Selasa, 27 Februari 2018

26 Februari 2018

21/02/2018

Yang kusukai dari drama, mereka kadang alay but in reality they're just right.

Si cewe mohon dengan mata berkaca-kaca supaya cintanya dibalas, "Tolong... aku sudah seperti ini, tidakkah kamu kasihan denganku?"
Si cowo balas, "Lihat aku, apa aku bahagia jika seperti itu?" kemudian pergi meninggalkan si cewe dengan tegas. Jalan ganteng. Yang di shoot punggungnya, makin kesana makin jauh. Good Choice!! Hhaakk :D
- Radio Romance episode 8 -

Sulit memang. Saat kamu memilih rasa kasihan, maka kebahagiaanmu hilang. Tapi jika kamu pilih bahagia, ada yang begitu kasihan. Diposisi ini kamu mau bagaimana? Kalau aku sama seperti si cowo, kebahagiaan dong. Kalau bahagianya tidak berlanjut, berhenti dan berbahagia lagi. Karena hati (jantung) kita punya hak dan kebebasan untuk berdetak seperti "itu" lagi. Lalu bagaimana jika ini sudah menyinggung komitmen? Baiklah... Menurutku ini cukup berat, tapi dibandingkan hak, power dari komitmen jauh lebih kuat. Kecuali kedua belah pihak sudah sepakat atau satu pihak sudah tidak bisa lagi bertahan. It is over. Jadi aku memilih komitmen.

Aku baik-baik saja blog. Tidak ada masalah. Ini cuma menjawab pertanyaan antara kasihan dan bahagia kamu pilih apa? antara bahagia dan komitmen kamu pilih mana?

===========

Karena hariku seminggu terakhir adalah hal yang tak begitu ingin kuceritakan, aku harus membahas hal lain dan ini kaku but it work. Setidaknya ada abjad hitam yang tersusun di halaman ini.

===========

Film. Kemarin aku nonton film yang berjudul The Competition (2017), ini film darimana lupa, yang jelas barat. Ceritanya tentang romance seorang blogger dan seorang pria yang bekerja di firma hukum. Entah pengacara atau jaksa.
Setiap orang itu unik blog, and you have to be you. Si blogger mengaku sebagai seorang peneliti, science researcher, punya blog yang namanya The Pig Theory. Isinya adalah berbagai macam formula. Formula yang unik-unik. Kenapa aku tak pernah kepikiran untuk membuat blog seperti miliknya? Ahh karena aku butuh halaman untuk menggantikan si Ran, H, dirly, dan lain-lain yang aku sudah lupa. Sesuatu yang bukan fisik dan lebih terbuka, namun diakui sebagai konsumsi pribadi. The film was good, kamu bisa percaya kalau tidak semua hubungan bisa tercemar perselingkuhan. Eahh. Tapi aku tidak bahas itu lebih lanjut.

============
26/02/2018

Tentang hariku. Hari ini semuanya membahagiakan dengan sedikit getir. Urusanku lancar di kilometer 17, akhirnya aku punya penjualan di shopee, dan hidupku lebih terang. Tercerahkan gitu hehee. Soalnya lampu teras dan ruang tamu akhirnya diperbaiki.
Lalu saat aku masih was-was mengecek segala online media yang kumiliki, sebuah pesan email dari futureme mengalihkan perhatianku. Seperti kejutan. Membuatku senang dan sedih. Aku senang karena aku mendapat pesan dari yang kurindukan, tapi sedih karena saat membacanya aku jadi kasihan. 

###
Meskipun tak pernah mengungkit lagi, meskipun tak pernah mengatakan apapun lagi...

Luka adalah hal yang serius.
Tak ada yang sepele bahkan untuk luka sekecil apapun.

Aku tahu saat pesan ini terkirim padaku dan dibaca olehku kelak, dia (kcl) pasti sudah bahagia dengan keluarga kecilnya.
Dan aku sendiri mungkin juga sudah bahagia dengan jalan yang diberikan Tuhan. Benarkah?

Meskipun meninggalkannya adalah keputusanku, meskipun tak melakukan apapun untuk mempertahankanku adalah pilihannya... rasanya begitu sakit, sungguh...
3-4 Februari kemarin aku bahkan masih bersamanya. Dan beberapa hari kemudian semua kata sandinya berubah menjadi sandi yang paling kubenci. Bukankah itu tak masuk akal... bukankah itu memuakkan.
Betapa bodohnya aku yang selalu mendesak dan memprioritaskannya. Betapa bodohnya aku yang tak ingin memikirkan hal lainnya lagi bila itu tentangnya.

Kumohon menjadi kuatlah. Jangan menjadi diriku yang sekarang. aku juga ingin keidupanku bahagia...

###

Adalah pesan yang baru sampai setelah melalui sekian tahun perjalanan. Aku harus bilang apa... Dia cuma seorang gadis polos yang jatuh cinta. Dan aku adalah perempuan dewasa yang cerdas dan kuat. Setidaknya begitulah aku menggambarkan diriku saat ini.
Jadi untukku yang dulu, aku tak punya mantra apapun untuk membuatku lebih baik saat itu, tapi percayalah saat ini aku sudah jauh lebih baik. Sedikit mantra untukku yang sekarang, "kebahagiaan-kebahagiaan, tetaplah didekatku dan mari selalu bersama, pui'pui'pui'!" Hhahahhahaaa.

Hahh... besok adalah selasa. Aku sudah punya planning mau ke kilometer 17, lanjut nginap diluar bareng cfv...

0 komentar:

Posting Komentar