Minggu terakhir, ahh aku sering sakit tak jelas. Tapi alhamdulilah dorongan final semester membuatku bisa menyampingkan rasa sakit (hhoo).
Mari cerita tentang kemarin. Ketemu kasih nggak sengaja di jalan. Sangat kebetulan bukan?! dan kejadian seperti ini juga pernah terjadi sebelumnya. Tak ada rencana apapun and we just see each other. Uwwaahh kita sudah terkoneksi hhohohoo.
Selain kekasihnya, apalagi yang begitu dipikirkan gadis ini... Oohha. Berat badan. AaaAAAAaaaaaaAaaaAaa. Bicara berat badan membuat moodku berkurang. Sama halnya bicara tentang akademik. Bikin bad mood. Berat badan yang biasanya cuma di 60-65 kini ada di 68. Gila kan. Rasanya jadi mau makan segalanya. Takut berat blog. Takut diliat jelek sama orang. Karena kasih kita begitu menawan, orang-orang nanti ngomongin "dihh itu pasangannya? gak anu banget". HARUS KURANGI BERAT BADAN.
Hal seru lainnya... Akhirnya kerjasama bawah tanah resmi berakhir. Ahhh leganya. Tinggal bagaimana aku mengatasi sisanya.
Dan di hati yang cerah ini, aku akan bergosip sesuka ria tentang orang-orang terindah.
- Marini. sahabat satu ini selalu nomor satu bagiku, walaupun aku seringkali menunjukkan wajah tak setuju dengannya tapi tetap saja ikut. Dia selalu sok tau apa yang kupikirkan, dan akhirnya ke sok tauannya itu menjadi lelucon bagi kita. Dia selalu baik dan terkadang aneh.
- Oliv. putus hubungan seharusnya membuat kita yang bersahabat dengannya turut berduka. tapi mendengar ia putus dengan kekasihnya, aku tentu saja bahagia. Dia berhak mendapatkan yang lebih baik. Sejak awal hubungan itu tak pernah kurestui. Now you feel it baby. Move on lah dan cari aku bersama sahabatmu yang lainnya. Karena kami masih disini tak berubah.
- Hanayo. It was nice to see baby di rumah. apalagi baby nya smart gak pilih-pilih orang. Sayangnya karena setiap bayi yang terbiasa bersama orang tuanya, saat di tinggal untuk beberapa hari seperti ini akan tampak begitu menyedihkan di mataku.
- Kcl. Kakak abadi kita beberapa hari lagi nikah. Aku harusnya ikut berbahagia dengan berita kebahagiaannya. Tapi aku tak bisa melakukan hal seperti itu. Hatiku tak bisa ikhlas.
- Tuan Malam Minggu. yang telah berusaha tak menghubungiku selama ini. Beberapa hari lalu untuk beberapa bulan lamanya, kita ketemu menyelesaikan hal yang belum selesai. Now he looks more fresh. Berhenti dari tempat kerja memang pilihan tepat. Yah mungkin masih ada beban baginya. Berat untuk berpura-pura menjadi teman atau saudara saat perasaanmu tak pernah berubah untuk seseorang. Dan ritual anehnya itu masih ada, mungkin untuk terakhir kalinya, memaksa makan, terus menatap, berhenti dijalan, antar persis sampai di depan rumah. Thank you i feel really safe with you kak.
- Excuseman. yang terakhir biasanya istimewa. kusebut dia sahabatku dari dunia lain. Selalu mendengarkan curhatku, tempatku bercerita versi ori, dan tempat menampung keluhanku. Dia punya tiga wajah. Wajah packman, saat kita sedang chat bodoh panjang lebar bersama. Wajah tanpa ekspresi, saat tentang dirinya dan kehidupannya. Wajah senyum (yang mungkin dipaksakan), saat denganku. Aku selalu merepotkannya dan meminta bantuannya seenakku. Dia sangat pengertian hhohoo. Saling kenal selama delapan tahun tak sia2.
0 komentar:
Posting Komentar