yang langsung sebotol isi banyak di apotik, mekipun kecil-kecil si hhee.
***

Hhaa, dua hari lalu saat pulang dari kargo agung aku ketemu Dewi di jalan. Juniorku di SMA dan di ABB. Si Dewi ini teriak "Kak Nanda" waktu aku di Taborong. Laju motor kulambatkan dan beruaha melirik lewat kaca spion. "Dewi Kak" ucapnya sambil tersenyum melihatku ketahuan melirik. Iya benar si Dewi juniorku yang terakhir kali kutemui tak sengaja di pasar Sugguminasa. Punya stand sendiri dengan nama Dewi Hijab. Kusejajarkan motor dan ngobrol sedikit, "Ah Dewi, darimana kok bisa disini?" karena setauku dia tidak tinggal disini. "kakakku tinggal dekat sini Kak" balasnya. "Oh iya, saya juga tinggal dekat sini", balasku. "Dimana kak?", "Taeng, di dalam. Kapan-kapan main ke rumah ya". "Oh iya-iya, kak saya belok disini ya?" "Okedeh bye Wi". Udah gitu aja. Berbicara tentang perubahan, dia makin cubby hhehee gendut sih. Mungkin efek nikah. Dia juga bawa-bawa anak kecil dibelakang, entah itu anaknya atau ponakan.

***

Hari ini aku nonton drama my golden life, memasuki episode ke 47. Hhuaaa tinggal 3 episode lagi makin kesini makin sedih dan membahagiakan.


Minggu, 18 Februari 2018

17 Februari 2018

Hari ini aku malas-malasan dirumah hingga siang. Paginya sempat belanja sayur dan ikan lanjut masak kangkung tumis sama ikan cakalang pallukacci camba. Coba tebak apa yang lucu? Setelah si cakalang masak, satu persatu ikan kiriman muncul. Dari Juju ikan sungai apa namanya lupa, yang dimasak kari asam bersama dengan pisang muda dan kaloa. Enak banget :d. Terus nenek juga datang bawa ikan pallukacci pakai kaloa yang dimasak bersama cabe rawit dan serei. Jadi brunch tadi hidangannya cukup banyak. Brunch lagi? hhehee 

Sekitar 14:00 aku mandi dan bersiap-siap keluar. Pakai blus putih. Ini pertama kalinya. Aku sebenarnya gak suka pakai pakaian warna putih karena gampang banget kotor. Musim hujan dan mainnya di jalanan yang berpolusi udara dan debu. Sesuatu suci seperti putih bisa ternoda. Tapi karena stok bajuku kotor semua, dan masih basah, i have no option.

Pukul 15:00 aku mulai keluar. Menuntaskan pengiriman. Mencari barang-barang tersisa. Perjalananku 20,1km, rutenya sbb. Grand Toserba, Kedai pramuka dan Cargo Agung.

20,1km, ada gmap yang selalu menemani ^^ 
Sebelum berangkat tadi ada kejadian yang menimpaku. Ehheyy kejadian, seolah peristiwa besar sekali :D Ndak sebesar ituji blog, sendalku sol bawahnya lepas jadi beli lem super buat tempelin balik. Ini kedua kalinya beli lem loh, kemarin sempat di lem juga. Semacam kode-kode sendal sudah mo diganti. Mau pakai sepatu tapi busuknya nauzubilah, bau sikuyuang akut. Terakhir kali pakai sepatu itu lagi hujan-hujanan dan banjir, jadi berbagai macam air dan pasir masuk kedalamnya. Ditambah bau kaki yang kukunya gak pernah di potong *tapi tadi malam udah dipotong kok.

Masalah terjadi ketika lem korea cair itu tidak bisa di tusuk menggunakan jarum pentul dan akhirnya aku mesti menuangkan secara manual dari lubangnya yang besar. Tebak apa yang terjadi, saking cair dan beningnya aku gak sadar kalau ternyata lem tumpah dan belepotan di jari-jariku. Tapi kata Kasih sehari dua hari kalau sering cuci nanti juga hilang sendiri. Dan ini udah mulai hilang... Bayangkan si telunjuk kanan dan jari tengah saling menempel! Sangat menyeramkan dan menyakitkan memisahkan mereka. Jariku kaku sepanjang hari. Ada juga kulit yang kukelupas karena jari kaku tak bisa kubengkokkan/kulipat dengan leluasa ketika mengendalikan Enji sehingga tempelan lem harus dilepaskan. It is hurt man! T.T pedis-pedis gitu. 

Grand Toserba Komplek Pasar Segar Makassar. Makin hari barang titipannya Jiji makin banyak tak terkira. Kalau aku menunda-nunda kirim barang maka bisa ditebak kemungkinan akan bermunculan lagi pesanannya yang lain :/
Jadi aku beli stangan leher pramuka disini, bahannya satin mengkilap sih tapi bukan yang kualitas premium, agak tipis dibanding stangan leher yang kuorder sama Kak Sri saat masih berorganisasi di SMA. Tapi menurutku ini cukup mewah loh dengan harga 19rb. Aku beli 10pcs, jiji nitipnya 20. Jaga-jaga sih siapa tau ada yang lebih murah. And guess?? Ternyata di tempat lain harganya sampe 25rb! aku gak bisa ngomong apapun lagi, Grand toserba emang udah paling murah.

Perhentian selanjutnya ada Kedai Pramuka di Jl. Buru Makassar. Belokan sebelum jalan Bandang di Vetran. Ahhayy sok tau gitu jalan :D Soalnya kalau ngojek antar penumpang bisa sampai sini hhehee. Sekarang akun driver ojekku di pakai sama Kak Utti, dia mau ngojek juga katanya tapi sim mati dan motornya keluaran 2004. Jadi terbatasi gitu. Kawatir juga sih takut dapat peringatan dari kantor ojek tapi sudahlah, itu belakangan aja dipikir. Tadi tentang kedai pramuka kan, jadi di sana barang-barang pramuka serius lengkap! rukonya kecil dan kasirnya nenek-nenek renta (maaf, Nek). Hhehee ada dua anak muda juga yang jaga, tapi mereka waktu itu sibuk nyusun barang. Jadi aku dilayani nenek ini. 

Ternyata disini meskipun lengkap selayaknya suplier tapi harganya standar, gak murah banget. Stangan leher 25rb seperti yg kubilang sebelumnya. Belum liat kualitas kainnya sih, tapi kayaknya sama deh dengan yg kubeli di Grandtos, Bahan licin dan mengkilap. Aku beli 4 pasang semaphore yang harganya perpasang 20rb, 20 ring stangan leher harga 3rb persatuan dan 2 pasang bendera cikal dan leli seharga masing-masing 20rb.
Gambar-gambar yang ada belum keselurauhan.
Lokasi : kedai Pramuka Makassar

Disisi lain ruko masih ada banyak barang. dan lengkap.
Lokasi : Kedai Pramuka Makassar

Semua barang langsung kupacking dan isolasi di depan Kedai Pramuka ini. Orang-orang ada yang memperhatikanku, kupikir kerna aku cantik dan tampil energik membungkus barang-barang tersebut, ternyata kancing bajuku lepas satu. Malu-maluin.

Tujuan selanjutnya, Cargo PT Agung (...) (...) Permai, lupa nama lengkapnya hhehee. Ini adalah Cargo Ekspedisi Udara yang murah di Makassar. Jasa pengiriman murah lain harga ke Manokwari bisa sampai 40rb sekilo, kalau JNE atau JNT 170rb sekilo. Kasih yang memperkenalkan tempat ini samaku, karena dia biasa kirim laptop hingga keluar kota juga. Barang sudah dikirim dengan berat 13kg.

Pulang adalah saat yang paling kunantikan. Capek dan mengantuk menemani. Aku sempat singgah di JNE tapi katanya mereka sudah tutup. Magrib dan weekend. Mungkin barangku bisa kudapatkan di hari senin, atau selasa jika mereka berusaha. Karena kinerja JNE Sungguminasa benar-benar big NO. Kemudian singgah makan dulu. Sampai rumah tenggorokanku agak sakit, biasanya sih ini indikasi mau flu... Hhaahhh plis no. Magrib tadi aku tidur sampai pukul 22.50 dan mulai bermain dengan internet. Penjualanku benar-benar menurun dan aku belum sempat melakukan apapun.

Kini saatnya mengucapkan selamat malam. Bye Blog.




Sabtu, 17 Februari 2018

16 February 2018

Rute hari ini. Perahu gak jalan karena air sungai yang meluap jadi aku harus putar terus lewat jembatan beberapa hari ini.
Sarapan tadi aku bikin nasi goreng sayur tiga piring. Karena jumlah kepala dirumah banyak kutambahkan sayur tumis wortel kol dengan lauk telur goreng. Itu udah hampir masuk lunch sih... Brunch gitu. Jadi aku ga masak buat lunch karena sisa makanan brunch masih banyak.

Aku cuci piring siangnya hingga mendapatkan cendra mata dari semut besar sebentuk kecupan yang melekat meninggalkan jejak dikulit tanganku hingga berbentuk seperti gambar dibawah>>

Karena blog kekurangan foto, foto tanganpun jadi.
Mohon maklum itu adalah tangan yang selalu berurusan dengan sabun dan air jadi keliatannya kucel dan kasar.
Motif di jari telunjuk adalah sisa luka bakar kena setrika dan teriris pisau.

Foto pertama kurang jelas ada selanjutnya kok, itu yang mengkilap-kilap adalah bukti peristiwa tadi.
(sumpah semua foto-foto ini gak jelas dan gak penting)
Siang sekitar pukul 14:00 aku keluar sama rindu menuju suplier slime ku di Urip Makassar. Slime-slime ini adalah titipan Jiji, aunty yang berada nun jauh disana.

Paket-paket slime lengkap.
Di wrap untuk mengantisipasi adanya tempat yang mungkin retak saat pengiriman.
Berlaku untuk semua produk.

Slime galaxy katanya. Yeah i could see galaxy there ^^
Masa kecilku gak ada tuh mainan kayak slime. Paling karet gelang, kandasse dan sejenisnya. Oh aku ingat punya mainan rubber gitu, bentuknya tangan dan dia kenyal bisa memanjang. Belinya di mas koke'koke' sekolah. Wait aku cari gambarnya di internet. Ini diaaa... bahagia banget liatnya. Pake pencarian bahasa Indonesia gak ketemu, jadi searchnya bahasa Inggris baru deh bermunculan gambarnya. Mainan tangan karet.
Si tangan memanjang. Punyaku dulu warna kuning, satu itu doang, dimainin hingga kucel dan talinya putus.
Paling ingat dulu di SD kelas 5 atau 6 aku suka duduk di belakang dan jahilin anak cowok pemalu di depan namanya Bimo atau Bima, itulah. Jadi ada spasi satu kursi antara kita, saat dia menunduk mulai serius menulis aku bakalan lempar mainan ini ke punggungnya dan pura-pura nggak tau apapun. Karena sifat mainan yang karet dan kenyal, talinya bisa melar cukup panjang dan tangannya menempel pada objek yang dilempar hingga akhirnya kembali lagi ke pelempar.
Ah aku juga ingat mainan yang sangat berkesan bagiku saat masih SD juga. Jika menurut orang-orang rubik adalah puzzle yang menarik, bagiku tak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaan saat bermain puzzle slide. Ituloh si puzzle yang digeser-geser. Bisa ditemukan dalam game-game PC jaman dahulu. Kalau punyaku bentuk real dibeli dari mas koke'koke' yang lewat di depan rumah. Saking sukanya bahkan sampai kudedikasikan ke bentuk lebih besar dengan menggunakan bahan kayu.
Ini sampel yang belum selesai sejak 3 tahun silam ~
Sudah main-mainnya, lanjut kegiatan hari ini.
Barang sudah diambil jadi kita menuju Toko Agung. Sayang sekali ternyata hujan mengguyur diperjalanan, akhirnya kami singgah di penjual ikan bakar jalan onta. Rindu makan ayam goreng dan aku makan ikan bakar. Hujan berhenti sekitar setengah jam kemudian. Toko agung cukup ramai, Menurutku sih selalu ramai. Kami berputar-putar hingga lelah dan mendapatkan benda-benda menarik ini.
Ada banyak sih, gak keliatan aja karena tertumpuk.
Habis itu siap mau pulang tapi berhenti dulu di persinggahan terakhir, butik baju syech yusuf. Harga murah meriah dan banyak pilihan. Beli celana lagi buat jiji. Baru deh pulang capeknya.
Sempat nelponan sama Kasih.

============

Wkwkwkwkk... Blogku hari ini benar-benar berfungsi diary karena isinya adalah catatan harian, aktivitas sehari ini.

Kamis, 15 Februari 2018

15 Februari 2018

Karena hari ini tak banyak yang kualami, aku akan menulis tentang pria tak peka kita, Kasih.
Ada pernyataannya yang seperti ini, "Aku senang saat bersamamu, karena saat itu aku merasa tak kesepian. Inilah mengapa kita harus secepatnya menikah".

Mari dikaji satu persatu. Aku senang saat bersamamu - baiklah, tentu saja kamu harus senang. I'm your girl and couple sould be happy and smile each other. I do same. Are we the fake one? Nope, itu karena kita tak berdebat panjang. Apa iya kita tak punya seuatu untuk diperdebatkan seperti pasangan normal lainnya?? 
Actually beberapa waktu lalu untuk pertama kalinya dalam tiga tahun ini kita sempat diaman for about 3 or 4 days. Ketika isi dua kepala yang berbeda dan tak sepakat bertemu ditambah dengan ego. Biasanya dia mengalah tanpa perasaan marah. Tapi waktu itu entah kenapa... He was mad, he is change and more horrible he didn't take initiative to call me first as usual. I though it was the end. Aku hampir saja memutuskan membuat list calon pacar selanjutnya *eh.

Karena saat itu aku merasa tak kesepian - mempunyai seseorang dimana kita bisa berbagi pikiran dan emosi memang hal yang menyenangkan. Kasih adalah seorang perantau, dia tinggal sendiri dan teman untuk saling berinteraksi tidak banyak. *Padahal tiap hari ia ditelpon oleh berbagai macam orang, bahkan ketika itu adalah waktu denganku ia masih juga ditelpon. 
Mungkin ia mendambakan seseorang yang bisa berada disisinya menemani dalam keadaan suka dan duka, bercerita hingga larut tanpa batasan waktu, melakukan berbagai perjalanan bersama dan sebagainya dan sebagainya. Ini wajar. Selanjutnya.

Inilah mengapa kita harus secepatnya menikah - adalah life goal setiap orang. Dan bahasannya sejak dua tahun silam. Tapi bukan goal short term milikku. He is getting old more and more each day. Walaupun ada kemungkinan tak terduga such he just came without me knowing, or he married another girl because the goal. Yah, aku gak tau mau ngomong apa lagi blog. Mungkin aku perlu membuat alasan mengapa aku tak harus menikah cepat. Pertama karena aku belum mandiri, mandiri maksudku adalah saat semua urusan telah selesai dan aku punya penghasilan tetap. Kedua aku tak ingin merasa diremehkan oleh keluargaku karena menikah begitu saja. Aku merasa kalau aku perlu memberikan sedikit bakti kepada orang tua dan saudaraku. Kak Utti walaupun menikah cepat, tapi sebelumnya dialah yang berjuang keras membantu ekonomi keluarga hingga rumah ini bisa bertingkat. Dia yang sering mengajakku keluar jalan dan memberi jajan sejak ia masih sekolah. Blog, ini kok nulisnya kayak serius-serius gitu. Ehhahaa. Tapi kita kan gak tau takdir seperti apa yang ditetapkanNya. Aku percaya kok kalau itu lebih cepat ataupun lebih lama dari yang kuperkirakan, itulah waktu yang sebenar-benarnya tepat.

Oke. I'm off.

***

Oia,, mau curhat juga kemarin malam aku sebal-sebal gitu sama Kasih. Terus dia bilang aku gak pengertian :'( Spechless. Entah kenapa rasanya agak sakit disana. Mau nangis. Masih terasa sedihnya sampai sekarang. Aku tak ingin hitung-hitungan mengukur ke"pengertian"anku, tapi sejauh ini kurasa aku termasuk dalam kategori perempuan pengertian. Aku tak pernah membatas-batasinya dalam hal apapun, aku sabar meskipun dihubungi hanya sekali sehari ataupun sekali dua hari, aku bisa menerima sosok pria idamanku tergantikan dengan kasih. Aku mengerti dengan kerahasiaanku pada keluarganya. Aku sabar dan berusaha menyamakan ketertarikan/hobbynya. Paling penting aku selalu sopan terhadapnya dalam keadaan apapun, mana pernah aku menggunakan kata kasar "-ko","kau", nama-nama binatang dan segala macam seperti yang digunakan orang Makassar.
Tapi itu semua belum cukup pengertian. Sekalipun begitu, jauh hari aku sudah mengingatkan kalau aku jahat, jadi saat sisi jahatku muncul seharusnya dia yang berusaha mengerti. Karena aku pemeran wanitanya...
Tapi sudahlah blog, tadi malam aku makan capcai kol dan wortel pakai tepung terigu. Bukan tepung tapioka. But it works. Lauknya perkedel tahu plus ikan asin asam manis (ini nama masakan ikannya gak tau apa). Sudah tiga hari ini aku berperan sebagai seksi konsumsi di rumah. Karena Kak Utti sedang krisis, aku membantu menanggulangi rumah tangga. Aku yang berbelanja dan memasak.  Itu menyenangkan. Menu terserah padaku. Tapi kalau keadaan terus seperti ini, aku harus mengurangi kebiasaanku makan di luar.

***

Hari ini masih hujan. Aku menikmati hujan deras yang kulalui saat berangkat maupun pulang... syalalalaa. Oiya, katanya Presiden Jokowi berkunjung ke Gowa. Beritanya dimana-mana. Mauta tong liatki langsung dan rasakan karismanya... :D
Btw kemarin ultahnya Rindu dan ia menuntut sesuatu yang disebut hak nya. Karena sebelumnya Daka kubelikan aksesoris untuk hapenya dan Seli kubelikan sepatu, ia merasa tak adil tak mendapatkan apapun, terlebih itu adalah ulang tahunnya. Oke sist, bawa aku kemanapun kau suka :v