Rabu, 20 Agustus 2014

Tentang Dia

Aku mengenalnya sejak SMA. Dia seorang senior di sebuah organisasi yang kuikuti.
Kegiatan di bulan Ramadhan, kupikir itulah kali pertama kulihat dirinya.
Tapi bukan. Aku ingat... Sebelum itu... Ada sebuah materi tentang struktur organisasi, disanalah aku melihatnya pertama kali. Materi pcta pertamaku dengan dia sebagai pemateri.

Aku mulai menyukainya sejak kami pulang bersama pada sebuah kegiatan dibulan Ramadhan. Tiap kebersamaan berikutnyapun menjadi sesuatu yang paling kutunggu.
Waktu berlalu, melirik, salah tingkah, cemburu, debaran jatung, wajah memerah, tersenyum sendiri, terus memikirkannya, tulisan tentangnya. I feel that way dan semua adalah indikasi seorang yang jatuh cinta. Ya. I'm in love once with him.

Di hari ulang tahun ke 16ku, seharusnya kubuang jauh perasaan itu. Karena disanalah aku tau kalau ini cuma aku sendiri yang rasakan. Aku merasa lucu.
Tapi waktu berlalu, dan kita dekat tanpa ada masalah. Dia tahu apa yang terjadi. Dia telah menjadi idolaku. Dan layaknya seorang idola, ia akan berusaha meninggikan penggemar dan tak pernah mencoba menyakitinya. Kami seperti itu beberapa bulan lamanya.
Lalu seseorang muncul... Tak perlu waktu lama baginya untuk masuk ke hatiku. Namun demikian tetap saja seseorang telah lebih dulu ada disana. Kita tahu siapa yang dimaksud.
Lalu... karena kata-kata kejamku yang katanya akan menduakan, mentigakan, bahkan menujuhkan dia *entah ini seperti dilebih2kan olehnya -_-**aku sudah lupa versi diriku sendiri*,, kita pisah dan aku sedih patah hati.
Seseorang yang telah lebih dulu dihati ini kemudian bak pahlawan datang ke kehidupan gadis yang patah hati itu. Datang dengan sebuah ikatan baru. Memberikan dukungan dan kenangan yang manis. Semanis dirinya ^^,, mesipun kita sepakat ini tidak akan lebih, ternyata hatiku merasakan lebih, menginginkan, lebih, dan berharap lebih... Aku menjadi tamak jika tentangnya hhihii.

Segalanya seringkali manis. Tapi aku tau... Bahkan jika aku ingin, aku merasa tidak akan sepadan. Aku tidak begitu percaya diri untuk benar-benar bersamanya. Tuan gravitasiku.

0 komentar:

Posting Komentar