Rabu, 10 September 2014

Hei aku selalu melihatmu

      Ada saat kita kebingungan tentang perasaan. Bagaimana mempertahankannya, bagaimana mengatasinya, harus melakukan apa terhadapnya. Hanya seperti itu. Ketika sahabat bertanya tentang masalah seperti itu. Apa yang harus kujawab...
     Aku tak ahli dalam hal seperti itu. Aku cuma seorang gadis acuh pemalu yang sedikit narsis. Akhirnya cuma bisa diam lama, memikirkannya dalam-dalam, membandingkan dengan kisahku, berkomentar membela sahabat, lalu berkata, "bilangmi saja sejujurnya apa yg nurasakan dan pikirkan tentangnya. Mungkin dengan dia tau dia bisa lebih mengerti...". Tapi yang seperti itu tentu saja tidak kuberlakukan dengan diriku.
     Aku hanya senang melihatnya. Cuma dengan perasaanku sendiri.. Aku memang ingin dia tau, cukup dia tau. Tak perlu ada feedback. Tak perlu ada tanggapan. Aku senang seperti ini. Kadang seperti robot, sisanya penuh bahagia dengan pikiranku sendiri. Karena aku adalah abadi dihatinya. Itu janji kita. Tiga tahun lalu, sampai seribu tahun kedepan. Itu adalah janji. Dan masih berlaku. Sekalipun aku menghindar, pergi, kembali lagi, pergi lagi.



0 komentar:

Posting Komentar