Rabu, 21 September 2016

21 September 2016

Breakthrough. Sering main sims akhirnya kata ini ngena juga dihati. Haruska punya terobosan juga! Sebenarnya adami dua. Akan menjadi apa nantinya... Mari dinantikan...

Ohh sekarang lagi belajarka *cieee. Tugas minggu lalu disuruh analisis tiap grafik di chapter tax efficiency, besok kuis ditanya one by one. Hampirka mengeluh. Kuketikmi keluhanku tadi, tp ndak jadi. Mauka hapuskan kata2 negatif seperti "malas" "bosan" "ballisik" dan berbagai kata2 yang dianggap negatif lainnya dari mulut ataupun tulisanku. Ini breakthroughmi juga kayaknya, berarti tigami. Mau juga diperbanyak yang positif2 (well, positif tidak termasuk penambahan berat badan gang). Semangatka. Kerenku kurasa. Hhahahaahaa.

Kapan hari itu blog ke kampuska, senin kayaknya, iya senin kemarin. Banyakna anu lucu di jalan... Pertama macet, Lewat abdesirki baru jalanannya masih dikerjakan setengah. Nahh kennaka lagi macetnya. Macet gara2 kendaraan yang stuck ndak bisa maju atau mundur. Padahal dipucukma, hampir sekalimi lolos, sibittomami, sayangnya karna mobil di depanku yang halangika, baru ini mobil dihalangi sama kendaraan lain dari arah berlawanan jd ndak bisa bergerak. Matahari menyengat, ibu2 sudah pada ngomel, kendaraan di belakang pada klakson. Dan disela hingar bingar macet ini, seorang bapak paruh baya muncul masih dengan helm terbungkus dikepalanya lengkap kemeja, celana kain serta sepatu pantopel. Bak pahlawan (sebenarnya sih bak tukang parkir) beliau menyelamatkan kemacetan dengan memberi arahan pada mobil di depanku. He saved us, pikirku. Kamu keren pak! teriakku padanya meskipun mungkin tak didengar.

Selanjutnya yang lucu adalah sapi, karena lewat jalan biasa sudah terlalu mainstream, akhirnya aku memilih jalan lainnya, Antang. Oh-my-God, bukanji jam macet tapi macetki, guess karna apa, sapi. Seolah jalanan adalah milik mereka, mereka melenggang layaknya sapi (apaji paeng). Dalam hatiku pasti bersyukur sekali kemarin loloski dari panitia kurban. Wait, adalagi sambungannya, jadi karena sapinya berjalan lamaaaaaa sekali, motor kuselip2 diantara mereka dan kendaraan lainnya begitupun dengan pengendara motor yang berboncengan di depanku, tiba2 matanya melotot menunjuk ke arahku yang kuartikan "Oi itue...", akupun balas melotot ke arahnya seolah berkata, "hhah? apa?kenapa?", ia masih membalas dengan melotot, kali ini sedikit meringis. Bahasa lototan itupun terjawab saat kulihat kaca spion di belakangku ada sapi yang tengah berlari kecil. Aaaa ballassia, pikirku. Motor kulajukan sedikit kencang dan ternyata tak jauh di depan, sapinya sudah habis. Saveka lagi.

Perjalanan terasa begitu panjang jadi kuputuskan makan di jalan. Seharian itu belum makan, padahal sudah jam 4 sore. Makannya di tempat biasa. Waahhh... Kapan ya terakhirkali makan mie disana... biasanya cuma pesan gado2 atau nasi goreng. Pas makan, rasa mie kuahnya udah beda. Gak ada manis2nya lagi. gak kayak dulu... kecewa blog :( kecewa... sedih... Akhirnya makan dengan cepat ndak dinikmati trus pulang bungkus gado2 buat bocah2.

Lucu lainnya tentang bocah SMP atau SMA entahlah, dari ukuran sih kayaknya masih smp. Karena jalan ke Taeng sedang diperbaiki, jadi lewat Anagowa tembus ke perumahan2. Di jalan itu, liat dua orang bocah, mungkin baru pulang sekolah (atau pacaran), si cewe seperti nganterin si cowo pake motor, masih lengkap dengan seragam dan tas mereka. Cowo sudah turun dari motor, cewenya tetap. Semua okey, yang mengejutkan itu tiba2 mereka pegangan tangan dan si cewe salim sama tangan cowo, mana cowonya sambung entah ngelus atau cubitin pipi si cewe. Tercengang bingit blog, langsungka ketawa tanpa suara. Itu pemandangan yang luar biasa. Coba di cek, apa pernahji salim begitu sama orang tua? Tapi yahh ndak bisaka juga judge sembarang tawwa, mungkin saja seperti itu pernah kulakukan di masa mudaku. Ahhh kurasa mengertika bagaimana perasaannya orang tua ketika anak2 mereka mulai tau pacaran.

0 komentar:

Posting Komentar