Jumat, 27 Agustus 2021

Pesan dan Kesan dari sebuah Pergibahan

Gak di lingkungan tetangga, gak di lingkungan kerja, bergibah itu selalu jadi hal paling menarik untuk diperbincangkan. Demi apa, Selasa lalu aku berangkat kerja pukul 9.30 dan rekan kerja sudah nunggu di depan kantor. Memang sih sebelum berangkat kami udah saling WA dengan sedikit serius. Eh sampai di kantor, WA itu berlanjut menjadi lisan. Akupun mendengarkan segala unek-unek rekan kerja ini selama sejam lebih. Bisakah kau bayangkan bagaimana perasaanku Blog? Aku bahkan belum meminum kopi yang belum kubuat dan aku harus mendengarkan semua itu. Oh my. Ya walaupun aku sedikit-sedikit menanggapi sih.

Gambar yang tidak sesuai dengan isi postingan

Keesokan harinya pun tak jauh berbeda, kali ini subjeknya bertambah. Dan tentu saja, orang-orang yang tidak menyukai orang yang sama saat berkumpul akan dengan mudah menentukan objek pergibahan. Tidak ada habisnya blog. Jujur aku tipe yang mudah sekali melupakan hal-hal karena aku merasa jika terlalu banyak ingatan (buruk) yang kusimpan maka akan mempengaruhi moodku. Dan berkat orang orang yang berkumpul hari itu aku jadi teringat kembali dengan kenangan buruk yang pernah kulalui. Pergibahan menjadi semakin berapi-api. Chilling. Astagfirullahaladzim.

Aku gak akan menceritakan isi pergibahan itu tapi aku mau cerita tentang pesan dan kesan yang kudapat dari kejadian ini.

1. Selalu mencari kebenaran informasi dari berbagai sisi. Karena setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda terhadap suatu hal. Meskipun cara penyampaiannya sama, bisa jadi pemahamannya berbeda sehingga terjadi konflik.

2. Simpan aibmu untuk diri sendiri. Sedekat apapun kamu dengan seseorang, jika telah diceritakan atau tampakkan ke orang lain, percayalah hal ini akan menjadi rahasia umum dan bahan pergibahan yang sangat berkesan.

3. Lebih baik diam. Ketika seseorang yang menyimpan amarah membicarakan hal buruk tentang orang yang membuatnya marah, tak usah berusaha membela pihak lain, cukup diam dan dengarkan (kalau perlu tambahkan sedikit bensin wkwk). Karena bagaimanapun kamu membela, orang yang marah ini tak akan mendengar, peduli, lebih-lebih percaya.

4. Terakhir,, aku akan menjadikan hal ini sebagai motto hidup, lupakan kebaikan yang pernah kamu lakukan pada orang lain dan selalu ingat kebaikan orang lain padamu. Sepertinya selain karena ketaksepahaman serta ketidakcocokan, hal yang membuat seseorang bisa menyimpan amarah adalah karena mengingat-ingat kebaikan kita kepada orang lain dan mengingat-ingat kejahatan orang lain kepada kita. Kenapa juga mesti diingat, kita baik ke orang gak usah pamrih, kalau pada akhirnya kita bermasalah dengan orang lain introspeksi diri mungkin saja kita melakukan hal yang salah. 

5. Lalu perhatikan cara seseorang bicara tentang orang lain kepadamu, seperti itu juga cara mereka membicarakan tentangmu pada orang lain. Oh hubungan-hubungan toxic ini :v

Jadi sekian postingan kali ini, sampai jumpa besok.

0 komentar:

Posting Komentar