Sabtu, 21 April 2018

Rok

Ga bisa berkata-kata blog. Hariku sedikit hampa dan menjenuhkan. Tapi begitulah hidup. Kadang-kadang membosankan dan sering-sering membahagiakan *kalau banyak bersyukur*.

Aku memikirkan ini. Rok. Sesuatu yang berkibar-kibar diterpa angin. Sesuatu yang kamu gunakan berputar-putar *efek India*. Kostum yang membuatmu terlihat seperti wanita. Kenapa tiba-tiba memikirkan rok? ada alasannya dong.... Jadi, aku itu ga seperti kebanyakan cewe-cewe yang kalau bilang "gak punya baju" padahal bajunya segudang dilemari, pakaian aku tuh emang dikit banget dan itu-itu aja blog. Beli baju itu ya pas mo lebaran doang :'D Syukurlah karena aku paling rajin mencuci (yaeyalah, baju si sulung sampe ke bungsu aku yg cucikan), jadi pakaianku selalu terperhatikan. Bagian krusialnya, karena terlalu sering dicuci, pakaianku khususnya celana mulai kehilangan warna dalam hidup (pudarrr.... *nyanyipudar* kurasakan pudar dalam hatiku *prokprok* rasa cinta yang ada untuk dirimu *prokprok* kulelah dengan semua yang ada *prokprokprok *prokprokprok *prokprokprokprokprokprokprok*ehh). 

Sekitar empat minggu lalu akupun beli dua celana baru karena yang lama tampak menyedihkan. Jeans leging karet hitam dan biru, aku gak suka kulot (mungkin belum), dan celana kain waktu itu belum dapat yg pas di hati. Kedua sisterku juga beli untuk masing-masing mereka. Seminggu... dua minggu kemudian....

Ada yang bilang punya sister itu menyenangkan karena kamu bisa pinjam-pinjaman barang jadi gak kehabisan gaya. Dan ini emang benar kita sering pinjaman barang. Gak rugi punya dua sister yg udah dewasa. Unfortunately, khusus pakaian dan sepatu, aku ga bisa pinjam punya mereka. Why? kerna ukuranku yang berbeda. Cenderung lebih besar. Jika sister pakai baju ukuran M, aku pasti gunakan L/XL. Jika mereka pakai celana ukuran M/L aku pakai nomor 31/32 (diatas ukuran M/L). Jika mereka pakai sepatu 37/38 aku pakainya 40. Jadi mereka bisa pakai punyaku, but i dont. Kemvret banget kan? 

0 komentar:

Posting Komentar