Yah sebuah kesyukuran selalu menjadi hal yang seharusnya kita ingat jika kita merasa bahagia. Begitulah semalam. Tapi bukannya langsung bersyukur aku malah bertanya-tanya. Kawatir apakah diagnosa itu salah. Padahal apa yang harus kukawatirkan? Latar belakang tak usah diragukan, dilihat dari usia, pengalamannya pasti sudah jelas. Tiap ucapannya terasa seperti obat, penuh dengan penyembuhan dan motivasi.
Tapi aku tak akan membahas banyak tentang orang yang di atas itu. Meskipun sebenarnya ada banyak yang ingin kutulis. Hhoo. Aku tak mengerti blog, kenapa ada orang-orang yang tak ingin ditulis. Padahal jika ia ditulis, sejarahnya tentang dirinya pasti lebih terasa. Dan aku juga tak mengerti blog, kenapa aku begitu suka menulis orang-orang. Padahal kalau khilaf sedikit saja aku bisa menulis aib. Gibah kan jadinya. Teringat hal-hal bersama Salcis kemarin. Hal-hal yang begitu sensitif. Tapi entah kenapa aku suka bagian kalimatnya yang bilang kalau Allah akan menjaga aib kita sebagaimana kita menjaga aib orang lain. Tapi dia pakai bahasa dakwah. Ndak kayak yang barusan kutulis itu. Duhh aib. Entah berapa banyak tulisan tentang keburukan yang sudah kutulis. Rasanya jadi malu. Semoga aku selalu diingatkan.
Dan hari ini hari yang spesial. Salah satu sahabat terindah kita ulang tahun. Dia ulang tahun ke 21. Nuraeni Hasang. Happy birthday, En. Semoga selalu setiap kebaikan menyertainya. Senang sekali rasanya kita pernah satu. Masa-masa SMA... Tapi kita bukan cuma sampai situ. Bahkan di perkuliahan juga masih kok. Insya Allah sampai berkeluarga dan nenek2. Hhe. Teringat dua buah keluarga di losari kemarin yang masing-masing gendong baby dan usianya tampak sama. Sepertinya mereka itu sahabatan. Yg berkumpul dengan membawa suami/istri dan anaknya masing2. So sweett.
0 komentar:
Posting Komentar