Senin, 27 Maret 2017

27 Maret 2017

Hhah. hhahahhahaa. Inilah alasan mengapa tak baik untuk menunda-nunda. LUPA.
Beberapa waktu lalu aku punya dua hal yang ingin kujadikan bahan tulisan untuk hari selanjutnya. Tapi bagaimanapun aku berusaha mengingatnya, aku tidak bisa. Apa sih hal itu? Apa coba. Seharusnya tak jauh-jauh dari kegiatan sehari-hariku ataupun rencana masa depan...
Tapi apa sih... Lol.

Jadi aku memikirkan seperti ini, aku masih belum tahu mau jadi apa.
Pikiranku yang sederhana hanya ingin selesaikan kuliah, kerja, nikah.
Ternyata... Dalam prosesnya, semua tidaklah sesederhana itu. Cukup rumit sih, pertama selesaikan kuliah. Pikiran sih maunya ya sudah selesai sampe sini saja, capek belajarnya. Tapi hati bilang udah? gitu aja? masa cuma sampai situ? lanjut S2 aja yuk... Ahh bahasa hati dan pikiran ini sangat prokontra... Ada yang bilang turuti kata hatimu. Lahh,, kalau tubuh ndak sanggup gimana?
Kerja. Mungkin lebih rumit lagi. Mengingat persaingan, mengingat kompetisi. Aku inginnya yang mudah saja, melamar ke perusahaan dan kerja. Perusahaan pemerintah lebih baik lagi. Disisi lain, ada yang selalu mendorongku ke arah profesi yang lain. Dimana aku akan menjadi pemimpinnya dan aku adalah penentu keputusan (bagiku dia sangat keren setiap kali memotivasiku seperti itu).
Hal lainnya, hatiku lagi2 mengarah kesesuatu yang berbeda. Aku masih menyukai hal-hal seperti menulis, jurnalistik, aku ingin menjadi produser, aku ingin berada dibidang periklanan, juga sesuatu yang menyangkut kreativitas dan seni. Yaa, kenapa aku begitu bingung terhadap hal-hal yang seharusnya kupikirkan sejak muda.
Nikah. Bagiku pernikahan ideal itu 2527. Tapi ada juga orang yang tidak sepakat. Pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Kuharap hanya perlu terjadi sekali seumur hidupku. Makanya keputusan untuk hal sebesar itu tidak boleh sembarangan. Kemarin, aku jalan-jalan ke rumah seorang keluarga. ia bercerita tentang seseorang yang baru menikah tahun lalu dan saat ini sedang menjalani sidang perceraian. Sangat disayangkan waktu setahun itu. Sangat disayangkan cacat status ini. Pelajarannya sih, seseorang bisa berubah ketika masih pacaran dan setelah menikah. Mengerikan bukan.
Aku juga mungkin akan seperti itu nanti. Jika saat ini masih protagonis, siapa yang tahu sifat antagonisku akan keluar nanti. Tapi tenang saja, aku adalah gadis romantis. Aku selalu punya kejutan untuk suami masa depanku ^^

Aahh kemarin aku ngojek seperti biasa, sepertinya aku harus mendaftar gojek untuk dapat keuntungan dari waktu dan tenaga yang terbuang itu.

0 komentar:

Posting Komentar