Sabtu, 17 Februari 2018

16 February 2018

Rute hari ini. Perahu gak jalan karena air sungai yang meluap jadi aku harus putar terus lewat jembatan beberapa hari ini.
Sarapan tadi aku bikin nasi goreng sayur tiga piring. Karena jumlah kepala dirumah banyak kutambahkan sayur tumis wortel kol dengan lauk telur goreng. Itu udah hampir masuk lunch sih... Brunch gitu. Jadi aku ga masak buat lunch karena sisa makanan brunch masih banyak.

Aku cuci piring siangnya hingga mendapatkan cendra mata dari semut besar sebentuk kecupan yang melekat meninggalkan jejak dikulit tanganku hingga berbentuk seperti gambar dibawah>>

Karena blog kekurangan foto, foto tanganpun jadi.
Mohon maklum itu adalah tangan yang selalu berurusan dengan sabun dan air jadi keliatannya kucel dan kasar.
Motif di jari telunjuk adalah sisa luka bakar kena setrika dan teriris pisau.

Foto pertama kurang jelas ada selanjutnya kok, itu yang mengkilap-kilap adalah bukti peristiwa tadi.
(sumpah semua foto-foto ini gak jelas dan gak penting)
Siang sekitar pukul 14:00 aku keluar sama rindu menuju suplier slime ku di Urip Makassar. Slime-slime ini adalah titipan Jiji, aunty yang berada nun jauh disana.

Paket-paket slime lengkap.
Di wrap untuk mengantisipasi adanya tempat yang mungkin retak saat pengiriman.
Berlaku untuk semua produk.

Slime galaxy katanya. Yeah i could see galaxy there ^^
Masa kecilku gak ada tuh mainan kayak slime. Paling karet gelang, kandasse dan sejenisnya. Oh aku ingat punya mainan rubber gitu, bentuknya tangan dan dia kenyal bisa memanjang. Belinya di mas koke'koke' sekolah. Wait aku cari gambarnya di internet. Ini diaaa... bahagia banget liatnya. Pake pencarian bahasa Indonesia gak ketemu, jadi searchnya bahasa Inggris baru deh bermunculan gambarnya. Mainan tangan karet.
Si tangan memanjang. Punyaku dulu warna kuning, satu itu doang, dimainin hingga kucel dan talinya putus.
Paling ingat dulu di SD kelas 5 atau 6 aku suka duduk di belakang dan jahilin anak cowok pemalu di depan namanya Bimo atau Bima, itulah. Jadi ada spasi satu kursi antara kita, saat dia menunduk mulai serius menulis aku bakalan lempar mainan ini ke punggungnya dan pura-pura nggak tau apapun. Karena sifat mainan yang karet dan kenyal, talinya bisa melar cukup panjang dan tangannya menempel pada objek yang dilempar hingga akhirnya kembali lagi ke pelempar.
Ah aku juga ingat mainan yang sangat berkesan bagiku saat masih SD juga. Jika menurut orang-orang rubik adalah puzzle yang menarik, bagiku tak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaan saat bermain puzzle slide. Ituloh si puzzle yang digeser-geser. Bisa ditemukan dalam game-game PC jaman dahulu. Kalau punyaku bentuk real dibeli dari mas koke'koke' yang lewat di depan rumah. Saking sukanya bahkan sampai kudedikasikan ke bentuk lebih besar dengan menggunakan bahan kayu.
Ini sampel yang belum selesai sejak 3 tahun silam ~
Sudah main-mainnya, lanjut kegiatan hari ini.
Barang sudah diambil jadi kita menuju Toko Agung. Sayang sekali ternyata hujan mengguyur diperjalanan, akhirnya kami singgah di penjual ikan bakar jalan onta. Rindu makan ayam goreng dan aku makan ikan bakar. Hujan berhenti sekitar setengah jam kemudian. Toko agung cukup ramai, Menurutku sih selalu ramai. Kami berputar-putar hingga lelah dan mendapatkan benda-benda menarik ini.
Ada banyak sih, gak keliatan aja karena tertumpuk.
Habis itu siap mau pulang tapi berhenti dulu di persinggahan terakhir, butik baju syech yusuf. Harga murah meriah dan banyak pilihan. Beli celana lagi buat jiji. Baru deh pulang capeknya.
Sempat nelponan sama Kasih.

============

Wkwkwkwkk... Blogku hari ini benar-benar berfungsi diary karena isinya adalah catatan harian, aktivitas sehari ini.

0 komentar:

Posting Komentar