Minggu, 18 Februari 2018

17 Februari 2018

Hari ini aku malas-malasan dirumah hingga siang. Paginya sempat belanja sayur dan ikan lanjut masak kangkung tumis sama ikan cakalang pallukacci camba. Coba tebak apa yang lucu? Setelah si cakalang masak, satu persatu ikan kiriman muncul. Dari Juju ikan sungai apa namanya lupa, yang dimasak kari asam bersama dengan pisang muda dan kaloa. Enak banget :d. Terus nenek juga datang bawa ikan pallukacci pakai kaloa yang dimasak bersama cabe rawit dan serei. Jadi brunch tadi hidangannya cukup banyak. Brunch lagi? hhehee 

Sekitar 14:00 aku mandi dan bersiap-siap keluar. Pakai blus putih. Ini pertama kalinya. Aku sebenarnya gak suka pakai pakaian warna putih karena gampang banget kotor. Musim hujan dan mainnya di jalanan yang berpolusi udara dan debu. Sesuatu suci seperti putih bisa ternoda. Tapi karena stok bajuku kotor semua, dan masih basah, i have no option.

Pukul 15:00 aku mulai keluar. Menuntaskan pengiriman. Mencari barang-barang tersisa. Perjalananku 20,1km, rutenya sbb. Grand Toserba, Kedai pramuka dan Cargo Agung.

20,1km, ada gmap yang selalu menemani ^^ 
Sebelum berangkat tadi ada kejadian yang menimpaku. Ehheyy kejadian, seolah peristiwa besar sekali :D Ndak sebesar ituji blog, sendalku sol bawahnya lepas jadi beli lem super buat tempelin balik. Ini kedua kalinya beli lem loh, kemarin sempat di lem juga. Semacam kode-kode sendal sudah mo diganti. Mau pakai sepatu tapi busuknya nauzubilah, bau sikuyuang akut. Terakhir kali pakai sepatu itu lagi hujan-hujanan dan banjir, jadi berbagai macam air dan pasir masuk kedalamnya. Ditambah bau kaki yang kukunya gak pernah di potong *tapi tadi malam udah dipotong kok.

Masalah terjadi ketika lem korea cair itu tidak bisa di tusuk menggunakan jarum pentul dan akhirnya aku mesti menuangkan secara manual dari lubangnya yang besar. Tebak apa yang terjadi, saking cair dan beningnya aku gak sadar kalau ternyata lem tumpah dan belepotan di jari-jariku. Tapi kata Kasih sehari dua hari kalau sering cuci nanti juga hilang sendiri. Dan ini udah mulai hilang... Bayangkan si telunjuk kanan dan jari tengah saling menempel! Sangat menyeramkan dan menyakitkan memisahkan mereka. Jariku kaku sepanjang hari. Ada juga kulit yang kukelupas karena jari kaku tak bisa kubengkokkan/kulipat dengan leluasa ketika mengendalikan Enji sehingga tempelan lem harus dilepaskan. It is hurt man! T.T pedis-pedis gitu. 

Grand Toserba Komplek Pasar Segar Makassar. Makin hari barang titipannya Jiji makin banyak tak terkira. Kalau aku menunda-nunda kirim barang maka bisa ditebak kemungkinan akan bermunculan lagi pesanannya yang lain :/
Jadi aku beli stangan leher pramuka disini, bahannya satin mengkilap sih tapi bukan yang kualitas premium, agak tipis dibanding stangan leher yang kuorder sama Kak Sri saat masih berorganisasi di SMA. Tapi menurutku ini cukup mewah loh dengan harga 19rb. Aku beli 10pcs, jiji nitipnya 20. Jaga-jaga sih siapa tau ada yang lebih murah. And guess?? Ternyata di tempat lain harganya sampe 25rb! aku gak bisa ngomong apapun lagi, Grand toserba emang udah paling murah.

Perhentian selanjutnya ada Kedai Pramuka di Jl. Buru Makassar. Belokan sebelum jalan Bandang di Vetran. Ahhayy sok tau gitu jalan :D Soalnya kalau ngojek antar penumpang bisa sampai sini hhehee. Sekarang akun driver ojekku di pakai sama Kak Utti, dia mau ngojek juga katanya tapi sim mati dan motornya keluaran 2004. Jadi terbatasi gitu. Kawatir juga sih takut dapat peringatan dari kantor ojek tapi sudahlah, itu belakangan aja dipikir. Tadi tentang kedai pramuka kan, jadi di sana barang-barang pramuka serius lengkap! rukonya kecil dan kasirnya nenek-nenek renta (maaf, Nek). Hhehee ada dua anak muda juga yang jaga, tapi mereka waktu itu sibuk nyusun barang. Jadi aku dilayani nenek ini. 

Ternyata disini meskipun lengkap selayaknya suplier tapi harganya standar, gak murah banget. Stangan leher 25rb seperti yg kubilang sebelumnya. Belum liat kualitas kainnya sih, tapi kayaknya sama deh dengan yg kubeli di Grandtos, Bahan licin dan mengkilap. Aku beli 4 pasang semaphore yang harganya perpasang 20rb, 20 ring stangan leher harga 3rb persatuan dan 2 pasang bendera cikal dan leli seharga masing-masing 20rb.
Gambar-gambar yang ada belum keselurauhan.
Lokasi : kedai Pramuka Makassar

Disisi lain ruko masih ada banyak barang. dan lengkap.
Lokasi : Kedai Pramuka Makassar

Semua barang langsung kupacking dan isolasi di depan Kedai Pramuka ini. Orang-orang ada yang memperhatikanku, kupikir kerna aku cantik dan tampil energik membungkus barang-barang tersebut, ternyata kancing bajuku lepas satu. Malu-maluin.

Tujuan selanjutnya, Cargo PT Agung (...) (...) Permai, lupa nama lengkapnya hhehee. Ini adalah Cargo Ekspedisi Udara yang murah di Makassar. Jasa pengiriman murah lain harga ke Manokwari bisa sampai 40rb sekilo, kalau JNE atau JNT 170rb sekilo. Kasih yang memperkenalkan tempat ini samaku, karena dia biasa kirim laptop hingga keluar kota juga. Barang sudah dikirim dengan berat 13kg.

Pulang adalah saat yang paling kunantikan. Capek dan mengantuk menemani. Aku sempat singgah di JNE tapi katanya mereka sudah tutup. Magrib dan weekend. Mungkin barangku bisa kudapatkan di hari senin, atau selasa jika mereka berusaha. Karena kinerja JNE Sungguminasa benar-benar big NO. Kemudian singgah makan dulu. Sampai rumah tenggorokanku agak sakit, biasanya sih ini indikasi mau flu... Hhaahhh plis no. Magrib tadi aku tidur sampai pukul 22.50 dan mulai bermain dengan internet. Penjualanku benar-benar menurun dan aku belum sempat melakukan apapun.

Kini saatnya mengucapkan selamat malam. Bye Blog.




Sabtu, 17 Februari 2018

16 February 2018

Rute hari ini. Perahu gak jalan karena air sungai yang meluap jadi aku harus putar terus lewat jembatan beberapa hari ini.
Sarapan tadi aku bikin nasi goreng sayur tiga piring. Karena jumlah kepala dirumah banyak kutambahkan sayur tumis wortel kol dengan lauk telur goreng. Itu udah hampir masuk lunch sih... Brunch gitu. Jadi aku ga masak buat lunch karena sisa makanan brunch masih banyak.

Aku cuci piring siangnya hingga mendapatkan cendra mata dari semut besar sebentuk kecupan yang melekat meninggalkan jejak dikulit tanganku hingga berbentuk seperti gambar dibawah>>

Karena blog kekurangan foto, foto tanganpun jadi.
Mohon maklum itu adalah tangan yang selalu berurusan dengan sabun dan air jadi keliatannya kucel dan kasar.
Motif di jari telunjuk adalah sisa luka bakar kena setrika dan teriris pisau.

Foto pertama kurang jelas ada selanjutnya kok, itu yang mengkilap-kilap adalah bukti peristiwa tadi.
(sumpah semua foto-foto ini gak jelas dan gak penting)
Siang sekitar pukul 14:00 aku keluar sama rindu menuju suplier slime ku di Urip Makassar. Slime-slime ini adalah titipan Jiji, aunty yang berada nun jauh disana.

Paket-paket slime lengkap.
Di wrap untuk mengantisipasi adanya tempat yang mungkin retak saat pengiriman.
Berlaku untuk semua produk.

Slime galaxy katanya. Yeah i could see galaxy there ^^
Masa kecilku gak ada tuh mainan kayak slime. Paling karet gelang, kandasse dan sejenisnya. Oh aku ingat punya mainan rubber gitu, bentuknya tangan dan dia kenyal bisa memanjang. Belinya di mas koke'koke' sekolah. Wait aku cari gambarnya di internet. Ini diaaa... bahagia banget liatnya. Pake pencarian bahasa Indonesia gak ketemu, jadi searchnya bahasa Inggris baru deh bermunculan gambarnya. Mainan tangan karet.
Si tangan memanjang. Punyaku dulu warna kuning, satu itu doang, dimainin hingga kucel dan talinya putus.
Paling ingat dulu di SD kelas 5 atau 6 aku suka duduk di belakang dan jahilin anak cowok pemalu di depan namanya Bimo atau Bima, itulah. Jadi ada spasi satu kursi antara kita, saat dia menunduk mulai serius menulis aku bakalan lempar mainan ini ke punggungnya dan pura-pura nggak tau apapun. Karena sifat mainan yang karet dan kenyal, talinya bisa melar cukup panjang dan tangannya menempel pada objek yang dilempar hingga akhirnya kembali lagi ke pelempar.
Ah aku juga ingat mainan yang sangat berkesan bagiku saat masih SD juga. Jika menurut orang-orang rubik adalah puzzle yang menarik, bagiku tak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaan saat bermain puzzle slide. Ituloh si puzzle yang digeser-geser. Bisa ditemukan dalam game-game PC jaman dahulu. Kalau punyaku bentuk real dibeli dari mas koke'koke' yang lewat di depan rumah. Saking sukanya bahkan sampai kudedikasikan ke bentuk lebih besar dengan menggunakan bahan kayu.
Ini sampel yang belum selesai sejak 3 tahun silam ~
Sudah main-mainnya, lanjut kegiatan hari ini.
Barang sudah diambil jadi kita menuju Toko Agung. Sayang sekali ternyata hujan mengguyur diperjalanan, akhirnya kami singgah di penjual ikan bakar jalan onta. Rindu makan ayam goreng dan aku makan ikan bakar. Hujan berhenti sekitar setengah jam kemudian. Toko agung cukup ramai, Menurutku sih selalu ramai. Kami berputar-putar hingga lelah dan mendapatkan benda-benda menarik ini.
Ada banyak sih, gak keliatan aja karena tertumpuk.
Habis itu siap mau pulang tapi berhenti dulu di persinggahan terakhir, butik baju syech yusuf. Harga murah meriah dan banyak pilihan. Beli celana lagi buat jiji. Baru deh pulang capeknya.
Sempat nelponan sama Kasih.

============

Wkwkwkwkk... Blogku hari ini benar-benar berfungsi diary karena isinya adalah catatan harian, aktivitas sehari ini.

Kamis, 15 Februari 2018

15 Februari 2018

Karena hari ini tak banyak yang kualami, aku akan menulis tentang pria tak peka kita, Kasih.
Ada pernyataannya yang seperti ini, "Aku senang saat bersamamu, karena saat itu aku merasa tak kesepian. Inilah mengapa kita harus secepatnya menikah".

Mari dikaji satu persatu. Aku senang saat bersamamu - baiklah, tentu saja kamu harus senang. I'm your girl and couple sould be happy and smile each other. I do same. Are we the fake one? Nope, itu karena kita tak berdebat panjang. Apa iya kita tak punya seuatu untuk diperdebatkan seperti pasangan normal lainnya?? 
Actually beberapa waktu lalu untuk pertama kalinya dalam tiga tahun ini kita sempat diaman for about 3 or 4 days. Ketika isi dua kepala yang berbeda dan tak sepakat bertemu ditambah dengan ego. Biasanya dia mengalah tanpa perasaan marah. Tapi waktu itu entah kenapa... He was mad, he is change and more horrible he didn't take initiative to call me first as usual. I though it was the end. Aku hampir saja memutuskan membuat list calon pacar selanjutnya *eh.

Karena saat itu aku merasa tak kesepian - mempunyai seseorang dimana kita bisa berbagi pikiran dan emosi memang hal yang menyenangkan. Kasih adalah seorang perantau, dia tinggal sendiri dan teman untuk saling berinteraksi tidak banyak. *Padahal tiap hari ia ditelpon oleh berbagai macam orang, bahkan ketika itu adalah waktu denganku ia masih juga ditelpon. 
Mungkin ia mendambakan seseorang yang bisa berada disisinya menemani dalam keadaan suka dan duka, bercerita hingga larut tanpa batasan waktu, melakukan berbagai perjalanan bersama dan sebagainya dan sebagainya. Ini wajar. Selanjutnya.

Inilah mengapa kita harus secepatnya menikah - adalah life goal setiap orang. Dan bahasannya sejak dua tahun silam. Tapi bukan goal short term milikku. He is getting old more and more each day. Walaupun ada kemungkinan tak terduga such he just came without me knowing, or he married another girl because the goal. Yah, aku gak tau mau ngomong apa lagi blog. Mungkin aku perlu membuat alasan mengapa aku tak harus menikah cepat. Pertama karena aku belum mandiri, mandiri maksudku adalah saat semua urusan telah selesai dan aku punya penghasilan tetap. Kedua aku tak ingin merasa diremehkan oleh keluargaku karena menikah begitu saja. Aku merasa kalau aku perlu memberikan sedikit bakti kepada orang tua dan saudaraku. Kak Utti walaupun menikah cepat, tapi sebelumnya dialah yang berjuang keras membantu ekonomi keluarga hingga rumah ini bisa bertingkat. Dia yang sering mengajakku keluar jalan dan memberi jajan sejak ia masih sekolah. Blog, ini kok nulisnya kayak serius-serius gitu. Ehhahaa. Tapi kita kan gak tau takdir seperti apa yang ditetapkanNya. Aku percaya kok kalau itu lebih cepat ataupun lebih lama dari yang kuperkirakan, itulah waktu yang sebenar-benarnya tepat.

Oke. I'm off.

***

Oia,, mau curhat juga kemarin malam aku sebal-sebal gitu sama Kasih. Terus dia bilang aku gak pengertian :'( Spechless. Entah kenapa rasanya agak sakit disana. Mau nangis. Masih terasa sedihnya sampai sekarang. Aku tak ingin hitung-hitungan mengukur ke"pengertian"anku, tapi sejauh ini kurasa aku termasuk dalam kategori perempuan pengertian. Aku tak pernah membatas-batasinya dalam hal apapun, aku sabar meskipun dihubungi hanya sekali sehari ataupun sekali dua hari, aku bisa menerima sosok pria idamanku tergantikan dengan kasih. Aku mengerti dengan kerahasiaanku pada keluarganya. Aku sabar dan berusaha menyamakan ketertarikan/hobbynya. Paling penting aku selalu sopan terhadapnya dalam keadaan apapun, mana pernah aku menggunakan kata kasar "-ko","kau", nama-nama binatang dan segala macam seperti yang digunakan orang Makassar.
Tapi itu semua belum cukup pengertian. Sekalipun begitu, jauh hari aku sudah mengingatkan kalau aku jahat, jadi saat sisi jahatku muncul seharusnya dia yang berusaha mengerti. Karena aku pemeran wanitanya...
Tapi sudahlah blog, tadi malam aku makan capcai kol dan wortel pakai tepung terigu. Bukan tepung tapioka. But it works. Lauknya perkedel tahu plus ikan asin asam manis (ini nama masakan ikannya gak tau apa). Sudah tiga hari ini aku berperan sebagai seksi konsumsi di rumah. Karena Kak Utti sedang krisis, aku membantu menanggulangi rumah tangga. Aku yang berbelanja dan memasak.  Itu menyenangkan. Menu terserah padaku. Tapi kalau keadaan terus seperti ini, aku harus mengurangi kebiasaanku makan di luar.

***

Hari ini masih hujan. Aku menikmati hujan deras yang kulalui saat berangkat maupun pulang... syalalalaa. Oiya, katanya Presiden Jokowi berkunjung ke Gowa. Beritanya dimana-mana. Mauta tong liatki langsung dan rasakan karismanya... :D
Btw kemarin ultahnya Rindu dan ia menuntut sesuatu yang disebut hak nya. Karena sebelumnya Daka kubelikan aksesoris untuk hapenya dan Seli kubelikan sepatu, ia merasa tak adil tak mendapatkan apapun, terlebih itu adalah ulang tahunnya. Oke sist, bawa aku kemanapun kau suka :v


Selasa, 13 Februari 2018

Bisakah Aku Memilikimu..?

Judulnya aneh? Hhehee sumpah tidak ada makna apapun dari judul itu. Hanya saja, tadi malam (22:40an) ketika dalam perjalanan pulang menuju rumah ada mobil truk yang berjalan disampingku. Aku tau kalau biasanya selalu ada quote / kata-kata yang menarik dibelakang mobil. Dan secara random tanpa alasan akupun berjanji kalau kata-kata yang berada di belakang truk itu nantinya akan menjadi judul postinganku. Aku melambat, trukpun semakin di depan. Dan ini dia judulnya. Bisakah aku memilikimu..?
Judul ini mengingatkanku pada kasih tak sampainya Zainuddin dan Hayati. Juga mengingatkanku pada postingan tentang pelakor di grup INKAM (info kejadian Kota Makassar) tadi siang, lokasi kejadian bukan di Sulawesi.
Ceritanya si pelakor tidak kapok dan tetap menjalin hubungan dengan si kampret. Padahal sebelumnya, dia dan istri si kampret sudah membuat kesepakatan bermaterai tidak akan menemui si kampret lagi. Tapi si pelakor tidak ada takutnya, cintanya telah berapi-api menggebu-gebu dan menjalar dihati, lebih tinggi dari gunung dan lebih dalam dari lautan *eahh. Dia sampai berani kirim pesan ke istri si kampret yang isinya minta maaf mereka masih berhubungan, dia bahkan ihklas mati demi si Kampret. Kurang ajar. Hina banget. Mempermalukan kaum perempuan. Aku heran blog kenapa bisa sampai semarah ini. Tapi lebih heran lagi karena marahku disertai semangat ngemil si Local Snack Pilus Keju Alfamart o_O (bukan promosi).

======

Ketika lingkar pinggangmu lebih besar dibanding lingkar celanamu. Cuma bisa tahan napas. Nyesek blog. Tubuhku... Kenapa kamu hanya bisa membengkak terus dan terus?? :/

Halo blog. Dua malam lalu aku nonton film dengan genre faforitku, romance, judulnya "Me Before You (2016)". Huaaa... Cuma bisa berkaca-kaca, sesenggukan dan melow luar biasa. Akhirnya ituloh bikin baper.
Ceritanya ada seorang pemuda yang dulunya luar biasa dan sempurna, namun karena suatu kecelakan ia menderita lumpuh dan bagian tubuh yg bisa ia fungsikan hanyalah kepala dan jarinya. Dua tahun berlalu, berbagai macam pengobatan dilakukannya namun masih belum membuahkan hasil *such a tragedy. Meanwhile, there is girl, yang ceria dan unik, berusaha mencari pekerjaan baru untuk membantu keluarganya karena ayahnya tidak bekerja lagi. Akhirnya ia menemukan pekerjaan itu, perawat, di sebuah keluarga. Dan ternyata yang perlu ia rawat adalah si pemuda. And their story begin. Akan sangat bagus jika nonton langsung. Tidak direkomendasikan untuk pecinta film action karena ceritanya akan terasa membosankan.

======

Hari ini 13 Februari. Aku sangat yakin kemarin adalah hari lahir rindu, tapi KK menyebutkan dia lahir tangga 14 besok. Wait. Biar ku cek akta kelahirannya. Baiklah, ternyata di akte lahir tertera 14 Februari juga, di rapornyapun 14. Oke, maybe i'm wrong, tapi kenapa ada ingatan dikepalaku yg mendesak ibu seharusnya menahan lahiran dua hari lagi supaya bayi itu bisa diberi nama pakai unsur Valentine gitu, valentina atau apalah.

======

Hari ini... Sangat menyenangkan :D!! Apa aku sudah cerita kalau moment yang paling kusukai saat hujan adalah ketika mengenakan jas hujan atau payung? Dan tadi hujan. Hujan deras. Genangan air dimana-mana. Momen yang tepat karena aku membawa jas hujan hari ini. Hujan menemani perjalananku sejak keluar pagi tadi hingga pulang sore ini. Enji melaju dan membuat cipratan di kiri kanannya sepanjang jalan. Hujan mengenai wajahku. Merembes ke kain jilbab dibawah daguku yg tak tertutupi jas hujan.

======

Besok sama seperti hari ini. 17 kilometer. Yahh padahal Enji belum ganti oli 3 bulan dan lampu depannya  rusak habis jatuh. Alhamdulilah tadi sore ada pencairan bonus dari gove 240rb... Ada tambahan dana lagi deh... ^.^ 

Kamis, 08 Februari 2018

8 Februari 2018

Di suatu sore yang ramai (tadi), dimana kamarku sesak oleh sisters, bocah-bocah dan niece kesayangan yang cerewet, Thania si wanita jahat, psyko junior, rukayah. **Sebutannya cukup banyak karena semuanya menggambarkan karakter bocah ini. She is unpredictable, kebanyakan jahat.

"Nanti nakutembakki ayamnga kalau besarma", kata niece ini tiba-tiba.
"Kenapa iya? mauko jadi polisi, Nia?" tanyaku
"Supaya nda adami kasih jatuh lagi Mba Icha naik motor", jawabnya polos.
"Ooo... iya... kemarin kan gara-gara ayam mba Icha jatuh dik"
"Iye", jawabnya lagi.
Sangat mulia niatmu Nak, terima kasih.. terima kasih. 

Anak-anak itu luar biasa yah blog, bagaimana bisa mereka punya ide balas dendam tanpa didoktrin atau diarahkan. Dan juga ide ini terekam dikepalanya sejak dua hari yang lalu loh.
Btw, ide 'balas dendam' terdengar terlalu jahat, kita ganti jadi 'pikiran melindungi'

Fakta lainnya tentang anak-anak yang paling kuingat adalah mereka peniru handal. 
Pernah suatu hari, Thania menjadi baik luar biasa padaku (padahal kita ini seperti musuh). 
Kita main sama-sama dan sambil bercanda kukatakan padanya, "Nia, bulu matamu banyak, itu berat, kasih aku saja, aku cuma punya dikit" (sok ala-ala dylan. Sebenarnya kalimatku tuh gini, "Nia panjanna bulu matanu, mintama itu, saya kodong ndak ada bulu mataku. Kasihma nah"). Dia ketawa dan memperhatikan bulu mataku, "Iye, ambilmi ini bulu mataku" katanya.

Keesokan harinya, ketika Nia bermain dengan mamanya ia berkata, "Ma' kasihma bulu matata' nah, nda ada saya bulu mataku sedikitji, ini liatimi," ucapnya sambil memegang bulu matanya. Mamanyapun heran. Apa nak? numintaki bulu mataku? Aku yang mendengar cuma bisa bilang dalam hati what the...

Ada juga hari dimana Nia main rumah-rumahan. Sendiri. Aku mengawasi didekatnya sambil bermain laptop. 
Jelas kudengar ucapannya, "Tetta, tetta ambilki dulu anakta eehh, mencucika baju" (sambil pura-pura mengucek baju).  "Tettaka,, dibilang ambilki anakta deh. Basahki main air ki nanti" ucapnya lagi sembari mendorong boneka Elsanya menjauh. 
Aku sangat kenal dialog siapa yang ia mainkan. Itu adalah dialog Mamanya Fajri saat Fajri muncul mengganggu mamanya yang sedang mencuci di dapur. Persis. How Come.

===========

Sori kepanjangan cerita tentang Thania, rencananya paragraf diatas itu adalah sedikit draft yang akan ku statuskan di FB untuk memulai proses program mentoring Mas Dewangga. Kebetulan ada mood ngetik-ngetik. Tapi postnya kalau udah punya nomor baru hhehee.

==========

Hari ini hujan. Tadi subuh aku makan mie goreng pakai nasi. Lapar subuh hari. Siangnya bikin nasi goreng, resepnya sebiji telur, bawang, garam, piccing dan 2 1/2 piring nasi. Di makan olehku, seli dan nenek. Tibo-tibo namanya kata Nenek. Karena kita kekurangan bahan. 
Dan sorenya aku makan mie pangsit bakso di Jalan Batua Raya. Rumah makan pojok 3. Kuahnya kental dan manis. Sambalnya enak. Aku sukaaaa. Sampai di rumah, udahan makannya. Bentar pagi lagi aja gih.
Sudah berapa hari ini kita makan makanan instan terus blog. Mie telur ikan kaleng. Aku jarang belanja ke pasar, paling ke toko beli sabun cuci. Tapi besok Fajri balik mudahan dia bawa banyak sayur. I miss veget food. Something organic. Jangan lupa alpukatnya yyeyee.

Bicara tentang vegetable, akhir-akhir ini aku selalu mencium bau durian di sepanjang jalan. Durian everywhere. Tapi aku ingat kalau aku gak suka durian. 
Masalahnya blog aku gak tau selera nondurian ini memang berasal dariku atau orang lain. I mean, kita cenderung mengikuti seseorang yang menarik perhatian kita. Dahulu kala aku kenal dengan seseorang yang tidak suka durian. Dan aku selalu mengikutinya. Termasuk seleranya. Bisa saja kan selama ini aku gak suka durian karena dia, bukan karena diriku sendiri. 
Yah!! Durian itu patut di coba! Mereka tidak bersalah! Yang salah adalah orang itu! Ayo perjuangkan buah-buah yang berbau ini!! *ikat kepala* Siap-siap orasi**Ehh

Okey blog, masih ada yang perlu kulakukan. Inilah akhirnya. Sampai jumpa lagi.

Rabu, 07 Februari 2018

7 February 2018

Februari. Aku mulai malas menulis. Aku tidak suka menulis seperti dulu. Padahal aku percaya jejak-jejak hidup yang ditinggalkan dalam tiap tulisan akan berarti dihari tua. Sesuatu yang akan membuatmu tersenyum lagi untuk mengingat, setidaknya mengetahui. Walaupun faktanya kelak, kamu bisa saja punya alasan menghilangkan jejak tersebut. Menghapusnya, atau membakarnya mungkin.

Sekarang aku di kfc pettarani, menunggu hujan yang tak kunjung reda, Sister, dan Kasih. Segelas crusher coklat telah habis kuminum sejak sejam lalu. Aku tidak memesan makanan karena masih menunggu yang lainnya. Aku malas menulis tapi sangat suka dengan situasi ini blog. Situasi dimana aku berhadapan dengan monitor, mengetik sepatah dua patah kata, sesekali berhenti melihat atau membaca ulang tulisanku, melihat dan menyalakan layar ponsel yang terkunci, melihat ke arah jalan, bersandar pada kursi, duduk tegak kembali mengetik, hal-hal seperti itu. Ini sangat manis. Tapi sebenarnya itu pengalihan karena aku merasa perutku sedikit sakit dan perlu buang air *eh. Benaran, aku terlalu kekenyangan hari ini. Dan mengantuk, dan lelah...

Baru-baru ini aku sedang ikut kursus online internet marketing dari Mas Dewangga, founder EntrepreneurID. Kurasa dunia bisnis/wirausaha memang mulai cukup menarik perhatianku. Apalagi online. Padahal dulu aku tak pernah berpikiran demikian. Tapi ga papa deh ini layak di coba dan karena aku sudah memulai di jalan ini, semoga tidak nyasar.

Aku sebenarnya berusaha keras, blog. Memikirkan apa yang akan kuketik atau keceritakan setelah ini. Tapi rasanya semua tidak penting. Kalaupun ada yang penting, kurasa belum waktunya ditulis.

Kalau gitu udahan deh. Ahhh post sebelumnya aku ingin bercerita tentang aktivitas tengah malamku, benar? Ahhhahahahaa yang kulakukan sangat biasa. Aku nonton film2 terbaru, ngeyoutube trailer ataupun pencarian-pencarian yang sangat menakjubkan, aku buka-buka marketplace, dengar lagu sampe murotal, bikin plan-plan kedepan, bikin ide-ide or something. Segalanya yang menggunakan otak kanan. Padahal seriously aku tuh tipe si otak kiri. But my brain, it is no work. Aku tuh pake hati gak pake otak wkwkwkwkwkk. Bye Blog.

Jumat, 02 Februari 2018

Luxury

Selama 3 bulan lamanya. Aku hampir melupakan kebahagiaan menggunakan si toshiba yang paling kusayangi ini. Benda yang menemaniku sejak jaman sebelum masehi *ehh.

Jadi ceritanya beberapa bulan lalu aku menerima sebuah proyek yang cukup besar. Dan proyek butuh modal yang tidak sedikit. Semua uang kukumpulkan dan masih belum cukup. Akhirnya kuselesaikan dengan menggadai si toshiba, harapannya dalam 2-4 minggu sudah bisa kumiliki kembali. Ketika bayaranku sudah ada. Aku malah tak bisa menebus si toshiba.
Hari ini, 3 bulan kemudian... Akhirnya aku bisa menebusnya. I feel... Luxury! Selama ini aku menatap layar kecil si acer dan akhirnya kembali dengan layar 14 inci ini.
Aku tak akan memaafkan diriku jika kau harus kembali ke tempat itu T.T