Selasa, 07 Maret 2017

7 Maret 2017

Aku masih menunggu hujan reda... Masih menikmati hujan seperti menikmati rindu. Aleleleleee alayku seng. Romantis sekali cuacanya bella. Sudah dua hari Makassar diguyur hujan. Jalan menjadi tempat bermain air. Bahkan ada kiriman gambar jalanan rusunawa kampus yang dipenuhi air dan bercaption "rusunawa water park". Lol sekali kan blog. Tapi selebihnya aku sangat sangat sangat bahagia. See, kata sangat terulang hingga tiga kali.
***
Hiks, mau nangis... T.T masa blog pesanka kopi susu baru pahitnya minta ampun hiks hiks hiks. Iseng karena selama ini pesananku cuma yang pasti manis tapi ini akhirnya apa... Hhuaaa. Sampai menit ketiga setelah meneguk kopinya masih pahitttt... Gilak. Ini berbeda dengan kopi instan yang biasa kuminum.
Okay lupakan itu. Aku masih berbahagia, blog. Mari bahas apa yang kupikirkan sejak semalam. Mau jadi apa.
***
Lupakan dulu mau jadi apa. Perasaan adalah penentu utama tulisanku. Dan kacaunya perasaan saat ini benar2 tak terduga. Hari ini tepat setahun. Mungkin itu sebabnya aku memilih menggunakan baju hitam dan jilbab hitam. Ada makna dibalik pertanda. Semesta seolah mengerti. Itulah kenapa hari ini hujan. Itulah kenapa beberapa hari terakhir aku begitu senang. Rasanya mau bergulung di tempat tidur dan menangis. Menangis untuk sesuatu yang tak perlu ditangisi. Pahitnya kopi bahkan tak bisa menandingi pahitnya hatiku saat ini ~

Senin, 06 Maret 2017

6 Maret 2017

Sebelum kupu-kupu menjadi cantik, ia pernah menjadi ulat yang buruk rupa.
Ini tentang konten yang kumasukkan di line@matakita. Kak Rizal tak perlu diragukan lagi, he knows what he did. Karena dia jurnalis, pengamat dan aktivis. Apa yang dia bagikan adalah hal-hal yang aktual dan bermanfaat. But, how about me? Aku tak tertarik dengan lingkungan sekitarku, juga tak memiliki aktivitas apapun. Aku begitu kosong dan rasa-rasanya tidak mampu menyesuaikan diri dengannya. Aku merasa cuma membagikan hal-hal tidak jelas dan tidak bermanfaat. Sori blog. Mengeluhka rong. Mauka ngomong begitu sama Kak Risal tapi bata-bataka, ndak mauja keliatan ndak kompeten... Baiklah. Tak apa... menjadi kurang adalah alasan untuk belajar lebih. Kalau sampai ke depan masih seburuk juga, kita bisa sampaikan langsung. Semangat blog!!

Ummm, hariku baik-baik saja. Tak banyak yang terjadi (baca:kosong). Aku cuma rindu untuk berkendara tanpa batasan waktu. Rindu berjelajah lewat jalan-jalan jauh saat berkendara. Rindu menikmati angin yang berisik disela helmku. Butuhka kendaraan blog . . .
Tapi saat kendaraan ada, aku bahkan malas untuk menggunakannya. Lucu kan blog.?! Anggap saja hanya kerinduan semata. Tanpa makna. Hhahahahahaa.
Hari ini ada hal luar biasa yang akan kulakukan. Aku sudah memantapkan hati.

=======

Hhahahaa.... Diatas draft yang telah berminggu lalu tersave. Jadi hal luar biasa yang kulakukan beberapa waktu silam adalah menghapus game ponsel canduku. Spider soitaire. Tapi itu tak bertahan lama. Hanya berselang seminggu setelah dihapus, aku mendownloadnya kembali. Aku benar-benar kacaw. But everithing was good. Aku tak punya masalah apapun dan tak memikirkan apapun. Termasuk judulku T.T benar-benar keterlaluan blog? hhehee.
Posisi sekarang menkmati segelas hot milo dan roti bakar. Artinya lagi ngewarkop. Cie warkop2 cuihhh. Sama siapa? sendiri. Menunggu seseorang? no. Hanya aku yang cantik seorang diri menikmati waktu berhargaku. Whhahahhaaa. Tadi sih plannya mau ke perpustakaan wilayah, tapi sudah jam dua lewat. Nanti disana baru masuk eh sudah disuruh keluar... 
Ok blog see next post. Bye.

Senin, 13 Februari 2017

13 Februari 2017

Besok minggu. Planningnya ke pantai. Tapi sepertinya agenda liburan berubah jadi nyupir dan kuli. Biasa, Sister minta tolong ditemani jual barangnya sampai target. Hah. Eksploitasima sesuka hati Sist! ka strongja, kosongja poeng -_-

Btw lupakan itu. Sepertinya mengetik ini terlalu cepat karena baru berselang beberapa jam sejak postingan terakhir. Lol. Semangatku... Talekang sekali.
Tak ada yang khusus sih, hanya saja, drama korea weekend tak terlalu menarik perhatianku. Jadinya weekend kebanyakan kosong dibanding senin-kamis.
Disela kekosyongan itu, sore tadi aku membuka chat line, ada pesan kemarin sore dari seorang senior (Kak Rizal) yang memintaku untuk turut menjadi admin di akun line@ nya. Senior ini adalah satu yang baik, sering mengajakku dalam kegiatannya dan memperkenalkan pada teman2nya (dulu sih). Beliau adalah seorang aktivis, jurnalis, penulis berita, dan saat ini sedang melanjutkan pendidikan S2 di Unhas dengan jurusan yang sama (administrasi pemerintahan) atau setidaknya jurusan yang tak jauh berbeda. Lol. Sebenarnya aku gak tau jurusan yang dia ambil sekarang. Ketemu juga jarang.
Well, tanpa pikir panjang, kusetujui permintaannya. Kusampaikan ketertarikanku dan aku dikirimi link admin. Akunnya masih new. Hhee.
Kalau tidak salah, senior ini menerbitkan majalah online... Lupa sih namanya, masih jalan atau nggak ya... Whateverlah. Akhirnya agenda pada jadwalku bertambah.
***

Hari ini adalah minggu. Sedang gerimis. Sekarang sudah pukul 8.03 tapi tak ada pergerakan dari sister. Sepertinya satu2nya yang bersemangat cuma aku. Pekerjaanku sudah selesai, juga sudah mandi. Ini adalah hal langka yang kulakukan di hari minggu. Tapi apa ini... Aku hanya berhadapan dengan laptop. Dihhh mau makan dulu kalau gitu blog... Kupikir bakalan makan diluar. Bubur ayam atau mungkin nasi kuning. Forget it.
Dan minggu berlalu dengan hanya mengantar sister ke rumah mamacalla dan garassi. Itupun sore. Manamitu mau berangkat jam enam pagi, ke tempat ramai segala macam. hhuu. Tapi tak apa blog. Setidaknya ada yang bisa kuceritakan sebanyak tiga baris padamu. Hhee.

Industri dua dipindahkan ke hari selasa jam 10. Kenapa mesti selasa, kenapa tidak rabu atau kamis saja. Jadi aku bisa lebih efisien untuk ke kampus...

Sabtu, 11 Februari 2017

Februari 2017

Jika hal-hal terasa sulit dilakukan, kupikir bakat alamiku selama ini hanyalah makan dan menaikkan berat badan. Kenapaaaaa?!?!?! Kenapa untukku tidak ada kesulitan saat itu berhubungan dengan makan dan kenaikan berat badan hah?! Seolah-olah aku memang ditakdirkan begitu. Menjadi gemuk.
Ini tentang cermin... Dirumah ada tiga cermin.
Cermin pertama, dia adalah favoritku. Meskipun keliatannya tidak memperlihatkan hal yang sebenarnya, tapi ia memperlihatkan apa yang ingin kulihat. Bahwa aku cukup cantik dan tak besar. Dicermin itu aku cuma melihat bayangan seorang gadis dengan ukuran yang biasa.
Cermin kedua, aku membencinya. Karena aku melihat bayanganku yang sangat besar, pendek dan sulit. Uhh i'll get sick to use that mirror often.
Cermin terakhir, aku sangat-sangat-sangat membencinya. Cermin ini tak jauh berbeda dengan cermin kedua, ia memperlihatkan diriku yang besar dan pendek, secara keseluruhan. That was an horrible experience. Syukurlah aku hanya perlu tetap menggunakan cermin pertama. Hheh.
Aku tak begitu mengerti dengan cermin. Mereka semua sama, cermin datar. Tapi bayangan yang dihasilkannya berbeda-beda. Itu whyy??? Aneh, herang gue...

Kemarin... Sebenarnya ada hal yang membuatku sangat senang. Tapi ketika kupikirkan kembali... itu membuat hatiku sakit. Yah... beberapa hal kurasa perlu dijadikan rahasia untuk diri sendiri.
***

Yang diatas itu draft beberapa waktu yang lalu. Tapi sekarang sudah lupa apa yang membuatku senang dan hatiku sakit saat itu. Kulanjutkan saja ke perasaan hari ini blog. Syalalalaa... Semester terakhir begitu menggairahkan. Aku sangat bersemangat hhehee. Wait, why? entahlah. Mungkin karena baru sudah makan. Mungkin karena dari sananya sedikit gila. Hhoh.
Ada yang barukahh...? Nope, just life. Hhaa.
Hari-hari jadi kurang pengalaman karena teman hanya itu-itu saja dan aktivitas pun hanya itu-itu terus. Rasanya mau menjelajah. Talking about menjelajah, karena ini weekend dan besok minggu, liburan murah kelihatannya bagus. Tomorrow, mari berjemur dan berendam dengan bahagia, yyeye ~~
Sekali lagi, aku memutuskan. Akan menggunakan kulit eksotis saja karena menjadi putih begitu sulit. Bayangkan, perawatan karantina di rumah selama liburan semester kemarin, terhapuskan hanya dengan seminggu dua minggu perkuliahan. Arrghhh. Leklengmaki gang.
Apalagi yaa... Seharusnya ada banyak yang kuceritakan blog, mengingat ini adalah postingan pertama di bulan ini. Tapi cuma itu yang bisa kutulis. Besok lagilah. Energi onlineku sudah on. Dan aku akan mulai beraktivitas lebih aktif lagi... Besok.. besok lusa.. besoknya besok lusa.. besk besok besok lusanya... dan seterusnya. Bye Blog.

Kamis, 09 Februari 2017

Aku Bingung dengan Hatiku

Karena baru-baru ini aku punya pikiran bahwa isi hatiku sepatutnya hanya perlu menjadi rahasia milikku seorang... Untuk curhat di blog rasa-rasa makin sulit. Harus menyesuaikan dengan usia dan pendidikan, memikirkan mana yang pantas dan tidak pantas diceritakan, belum lagi tekanan mengenai penilaian orang lain (padahal punya pembaca juga ngga -_-),
Aku merasa jadi semakin tertutup. 
Yahh ini tak semudah dulu. Karena pada jaman dahulu, aku tak pernah memikirkan orang lain. Cukup ekspresikan apa yang kamu rasakan dengan bebas. Begitulah. Kupikir menjadi anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kurasakan.

Aku tak tahu ini akan jadi draft ke berapa pada dasbor. Tapi bolehkah aku sedikit bercerita lagi blog? Kasihku begitu lucu. Dia kaku dan pemalu. Aku menyukainya sejak ia mengatakan bahwa ia menyukaiku. Pada dunia baruku, Galaksi 12, aku berusaha menancapkan bendera pertanda aku memiliki paten, teritorial dan kekuasaan penuh untuk membangun dunia yang kuidamkan. Dan Galaksi 12 berkembang dengan baik. Aku menyukai kasih semakin banyak seiring perkembangan Galaksi 12.
Lalu tiba-tiba... Kekawatiran menghampiriku. Perasaan tidak nyaman. Saat muda, hal paling menyenangkan yang bisa dilakukan adalah merancang mimpi. Dan ketika bertemu dengan seseorang yang kamu rasa istimewa, maka merancang mimpi masa depan bersama menjadi hal yang tak luput dari benak. Aku melalui hari-hari seperti itu. Kita bahagia, kita berbagi cerita, berbagi rahasia dan berbagi mimpi. Seiring waktu, kita akan menemukan banyak hal-hal baru tentang seseorang istimewa tersebut. Dan saat memikirkannya kembali, aku mulai bingung dengan hatiku. Aku khawatir kita tak memiliki visi yang sama, aku kawatir kita akan semakin berbeda, aku kawatir kita adalah orang yang salah.
Aku dan semua pikiran-pikiran kotorku itu... Mengantarkan pada sebuah keputusan yang tak henti kupertimbangkan selama berhari-hari. Terkadang aku merasa tidak mungkin. Dia sudah sempurna, kau tak akan menemukan yang lebih baik lagi. Terkadang pula hati itu teriak, jangan lakukan hal-hal yang akan menyakiti, cepatlah sebelum semuanya menjadi semakin serius.
Tapi aku terlalu serakah. Meskipun hatiku tak lagi sepenuhnya untuknya, aku masih ingin ia tetap bersamaku. Aku seperti mengulur waktu... Berharap aku akan berubah pikiran dengan keputusanku itu. Karena bagaimanapun juga, ia pernah mencuri hatiku.
Kini... Aku telah meyakinan diri atas keputusan tersebut...

Hari ini aku kembali memikirkan hal ini blog. Aku bahkan bertanya kepada sahabatku. Tentu saja sebagai sahabat dia akan lebih membelaku. Ia bilang ia sangat mengetahuiku. Kami berdua akan tersakiti jika seperti ini. Disatu sisi aku akan tersakiti karena berusaha memaksa perasaanku. Disisi lain kasih juga tersakiti karena perasaanku tak lagi sepenuh hati.

Selasa, 17 Januari 2017

17 Januari 2017

Sudah hampir tiga puluh menit dan aku masih terus saja mengetik menghapus mengetik menghapus...

Beberapa hal kadang membuatmu gelisah dan kebingungan. Seperti hari ini, blog.
Sebut saja hari ini adalah hari yang romantis. Aku bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya hingga selama ini. Aku masih bernapas, sehat, dan dicintai. Ini adalah hariku dan aku wajib berbahagia, itu yang terus kupikirkan. Aku melalui hari yang romantis dengan menunggu hujan, terus menunggu hingga malam tiba dan bahkan berakhir mendorong motorku hingga spbu terdekat. Beberapa hambatan seperti itu bagiku benar-benar romantis. Semacam cara-Nya agar aku lebih awas dan hariku jadi lebih variatif.

Tapi terlepas dari kebahagiaan di hari yang romantis itu, aku turut mendengar berita duka. Hal inilah yang begitu lama kupikirkan, kuketik dan kuhapus lagi. Aku tak tahu bagaimana menuliskannya. Tidak, aku bahkan tak tahu apa yang ingin kutulis tentang hal ini meski pikiranku kalut karena itu.
Aku hanya ingin tahu apa Kasih baik-baik saja? Aku bahkan tak berbicara lama dengannya karena kupikir dia mungkin butuh waktu. Rasanya seperti aku bukan pacar yang baik karena tak banyak menghiburnya di saat seperti itu. Hiks :''(

Kamis, 08 Desember 2016

Penuh Nafsu

Judulnya mungkin terdengar vulgar tapi percayalah ini bukan tentang nafsu yang seperti itu.
Ini nafsu yang lain. Nafsu kepemudaan.

Marini adalah seorang sahabat dibangku perkuliahan. Dia atlit dan tanpa rasa malu. Berbeda denganku yang pemalu, dia mudah berteman dengan siapa saja. Bersama Marini aku bisa lebih terbuka. Tapi kadang harus hati-hati juga kalau ngomong ke dia. Karena orangnya bebas, kadang dia suka keceplosan sendiri. Dari yang tadinya itu hanya pembicaraan pribadimu dengan dia, akhirnya bisa berubah menjadi rahasiamu dengan dia... dan pacarnya. Idk. Aku hanya merasa seperti itu. Karena dia begitu terbuka padaku untuk hal apapun. Tapi menyenangkan untuk bersamanya. Dia loyal, tidak suka membuat musuh serta tidak membeda-bedakan orang. meskipun kadang2 bikin kesal karena jahil. Jahilnya yang paling seram itu gigitan. Entah sudah berapa banyak bekas gigitan dibahuku karena ulahnya. Lol sebenarnya ndak sebanyak itu sih, tapi sekalinya menggigit karaeng... nacinik daging steak ki kapang.

Baru-baru ini Marini punya semangat juang yang tinggi untuk ke kampus. Sekalipun itu bukan jadwal kuliahnya, dia tetap datang. Usut punya usut ternyata ia memiliki misi. Yaitu maju proposal secepatnya. Tentu itu hal yang bagus. Aku sebagai sahabatnya mendukung penuh. Hal ini juga menjadi dorongan bagiku untuk ikut proposal secepatnya.

Hari yang bersemangat itu dimulai sejak senin kemarin. Kami bersama ke kampus, ekslusif dijemput langsung oleh Marini di depan rumah dengan cuaca hujan. Perjalanan hampir sejam hingga sampai di kampus. Agendanya hari itu adalah mencari informasi KKN yang paling cepat. Katanya ada KKN bulan 12 ini. Nah loo ini sudah bulan 12 Ibuuuu, kapan mau daftarnya, kapan pembekalannya segala macam. Jadi di UPT KKN kami dapat info kalau ternyata KKNnya bulan 11-12 dan sedang berlangsung (terlambatki bu'). Periode selanjutnya ada di bulan 2-3, nanti diinformasikan di fakultas masing2. Ia tampak sedikit kecewa setelah menimbang, mengingat karena masih punya kuliah semester depan yang artinya hanya bisa ikut KKN pada libur antarsemester nanti. Agendanya selesai, aku ke kelasku dan dia menunggu di kantin sospol bersama Kak Rizal. Kak Rizal adalah teman kami. Seorang senior baik hati yang kukenal dulu, yang tak malu memperkenalkanku pada teman-temannya dan mengajakku disetiap kegiatannya. Dulu sih. Yah, kita tak akan lupa saat seseorang memberikan kesan dan kenangan yang berbeda. Apalagi kenangan yang memang kita inginkan. Hari itu berlalu dengan ingatan "Bahagiami Nanda, jadi tambah gemukki".

Selasa. Aku datang pagi buta ke kampus untuk ikut final. Setelah final ketemuan Marini yang masih bersama semangatnya. Kita ke Ruang FIS B melihat seminar proposal terakhir jurusan Ilmu Ekonomi di semester ini. Ternyata sudah ada junior yang juga maju proposal. Jadi Malu sendiri. Pokoknya semester depan juga harus. Ada enam orang hari itu. Dan aku baru tahu kalau syarat untuk maju proposal itu harus mengisi kartu kontrol mengikuti seminar proposal minimal lima kali. Kalau seminarnya seminggu sekali yahh setidaknya ada sebulan dua bulan disemester depan hingga kita bisa maju. Setelah seminar itu, beberapa teman terlihat yudisium. Bahagianya.
Masih bersama antusiasmenya Marini, setelah melihat seminar, ia makin bersemangat, bisa dikatakan membara. Disusunnya agendanya besok, yaitu menemui kejur untuk konsultasi proposal (what?). Apa omong anak mudaaaa. Adami judulmu? kenapa kejur? bukannya ke sekjur dulu?? Hhaahh bingungka. Pukul empat sore aku sampai di rumah.

Rabu tiba. Marini menjemput di perahu. I see, dia masih bersemangat. Kita ke kampus karena hari ini mata kuliah kita sama dan ia ingin menunaikan misinya untuk konsultasi dengan kejur. Semangatmu luar biasa nak.
Singkat cerita, di kampus, dia mulai berhitung sks. merancang-rancang dan merencanakan kelulusannya. setidaknya 31 sks, itu yang harus dia selesaikan untuk mencapai 145 sks ini (maklum, dia sempat cuti). Marini semakin bersemangat. Di pikirkannya mata kuliah yang akan diambil semester depan. Aku turut membantu. Tapi entah bagaimana selalu membuatnya down. Karena prediksiku, dia akan menjalani minimal dua semester lagi untuk tuntas di kampus. Marini banyak bertanya perihal proposal kepada teman-teman. Yang kusesali adalah banyak hal yang dia tidak tahu. Dia malas untuk membaca sehingga tak punya referensi pustaka. hanya mengandalkan bertanya. Aku bahkan bingung untuk menjelaskan semua hal padanya... Capedeh. Tapi aku sudah menyarankannya untuk mulai membaca. Mudahan dia tak tersinggung. Sekalipun tersinggung memang sudah sewajarnya kan.
Dia menemui kejur dengan santai. Tanpa mempersiapkan judul atau apapun. hanya mengandalkan semangat. Untunglah kejur bisa berimprovisasi. Ia menyarankan Marini untuk menemui sekjur dulu perihal judul baru datang padanya. Dan... Marini semakin down... Marini tahu dengan pasti sekeras apa sekjur kami. Seorang teman angkatan bahkan sampai menangis2 saat pengajuannya menjadi kali kelima di tolak oleh sekjur dengan alasan ini dan itu.

Kamis adalah hari ini. Aku berangkat ke kampus naik angkot. Tak ada kendaraan di rumah. Final dengan 4 nomor soal lalu makan siang bersama Rin. Setelah itu... Astaga. Marini... Marini... Masa Kak Rizal yg numintai tolong bikin judul? Anak sospol itu? Yaa gak masalah sih Kak Rizal juga lagi nyusun tesis sekarang, artinya kemampuannya untuk sekedar skripsi pasti tak perlu diragukan... Yangkupikirkan adalah ini skripsi ekonomi loh. Kuantitatif bukan kualitatif... Ahh terserah deh.
Duhh blog kenapa kayak kesal2 gituka... Astagfirullah... Mungkin karena cemburuka Marini punya semangat seperti itu untu selesai. Semangatku, mana kamu??

Tersisa satu final minggu depan. Bahagia. Hari inipun aku sudah seperti belut ingin langsung kemana-mana. Sayangnya gak ada kendaraan. Lumpuhta deh.