Hari ini aku sedih sekali. Ada hal mengharuskanku kerja di weekend yang berbahagia. Tapi bukan itu alasan rasa sedihku. Karena seorang wanita tua. Salah satu ahli waris pemilik tanah yang sedang diproses pengalihannya untuk pengembangan perumahan tempatku bekerja. Karena aku membantu mengurus berkas, beberapa kali aku pasti bertemu dengannya dan saudaranya ketika ia membawakan berkas yang dibutuhkan pertanahan dan notaris. Jika sempat kami akan makan bersama dan mengobrol yang cukup lama. Dari pertemuan-pertemuan dan obrolan itu, kurasa hubungan kami sudah semakin dekat.
Beberapa minggu yang lalu aku mendengar beliau sakit dan dirawat inap. Sakitnya cukup parah komplikasi lambung. Minggu lalu ia pulang ke rumahnya setelah menolak rekomendasi cuci darah. Itu info yang terakhir kudengar. Aku kurang tahu cerita sebenarnya bagaimana lagi.
Hari ini ketika mengantar notaris kesana, aku melihat langsung kondisinya yang terbaring tak bisa bangun dari tempat tidur. Menurut saudaranya sudah seminggu tak ada makanan yang masuk ke tubuhnya. Ia selalu memuntahkan apapun yang dimakan. Ketika melihatku, beliau menggenggam tanganku dan dengan suara lemah berkata seandainya ia tak sakit aku tak perlu repot-repot ke rumahnya biar dia yang ke kantor. Kemudian sambil menangis, berkata lagi padahal ia sudah berencana mendaftarkan dirinya beserta sepuluh orang teman untuk pergi beribadah umroh, namun kondisinya sekarang seperti ini (waktu itu di samping kantorku ada travel ibadah haji dan umroh yang sempat dia kunjungi). Kutenangkan beliau, dengan haru membalas genggamannya, Insya Allah pasti sembuh Bu, ini adalah ujian Allah menaikkan derajat dan menggugurkan dosa-dosata. Sedih sekali melihatnya seperti itu. Semoga beliau segera sembuh dan diangkat segala penyakitnya agar bisa segera ke tanah suci Amiin YRA.
==========
0 komentar:
Posting Komentar