Ya ampun hari ini gelap baeud mana sendirian di tempat kerja. Hujan deras sekeras batu, ranting pohon pada jatuh. Jam 3 sore seperti jam 7 malam. Untung saja aku udah pesan gofood buat makan siang. Lambat dikit bisa-bisa makanku jadi tertunda. Heh malah makanan yang dijadikan prioritas.
***
Itu hari jumat kemarin, malamnya aku pergi ke Hartaco karena dipanggil makan sama sepupu yang seumur. Do'i udah beberapa hari di Makassar sama bebinya. Ingin kubungkus dan bawa pulang lucu sekali. Tapi selain bebinya ada hal yang lebih lucu tau gak? Sebenarnya bukan lucu sih, cenderung awkward. Aku asik dengan para akhwat diruang tengah, jadi paksu pun ditemani oleh Om ku, Bapak si sepupu di ruang tamu. Sebut namanya Tetta Jaja. Sejak dulu tuh ya, aku paling segan dengan beliau, orangnya serius dan gak banyak bicara beda dengan bapakku yang humoris dan cerewet. Tau apa yang terjadi saat mereka kutinggalkan? Si Lisa melapor kira-kira kondisinya seperti ini :
Paksu : Bertanya
Tetta Jaja : Menjawab
Hening.
Tetta Jaja : Bertanya
Paksu : Menjawab
Hening.
Gituloh. Pertanyaan dan jawaban sesingkatnya. Jedanya ini yang bikin lucu. Apakah ini karena perbedaan generasi, rasa canggung atau sifat mereka yang sama akupun tak tahu wkwkwk. Padahal paksu itu pembicara aktif kok Bun, panggilan-panggilan telepon dijawab dengan lancar, briefing-briefing perihal usaha dan kerjaan juga sering, apalagi kalau dengan sesama kampungnya ngobrolnya bisa lebih banyak dibanding ngobrol denganku. Tapi yah aku juga sebenarnya tahu betul kondisi seperti itu. Saat berkunjung ke Keluarga Paksu akupun demikian, bertanya seadanya, menjawab sekenanya. Bukan cuma kami yang seperti itu, kan?
0 komentar:
Posting Komentar