Selasa, 11 Oktober 2016

11 Oktober 2016

Hari ini duka.
Tadi sepulang kuliah, aku disambut nenek dengan wajah muram.
Kupikir kenapa, ternyata ada yang mati.
Satu lagi anak kambing kesayangan nenek yang hidupnya berakhir.
Karena serangan hewan lain.

Bingung mau sedih atau ketawa, blog.
Sedihnya karena teringat minggu2 yang dijalani nenek menjaga anak kambing itu. Kambing yang bikin ketawa karena selalu sibuk bersama saudaranya naik motor yang diparkir, yang kadang masuk rumah sampai naik tangga, yang kadang intipin di kamar, yang sering buang kotoran di teras sampai bikin seisi rumah marah, juga yang sering teriak mbee mbee bikin malu karena kedengaran sampai di telepon.
Lucu pengen ketawanya karena liat ekspresi nenek tadi... Suram, blog. Kayak kehilangan gimana gitu. Tapi memang sih, saking sayangnya nenek sama kambingnya biasanya tengah malam nenek bakalan relain keluar buat cek kalau2 induk kambing datang mau nyusuin anaknya.

Dari sisi manusiawinya sih, udah gak papa wajar kok. Namanya mati sudah pasti.
Dari sisi ekonomi, hilangmi passawallanga... Kan dipelihara memang untuk menghasilkan.
Pribadi, frekuensi suara mbee2 tiap malam akhirnya berkurang. HHohohh.

Dilema bingit ini blog tentang sebentar. Kuliah pagi buta, kendaraan gak ada. Rio kerja, Utti mau pergi kontrol Tania, Tanta Oda masuk pagi, yahh mudahan di sebelah ada kendaraan kosong. Tapi Tantab So'na mengajar, Tta Gappa kerja. Keduanya mungkin dipakai. Bentarpi dipikir lagi deh.

Ahh hal sedih lainnya. Datok Nombong adalah saudara dari Kakek. Keadaannya kurang sehat sudah hampir dua minggu. Beliau sesak napas dan tak bisa bergerak dari tempat tidur. Sepertinya tak lama lagi... Ahh kehidupan...

0 komentar:

Posting Komentar